17

693 96 62
                                    


Bagaimana jika aku, jatuh cinta pada istri kakakku sendiri? Apa aku atau cinta ini yang salah? Lalu kenapa Tuhan harus memberikanku perasaan ini?

-

Badai tak berhenti selama 3 jam, Kim Bobby hanya terdiam menatap keluar jendela. Ia terjebak di kantor dan ruangan CEO yg memuakkan itu. Berita di televisi dan internet melarang semua orang untuk mengemudi di saat badai karena sangat berbahaya.

Dikabarkan beberapa pohon tumbang dan menimpa sebuah mobil yg berparkir di depannya.. Beruntung pemilik mobil sedang tidak ada di tempat, kerugian pemilik mobil mencapai puluhan juta won.
Berikut liputan dari lokasi..

Piph!!

Pria itu menekan tombol off pada remote control . Mematikan TV, cuaca makin buruk. Ia masih menatap keluar jendela. Semuanya nampak hitam, begitupun awan yang seolah menampakkan sisi lainnya.

Kringggg!!

Alarm di ponselnya berbunyi, digapainya benda tipis yang ada di saku jas nya itu. Ia memang selalu menandai kapan waktu ia berangkat dan pulang, harusnya saat ini ia sedang mengemudi menuju rumahnya yang nyaman. Pria itu menatap dengan mata teduh ke arah layar ponselnya, yang mana ada sebuah foto gadis disana yang ia jadikan wallpaper. Gadis itu, Park Jiyeon.

-

Myungsoo terpaku menatap hujan, di belakangnya dengan setiap berdirilah seorang gadis yg juga adalah istrinya. Park Jiyeon.

"Ahh.. Hentikan dongeng memuakkan itu"
Lenguh Myungsoo sesaat setelah mendengarkan apa yg tak ingin ia dengar. Cerita soal Bobby yg menyelamatkan bisnis keluarga yg terbengkalai, dan bagaimana ia menggagalkan sidang perceraian Myungsoo dan Jiyeon. Pria itu menganggap semua ini hanyalah gurauan.

"Si licik itu sudah memanen pujian.. Aku senang akhirnya dia bisa melebihiku.."
Ucap Myungsoo sambil tersenyum sinis kemudian. Jiyeon mendengus, gadis itu tak pernah mengada ada. Memang apa gunanya untuknya.

"Yang jelas dia tidak seperti yg kau pikir.."

"Kenapa kau begitu bersemangat membahas dia? Apa kau menyukainya?"
Tanya Myungsoo, Jiyeon membulatkan matanya tak mengerti dengan apa yg dipikirkan Myungsoo.

"Tidak! Apa kau pantas bertanya seperti itu pada istrimu sendiri? Apa kau tidak waras?"
Elak Jiyeon, Myungsoo membalikkan badannya dan berdiri menatap Jiyeon dengan tajam.

"Kau tak pernah mengatakan kalau kau mencintaiku"
Ucap Myungsoo, yg sekaligus membuat Jiyeon menggigit bibir bawahnya. Gilakah ia sekarang? Ia tak akan sanggup mengutarakan itu semua, ini membuat Jiyeon seketika canggung.

"Ah.. Anu, aku.."

"Katakan"

Jiyeon meneguk saliva nya. Ia tak pernah mengatakan hal semacam ini sebelumnya, kecuali saat ia menonton konser Sechskies pada saat ia remaja dam meneriakkan Eun Jiwon aku mencintaimu!!

Entah mengapa saat itu terasa begitu mudah. Mungkin karna ia tak berhadapan 4 mata dengan idol kesayangannya, Eun Jiwon.

Lihatlah di depanmu Park Jiyeon, dia Kim Myungsoo bukan Eun Jiwon.. Kenapa terasa sulit mengungkapkannya?

Keringat mulai mengucur di punggung Jiyeon, jantungnya berdegub tak karuan.

Jigeum, myugi, uri...

Just three words!

Kembali lirik lagu itu terngiang di telinga Jiyeon. Entah kenapa itu benar benar melukiskan apa yg ia rasakan saat ini.

[NOT] YOUR GAME || myungyeon✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang