Pesta Reta

1.4K 101 0
                                    

Langit sudah menggelap karena waktu yg sudah menunjukkan pukul 7 malam. Kanaya masih setia berdiri di depan kaca yg setinggi tubuhnya. Berulang kali Kanaya menghela nafas kasarnya. Rasa kesalnya masih saja belum menghilang.

Bodoh banget sih gue bisa senjata makan tuan gini.

Semua bukan salah Aksa. Cowok belasteran itu sama sekali tidak salah. Kanaya yg lebih dulu mengajaknya bermain TOD. Permainan yg sempat viral dan berakhir Kanaya harus menanggung akibatnya. Mau tidak mau dia harus pergi ke acara yg akan diisi banyak orang. Sudah jelas Kanaya tidak akan mengenali mereka semua meskipun bersekolah di satu sekolah yg sama.

Aksa2 : Lo dimana? Udah hampir satu jam gue duduk di sofa lo.

Kanaya tidak berniat membalasnya. Dia hanya membaca LINE dari Aksa. Sekarang dia benar-benar memikirkan bagaimana jika nanti dia bertemu dengan Pandu?
Apa yg akan Kanaya katakan dengan pandu mengenai kehadirannya di acara itu apalagi Kanaya datang bersama Aksa.

Kanaya sebenarnya sudah selesai kira-kira 30 menit yg lalu. Malam ini dia menggunakan dress selutut yg membalut tubuh mungilnya dengan pas. Warna lembut yg tampak kontras dengan kulit putihnya. Kanaya tidak berdandan terlalu berlebihan. Dia hanya memoles pemerah bibir sedikit agar bibirnya tidak terlihat pucat.

Kanaya semakin sebal ketika mendengar dering ponselnya yg menuntut minta di angkat.

"Apa?"

"Lo lagi nggak nyusun rencana kan?"

"Rencana apa?"

"Bisa aja kan lo lagi nyusun rencana biar gagal pergi ke acara Reta"

Kanaya mendengus kasar. Dia mematikan sambungan telepon tanpa mau menyahuti ucapan Aksa yg terkesan menuduh seperti itu.

Aksa yg duduk di sofa milik Kanaya dengan balutan jas nya dan celana berwarna senada. Rambutnya yg tersisir rapi membuat Aksa semakin terlihat tampan dan Aksa berani bertaruh jika di sepanjang acara pesra dia mampu menjadi pusat perhatian. Aksa yg sempat mengomel tidak jelas kemudian mengangkat kepalanya yg tadi menunduk menatap layar ponsel. Terlihat Kanaya yg menuruni anak tangga dengan sedikit menghentakkan kakinya.

"Dasar nggak sabaran!" Gerutu Kanaya ketika sudah berdiri di depan Aksa yg masih belum bersuara. Aksa tertegun, tidak bisa di pungkiri jika Kanaya memang sangat cantik apalagi dia memakai dress yg sangat pas di tubuhnya.

"Lo ngayal jorok kan" tuding Kanaya.

"Kalo ngayal jorok objeknya cewek yg montok nggak masalah. Asal bukan lo yg jadi objeknya. Sama sekali nggak bisa bikin gue bergairah" balas Aksa membuat Kanaya tidak berkedip.

"Jangankan bergairah, pacar aja nggak punya" cibir Kanaya pelan.

"Lo ngomong apa? Dalam satu detik bahkan sekarang juga gue bisa dapetin 5 cewek cantik + tajir"

"Buktiin jangan bacot doang. Kalo memang bisa, ngapain lo maksa gue buat pergi ke pesta sama lo?"

Pertanyaan itu cukup membuat Aksa membungkam bibir seksinya. Aksa terdiam setelah merasa apa yg dikatakan Kanaya memang benar. Aksa bisa dibilang sosok manusia yg mendekati kata sempurna. Wajahnya, warna kulitnya, warna mata dan tinggi semuanya benar-benar mengisi list idaman wanita. Jangan khawatirkan tentang materi karena Aksa berasal dari keluarga yg berada.

"Gue cuma nggak terima lo pergi sama Pandu"

Kanaya mengernyit keningnya bingung. "Lo siapa? Lo bahkan nggak masuk ke daftar orang spesial gue"

"Gue lagi otw kok. Lo duduk diem manis sambil nungguin waktunya tiba" gumamnya pelan tanpa sadar.

***
Kanaya tidak tau apakah tempat yg sedang mereka tuju masih jauh atau tidak. Sudah tidak terhitung lagi berapa kali Kanaya mengelap keringat yg bermunculan di daerah dahi nya. Jantungnya yg berpacu cukup kencang padahal Kanaya sedang tidak menaiki wahana yg ekstrim. Seharusnya Kanaya tidak perlu menuruti tantangan Aksa, Kanaya bisa mencari alasan sepertu sakit perut mendadak atau pergi ke luar kota 1 hari saja.

Aksa & Kanaya (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang