Pandu brengsek!

1.5K 91 7
                                    

Gue cuma mau bilang, kalo Kanaya itu piala bergilir! Dia mau sama siapa aja. Hampir mirip kaya pelacur kelakuannya!

Aksa memasukkan bola basket kedalam ring dengan emosi yg ikut masuk kedalamnya bersamaan suara Pandu yg menggema di kepalanya. Cowok itu kini sudah kembali pulih. Begitu juga Pandu.

Aksa terduduk dengan kakinya yg di tekuk padahal sinar matahari siang ini sangat menyengat tapi dia sama sekali tidak perduli.

"Nggak! Kanaya nggak seperti itu. Gue tau lo cuma iri."

Bermenit-menit Aksa duduk di tengah lapangan sendirian. Membiarkan seragam putih nya basah karena keringat yg keluar dan celana abu nya yg sedikit kotor. Kanaya belum mengetahui ini, cewek itu pasti akan kembali menyalahkan dirinya lagi kalau dia sampai tau. Dan Kanaya tidak boleh tau!

"Dicariin kemana-mana ternyata kamu disini. Ngapain sih?!" Kanaya menatap sekitar lapangan, melihat sebuah bola basket yg berhenti menggelinding di dekat tiang ring basket dan kembali menatap Aksa yg terduduk. Cowok itu hanya mendengus kecil.

"Kamu ada masalah?" Kanaya kembali bertanya meskipun pertanyaan sebelumnya belum di jawab Aksa. Kanaya hanya mendapatkan gelengan kecil dari Aksa sambil berdiri dari posisi duduknya dan menepuk-nepuk bagian belakang celananya.

"Trus ngapain main basket siang-siang, sendirian, pake baju seragam lagi?"

"Kantin yuk. Laper gue."

Kanaya menghentikan mulutnya yg bertanya dan memilih mengekori Aksa ke kantin mengisi perut. Baguslah, kebetulan perut Kanaya juga lapar.

"Kamu mau pesen apa?" Tanya Aksa yg sengaja masih berdiri di samping Kanaya yg sudah lebih dulu duduk.

"Mie ayam sama thai tea yg green tea."

"Okray princess. Tunggu ya." Sahut Aksa tersenyum kemudian meninggalkan meja mereka.

Selama menunggu, Kanaya menggoyang-goyangkan kakinya. Tidak terasa, hubungan mereka juga semakin membaik. Beruntung perasaan Kanaya menerima kehadiran Aksa. Ada yg berbeda, Kanaya merasakan semakin hari semuanya semakin baik. Aksa yg mencintainya begitu pula dengan dirinya yg sudah mulai merasakan hal itu. Ah, jadi seperti ini ya rasanya jatuh cinta.

"Kenapa kamu senyum-senyum?" Celetuk Aksa. Kanaya spontan terkejut melihat Aksa dan pesanan mereka. Terlebih lagi Aksa yg sudah duduk di depannya sambil menopang dagu dengan tangannya.

"Sejak kapan kamu disitu? Udah kaya demit."

"Kamu ngapain senyum-senyum tadi?"

"Kapan? Salah liat kamu. Udah,yuk makan keburu dingin nanti." Kanaya menyibukkan dirinya. Menarik mangkuk mie ayam mendekat kearahnya. Kemudian menambahkan kecap dan saus sedikit kedalamnya. Kanaya mulai mengaduk mie ayamnya dengan santai. Perutnya benar-benar lapar dan mie ayam ini begitu menggoda untuk dimakan siang hari begini.

Aksa melakukan hal serupa. Bedanya dia tidak memesan mie ayam. Aksa memilih memesan nasi goreng level 3. Keduanya menikmati makanan masing-masing. Sesekali mereka saling beradu pandang kemudian tertawa bersama. Ini pertama kalinya Kanaya melakukan hal seperti ini dengan lawan jenis selain abangnya,Key.

"Sayang, aku mau ngomong."

"Apaan?"

"Jangan pernah dengerin omongan orang lain. Apapun itu. Kamu harus janji, jangan pernah masukin omongan orang lain ke hati. Mereka iri dan cuma mau buat kamu down. Termasuk Pandu." Lanjutnya dalam hati.

Kanaya menatap Aksa beberapa saat sebelum mengangguk mengiyakan dan kembali melanjutkan makannya. Aksa masih belum bisa merasa lega sebelum benar-benar membuktikannya. Aksa tidak mau hal-hal buruk terjadi pada Kanaya.

Aksa & Kanaya (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang