Tawuran

2.2K 134 6
                                    

Bel istirahat kembali berbunyi menandakan para siswa dan siswi yg bersekolah di salah satu sekolah ternama ini harus kembali memasuki ruang kelas mereka masing-masing untuk mengikuti pelajaran selanjutnya karena jam istirahat sudah berakhir.

Terkecuali untuk ke-empat anak laki-laki ini yg masih senantiasa berkumpul di rumah kecil yg mereka buat di halaman belakang sekolah.

"Kak! Kok lo ngerokok?" Protes Deni.

"Suka-suka gue lah" sahut Veron sambil tetap menyelipkan batang rokok di mulutnya.

"Gue aduin papa loh!" Ancam Deni.

"Hih, apaan sih dek. Kan kakak badboy lagian sekali-sekali doang"

"Tetep aja nggak sehat bagi tubuh kak"

"Berisik!" Timpal Hendra yg sedari tadi hanya diam mengamati perdebatan kakak beradik ini.

"Sa, anak sekolah sebelah nantangin kita lagi" ucap Hendra menyampaikan informasi.

"Dia nantangin apa lagi? Dia masih belom puas mukanya udah gue lukis kaya patung liberty?"

"Pas banget! Gue abis minum extra-joss" timpal Veron sambil tersenyum lebar.

"Hubungannya apaan goblok!" Hendra menoyor kepala Veron dengan gemas.

"Ya, jadi kuatlah! Kuat dan bertenaga"

Kompak ke-empat anak laki-laki itu tertawa kencang. Aksa melihat jam yg berada di pergelangan tangannya. 1 jam kedepan dia dan teman-temannya akan segera mendatangi anak sekolah lain yg sudah menantang mereka.

"Tapi, kalo mereka bawa senjata lagi kaya kemarin gimana?" Tanya Deni sambil sedikit bergidik ngeri.

"Kalo nggak mati, ya, luka-luka" celetuk Veron asal sambil melahap kripik ubi pedas yg tadi mereka bawa.

"Tapi pasti berdarah!"

"Tapi pasti sakit"

"Namanya juga berdarah"

"Namanya juga luka-luka"

Ketiga nya kembali melanjutkan pembicaraan mereka yg sama sekali tidak berfaedah untuk di dengar. Pikiran Aksa tiba-tiba saja melayang kearah anak perempuan yg baru dia ketahui namanya adalah Kanaya.

"Oiya, tumben-tumbenan lo buat gosip Sa" ujar Hendra sambil menatap kearah Aksa yg duduk berhadapan dengannya.

"Gosip maksud lo? Lo pikir gue emak-emak komplek"

"Eh iya, cewek tadi pagi itu kan si Kanaya"

"Lo kenal dia Den?"

"Kenal gitu aja sih kak"

"Tau ah. Jangan di bahas, gue males. Apes gue kayanya kalo ketemu dia"

"Cewek cantik begitu body goals dibilang apes. Yg ada dia yg apes ketemu cowok blangsak kaya lo" ujar Veron dengan santai.

"Dih, bayangin aja gue nggak pernah kenal sama dia tiba-tiba gue di timpuk pake batu cuma karena dia minta tolong sama gue"

"Mungkin ini pertanda jika masa jones lo akan segera berakhir Sa" ucap Hendra sambil tertawa geli.

***
Ke-empat anak lelaki itu mendatangi sebuah gedung yg sudah lama tidak dipakai. Ke-empatnya turun dari motor mereka masing-masing. Aksa yg merupakan ketua geng blangsak turun lebih dulu diikuti Deni,Veron,dan Hendra.

"Lo mau apa lagi?" Ucap Aksa terus terang.

"Gue nggak terima soal kemarin!"

Aksa tersenyum remeh. "Menang kalah itu biasa. Tapi kalo lo nggak bisa terima kuy kita tawuran lagi kaya kemarin. Tapi nggak disini, terlalu cupu!" Tantang Aksa.

Aksa & Kanaya (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang