Awal yg baik

1.4K 100 2
                                    

"Kanaya!"

Jeritan seseorang membuat Kanaya menoleh dan menatap nya dengan heran. Aksa memanggilnya, untuk apa?

"Lo mau pulang?" Tanya Aksa saat sudah sampai di dekat Kanaya. Kanaya hanya mengangguk.

"Pulang bareng gue aja,yuk?"

"Ha?"

"Udah,yuk. Banyak mikir lo" ucap Aksa sambil menarik pergelangan tangan Kanaya. Namun Kanaya dengan cepat menghentikan gerakan kakinya sambil memegang tangan Aksa yg sedang memegang pergelangan tangannya.

"Lo mau nyulik gue?" Tanya Kanaya polos.

"Iya, gue mau nyulik lo. Gue nggak perduli meskipun makan lo banyak. Dan lo tenang aja, gue bisa jamin kalo makanan lo nanti yg enak-enak. Udah baik kan gue jadi penculik?" Tutur Aksa dengan nada sarkas bercampur gemas.

Masa iya mau nyulik orang lain pake alasan permisi dulu. Kanaya, Kanaya. Gobloknya kebangetan.

Aksa kembali menarik pergelangan tangan Kanaya namun lagi-lagi Kanaya menghentikannya. Terdengar Aksa yg menghembuskan nafasnya kasar.

"Apa lagi Kanaya? Susah banget sih buat nurut aja"

"Enggak. Bukan itu, kalo gue bareng lo trus sepeda gue gimana?" Tanya Kanaya dengan cemas. Aksa melirik kearah sepeda milik Kanaya, sepeda yg pernah menginap dirumah Aksa.

"Lo tenang aja, gue akan suruh orang buat ngambil sepeda lo nanti. Ada lagi keluhannya mbak?"

Kanaya tersenyum samar merasa geli mendengar ucapan terakhir Aksa. Dengan cepat, Kanaya menggelengkan kepala kemudian mengikuti Aksa menuju parkiran kendaraan beroda dua.

Selama di perjalanan, Kanaya merasa tidak asing dengan jalan yg mereka berdua lewati saat ini. Kanaya seperti pernah melewati jalan ini sebelumnya dan lagi ini bukan jalan menuju arah rumah Kanaya.

Astaga! Aksa mau membawanya kemana?

"Aya"

"Lo manggil apa?"

"Aya" balas Aksa mengulangi ucapannya.

"Siapa yg nyuruh lo manggil itu?"

"Nggak ada sih. Gue manggil Aya karena nama lo panjang banget. Kalo di panggil Aya kan simple. Kenapa? Udah ada yg manggil lo Aya juga?"

"Iya,ada. Abang gue sama lo" sahut Kanaya cepat.

"Berarti gue termasuk orang yg spesial dong" goda Aksa sambil tersenyum geli yg tentu saja tidak dilihat Kanaya.

***
Suara deru motor terdengar saat memasuki pekarangan rumah yg berukuran cukup besar ini. Kanaya baru menyadari jika Aksa membawa Kanaya kerumahnya. Pikiran Kanaya mulai sibuk memikirkan mengapa Aksa malah membawa kerumahnya?

Atau jangan-jangan..

"Aksa" pekiknya sambil mencengkram baju seragam Aksa tanpa sengaja. Dan, lagi kali ini Kanaya menyebutkan nama Aksa dengan benar tidak seperti sebelumnya.

Aksa menoleh kebelakang terkejut. "Kenapa? Ada setan"

"Ngapain kesini? Inikan bukan rumah gue"

"Iya, memang bukan rumah lo. Yg bilang ini rumah lo siapa?" Sahut Aksa santai sambil turun dari motor miliknya. Kedua mata Kanaya masih terus menatap Aksa dengan horor kemudian ikut turun dari motor Aksa.

"Iya tapi ngapain lo ngajak gue kesini? Lo mau mesumin gue kan"

Aksa berbalik badan ketika mendengar tuduhan Kanaya yg se-enaknya saja. Siapa juga yg mau mesumin cewek berbadan triplek seperti Kanaya. Aksa menatap Kanaya yg berdiri tidak jauh dari dia dengan pandangan bingung.

Aksa & Kanaya (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang