#5

50 17 4
                                    

Istirahat, semua murid terlihat berhamburan keluar kelas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Istirahat, semua murid terlihat berhamburan keluar kelas. Kecuali Vernon dia terus menerus menghapal dan berusaha untuk menggunakan gaya dan mimik wajah namun baginya dia pasti terlihat sangat aneh.

"Ahhhh... Aku benar-benar memalukan bagaimana mungkin aku lupa" batin Vernon dia terus menerus merutuk dirinya sendiri.

"Yak!?!, Vernon kau bilang kau bisa ? Tapi nyatanya kau malah lupa dongengnya" Ujar Hoshi lantas memasang wajah sombong.

"Cihhhh... Daripada kau. Woozi apa yang kau lakukan ?" Tanya Vernon seraya melihat Woozi menulis sesuatu di kertas.

"Heuhhh... Apalagi kalau bukan menulis not not lagunya. Kalau tak menciptakan lagu dia pasti hanya tidur tidur dan tidur tapi susah sekali di bangunkan nya" Ujar Hoshi lantas dia mengelus kepala Woozi.

"Yakkk... Aku bukan orang yang seperti itu !" Bantah Woozi. "Sudahlah kalian berdua ada yang lebih penting daripada itu. Nilai bahasa Inggris ku harus besar. bagaimana pun mendongeng itu kan ulangan praktek" Ujar Vernon lantas dia pergi ke perpustakaan. Dia ingin mencari suatu buku.

⭕⭕⭕

Seorang perempuan terlihat sedang asyik memainkan alat musik seraya menulis sesuatu bergantian.

"Nadanya seperti ini hmmm.... Seperti nya cocok" Ujar perempuan itu lantas menyanyikan sebentar dan kembali mencoba memainkan alat musik.

Namun tiba-tiba saja ada yang membuka pintu ruang musik membuat perempuan itu terkejut.

"Ehh... Apa yang kau lakukan di sini ?" Tanya Woozi dia ingin melakukan sesuatu di ruang musik namun ternyata ada seseorang yang lebih dulu datang.

Woozi mengenal nya karena dia satu kelas dengan perempuan itu. "Eh hmm... Aku sedang membuat lagu. Kau sendiri ingin apa kesini ?" Tanya perempuan itu lantas dia meletakkan gitar yang dia pegang dari tangannya dan menaruhnya di tempat semula.

"Park Chae-in, tak usah lanjutkan saja. Hmm... Boleh aku lihat lagumu ?" Tanya Woozi dengan senyuman manisnya dan matanya yang sipit.

"Baiklah, ini" Chae-in lalu memberikan kertas yang berisi not lagu pada Woozi.

"Woahhhh... Lagunya benar benar bagus, tapi mungkin not yang ini akan bagus jika di ganti dengan not yang ini" Ujar Woozi memberi saran sambil tersenyum ramah.

"Benarkah terimakasih sarannya. Nanti aku akan menggantinya." Chae-in balas tersenyum lantas dia memainkan alat musik piano. Dengan mahirnya dia mencoba not not lagu yang telah diganti dengan beberapa saran dari Woozi.

Woozi tersenyum dengan hangat itu membuat Chae-in gugup. "Chae-in... Chae-in kendalikan dirimu. Huhhh jantung bisakah kau pelankan detak jantungnya" Batin Chae-in dalam hati.

"Woahhhh... Skill bermain alat musik mu boleh juga." Puji Woozi dia tak menyangka bahwa Chae-in jago memainkan alat musik dan menciptakan lagu.

"Terima kasih" jawabnya namun bel masuk istirahat berbunyi membuat percakapan mereka terhenti.

"ahh sudah masuk. aku pergi... " Ujar Chae-in lantas membuka pintu ruang musik namun tiba-tiba Woozi memanggil namanya.

"Chae-in apa kah kau ingin membuat lagu bersama ?" Tanya Woozi. "Ehhh nanti akan ku pikirkan. Aku duluan ya..." Lantas Chae-in berjalan dengan cepat.

Dia bingung kenapa Woozi sangat cepat akrab dengan seseorang dan lagi Chae-in dan Woozi hanya saling bercerita tentang lagu yang mereka ciptakan selama lima belas menit.

"Aku tak tahu ini hari yang seperti apa ? Lebih tepatnya aku tak tahu apakah menciptakan lagu dengan Woozi adalah keputusan yang tepat" batin Chae-in seraya terus berjalan cepat menuju kelasnya.

⭕⭕⭕

Sekarang pukul satu siang. Hyun-ae berjalan kaki pulang sekolah. Dia terlihat beberapa kali menyeka peluh di dahinya.

"Huh... Cuacanya panas sekali" Ujar Hyun-ae lantas dia mempercepat langkah kakinya. Namun ia menghentikan langkahnya ia melihat orang yang ia kenal.

"Bukankah itu Hoshi ?" Tanya Hyun-ae bergumam sendiri di dalam hatinya. Dia melihat Hoshi di dalam mobil seperti sedang menunggu seseorang.

"Hmm... Ku akui dia memang tampan" seorang laki-laki tiba tiba berbicara dekat dengan telinga Hyun-ae "Aaaaaaaaaaaa" Hyun-ae berteriak kaget lantas berteriak marah, Dejavu.

"Yakkkkkk...... Kau lagi kau lagi. Mengapa setiap hari kau selalu menggangguku. Apakah tidak bisa sehari saja tak mengganggu ?" Rutuk Hyun-ae pada laki-laki itu, Wonwoo.

"Ehhh... Maaf. Kau ingin pulang ? Ingin pulang bersamaku ?" Tanya Wonwoo lantas tersenyum.

"Ihh... Terimakasih tak usah. aku tak mau pulang bersama orang seperti mu" Tolak Hyun-ae dengan wajah yang jutek.

"Maksudku dengan Hoshi juga dan ada mingyu, Woozi, dan Jun. Kau yakin tak mau ikut ?" Tanya Wonwoo sekali lagi. Dia tahu kelemahan Hyun-ae, yaitu Hoshi.

"Tidak Hyun-ae. Kau jangan termakan rayuannya. Ingat dia itu hanya seonggok parasit yang menggangu kehidupanmu. Tapi... Aku ingin pulang dengan Hoshi dan hanya ini kesempatan agar Hoshi mengenalku. Harga diri ? Aku tak peduli" Fikir Hyun-ae dengan sangat serius.

"Hmm... Baiklah jika kau memaksa" Ujar Hyun-ae sebenarnya dia masih merasa gengsi dan malu untuk mengatakan itu pada Wonwoo. Alhasil, dia hanya menundukkan kepalanya. "Baiklah. Ayo..."

"Teman-teman, hmm... Aku membawa seorang teman perempuan boleh dia ikut ? Dia juga ingin pulang dan kebetulan searah" Tanya Wonwoo dia terlihat bersemangat sekali.

"Hmm... aku sih tak masalah. Kalian ?" Ujar Hoshi lantas menengok kebelakang karena dia yang mengemudi mobil itu. Jun hanya mengangguk lantas kembali asyik membaca komik di handphone nya.

"Aku juga tak masalah. Kau Woozi ?" Mingyu bertanya pada Woozi namun Woozi sudah tertidur pulas di kursi belakang mobil.

"Pakkkkkk" Mingyu memukul pelan kepala Woozi agar Woozi bangun dari tidurnya.

"Awwww... Apa yang kau lakukan hahhhh ?? Apa kau tak lihat aku sedang tidur. Mengganggu saja" Ujar Woozi lantas tiga detik kemudian dia sudah tertidur lelap.

"Ya sudah kau ajak saja teman perempuan mu itu" lantas Wonwoo mengangguk dan memanggil Hyun-ae yang berjarak tiga meter dari mobilnya.

⭕⭕⭕

"Siapa namamu ?" Tanya Hoshi seraya asyik menyetir. "Ahn Hyun-ae" "ahh... namamu Hyun-ae bukankah kau orang yang berteriak di samping depan kelasku ?" Tanya Hoshi.

"Iya kau masih ingat rupanya. Hahaha" Ujar Hyun-ae dia merasa canggung dengan suasana seperti ini. Lima laki laki dan satu perempuan Benar benar aneh. Apa tanggapan orang lain jika melihatnya.

"Kau teman baru Wonwoo ya ??" Tanya Mingyu dia berusaha memecahkan keheningan. "ehh... Hmm... I... Iya" Hyun-ae menjawab gugup.

"Cihhhh... Teman katanya. Dia hanya seonggok parasit... Ingat hanya seonggok parasit" batin Hyun-ae lantas dia melihat ke jalanan.

"Dalam satu hari Wonwoo mendapatkan teman berarti kau orang yang baik" Ujar Hoshi menurutnya Wonwoo orang yang tak terlalu ramah jika orang itu tak baik.

"Cihhhh..." Ujar Wonwoo pelan. Hyun-ae yang mendengarnya pun menginjak kaki Wonwoo.

"Ti... Tidak kok bukan seperti itu" jawab Hyun-ae gugup. "jadi maksudmu kau orang jahat. Begitu ?" Tanya Jun dia terlihat begitu kesal sepertinya mood nya sedang tak baik.

"Hahaha.... Tak usah dihiraukan. Perasaannya sedang tak baik" Hoshi pun mau tak mau berbicara seperti itu agar tak kembali canggung.

"Belakangan ini Wonwoo sedang sibuk menulis rap untuk bagiannya. Kalau kau sedang sibuk apa ?" Hoshi lagi lagi berbicara.

⭕⭕⭕

Because You My First Boy (With Seventeen And Wanna One)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang