love~13

2.4K 156 3
                                    

Sorry if you found typo
Happy Reading
.

.

.

.

.

.

.

(Namakamu pov)

"Ariii....... "

"Ariiii...... "

"Ari bangun dulu...... "

Aku berusaha membangunkan Ari, entah kenapa saat ini aku sangat ingin sesuatu.

Aku kembali membangunkan Ari yang tak kunjung bangun, tidurnya sangat nyenyak dengan memelukku dari samping

"Bangun dulu Ari..... "
Aku mencubit perutnya dan ternyata berhasil. Ari terbangun dengan sedikit meringis kesakitan

Kurasa dia sudah bangun dari tadi, hanya saja dia selalu pura-pura tertidur. Menyebalkan

"apa sayang? "
Ucapnya dengan suara khas bangun tidur

"ingin green tea"

"Hah!? Apaan?! "

Aku mengubah posisi tidurku menjadi duduk dan bersila. Ari juga mengubah posisinya sama sepertiku, dan sekarang kami berhadapan

"aku mau green tea ya? Pleaaseee"

Aku memelas minta dibelikan green tea. Aku tau ini sudah sangat malam karena waktu menunjukkan pukul satu lewat lima belas menit malam.

"ini udah malem sayang, ntar aja deh ya"
Ari akan kembali tidur, namun kutahan

"gaboleh tidur lagi! Ayo dong Ayah aku pengen green tea yang dingin"

Ari mendengus kesal. Lalu dia menatapku tanpa berucap apa-apa

Kalau tidak salah ini sudah kali keempat aku mengidam ditengah malam begini.
Kemarin aku meminta dibelikan nasi padang dan susu murni. Sekarang aku sangat ingin green tea dingin.

"beliin ya?"

Ari masih menatapku kemudian tangannya mengusap rambutku lembut
"green tea jam segini mana ada, kalau adapun mungkin yang jualnya setan"

Tuh kan dia mulai ngaco!
Aku memukul dadanya cukup keras sampai Ari memegangi dadanya. Apa pukulanku sangat keras?

"iya iya aku beli green tea dulu"

Aku tercengir dan mencubit kedua pipi Ari dengan gemas
"makaciihhh Ayah ganteng unch unch greget dech"

"ih anak alay dari mana ini"
Dia malah terkekeh. Bodo amat jika aku alay seperti ini karena ingin green tea dingin

Ari tiba-tiba mendekatkan kepalanya ke arah perutku. Aku sedikit bingung, namun aku hanya diam melihat apa yang suamiku lakukan

"Jadi baby mau green tea ya? Oke Ayah beliin, tapi lain kali bilang ke Bunda kalau ngidam jangan jam segini, kan Ayah ngantuk"

Aku tersenyum. Dasar menyebalkan, bisanya bikin orang baper gini. Untung dia suamiku

Kini tangannya mulai mengelus perutku dan menyibakkan sedikit piyama yang kupakai sebatas dada sehingga memperlihatkan perutku yang sudah terlihat membuncit.

"tunggu ya, Ayah beli green tea dulu. Jangan nakal di dalem sana ya"
Setelah itu aku merasakan kecupan di perutku. Ari baru saja mencium perutku.

Benar-benar perhatian sekali suamiku tercinta. Kurasakan pipiku pasti sudah merona, dengan Ari memperlakukanku seperti ini sudah membuatku menjadi tersenyum sendiri.
Aku sangat bersyukur dapat menjalin hidup bersamanya. Dia adalah pendamping hidupku yang paling aku cintai.

"Jangan tidur dulu ya, tunggu sampe aku pulang bawain green tea buat kamu"
Ucapnya sambil memakai hoodie miliknya yang seminggu lalu dia beli

Aku mengangguk "iya sayaaanngg....."

Ari melirik ke arahku, lalu kulihat dia tersenyum mengembang. Dan sekarang dia mendekatiku.

"Aku pergi dulu ya"
Ucapnya dan mencium keningku, lalu ke pipi dan berakhir dengan mencium bibirku.

Setelah itu Ari keluar kamar dan dapat kudengar suara pintu garasi terbuka, sepertinya Ari mengendarai mobilnya.

Aku kembali berbaring.

Dia adalah orang yang tepat dari Tuhan untukku, orang yang selalu hadir disetiap kehidupanku.
Dia yang selalu membuatku mengerti tentang kasih sayang.
















TBC.

VOTE DAN COMMENT

LOVE [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang