love~2

5.4K 249 8
                                    

Sorry if you found typo
Happy Reading
.
.
.
.
.

Suara dentuman keras membangunkan anak kecil yang sedang tertidur nyenyak, suara itu terdengar dari bawah kamarnya.

Untuk anak kecil berumur 5 tahun hal ini masih menakutkan. Mungkin bisa saja itu monster, hantu, atau bahkan pencuri.

Alqi mengalami hal ini sekarang, di pegangnya bola basket karet di tangannya. Jika saja suara dentuman itu dilakukan oleh pencuri maka Alqi akan melemparkan bola basketnya, meskipun bahannya dari karet.
Nyali anak itu cukup berani

"Kenapa Ayah sama Mbun ngga bangun.... "
Lirih Alqi sambil menuruni anak tangga

Kaki kecilnya itu sampai di tangga terakhir. Terlihat di dapur yang dibatasi oleh meja bar, terdapat sesosok tinggi sedang meraih sesuatu di atas laci dapur. Keadaan di bawah sini gelap, hanya ada cahaya satu lampu di dapur yang menerangi

"Maliiiinnggg!!!! "
Alqi berteriak dan melemparkan bola nya
Tepat mengenai sesosok tinggi itu

"Ayaaahhh!!! Ada maliiingg! "
Alqi kembali berteriak

Seketika lampu menyala
(NK) berdiri di dekat saklar lampu ruang tengah

Dilihatnya suaminya itu di bar dapur meringis kesakitan. Bola basket yang terbuat dari karet itu mengenai belakang kepalanya. Untung saja Ari tidak amnesia

"Ari! Ngapain sih tengah malem gini ngagetin aja"
(NK) menggendong Alqi yang masih mematung di dekat tangga
Anak itu terdiam, tak menyangka bahwa yang ia sebut maling adalah Ayahnya

Ari kemudian terkekeh pelan
"tadinya mau bikin spagetthi, soalnya laper banget"

(NK) menggelengkan kepalanya
"kenapa ngga bangunin aku? "

"kamu kan tidur"

(NK) menghela nafasnya, kemudian mendekati Ari.
Lihatlah penampilan suaminya, celana boxer dan dalamannya yang bermerek calvin klein itu terlihat sedikit. Oh ya, Ari tidak memakai baju ataupun kaos dalam. Pria itu bertelanjang dada

"Ayah kenapa ngga pake baju? "
Pertanyaan polos dari Alqi

(NK) terdiam. Tak mau membantu menjawab pertanyaan anaknya
Sang Bunda itu tidak mau membuat pikiran anaknya menjadi kotor

Ari duduk di sebelah Alqi
"gerah, di kamar Ayah panas soalnya"

Alqi hanya ber-oh saja
Sekarang anak kecil itu tidak mengantuk sama sekali. Ini gara-gara barusan Ari menjatuhkan gelas plastik sehingga menimbulkan dentuman keras

"Alqi mau spagetthi juga ngga? "
Tanya (NK)

Alqi mengangguk
"mau, suapin ya Mbun"

(NK) menyendokkan spagetthi ke mangkuk kecil dan memasukkan bumbunya

"nih, aaaa~~~"
(NK) menyendokkan spagetthi ke mulut Alqi

Dengan senang hati Alqi membuka mulutnya dan memakan spagetthi

"Ayah ngga di suapin nih? "
Ari sudah membuka mulutnya

(NK) menyendokkan spagetthi lalu memasukkannya ke mulut sang suami

"Ayah~"
Panggil Alqi

Ari menoleh pada anaknya yang duduk tepat disampingnya. Alqi duduk di atas meja bar

Anak kecil itu memainkan rambut Ari, mengusapnya, mengacak-acak lembut

"Alqi mau bilang apa? "
Tanya Ari, sepertinya anaknya itu ingin bicara sesuatu

Alqi melirik sang Bunda lalu pandangannya beralih pada Ari lagi
"Azwa kan udah punya dede, terus Alqi kapan?"

(NK) membulatkan matanya
Lalu pandangannya bertemu dengan Ari. Pertanyaan ini sudah sering di lontarkan oleh Alqi

"Alqi, dengerin Ayah ya, Bunda sama Ayah nanti pasti bakalan ngasih Alqi dede"

Alqi nampak girang memperlihatkan deretan gigi kecilnya
"beneran Ayah? Kapan? Besok bisa? "

(NK) tertawa lalu mengusap rambut Alqi
"ngga bisa besok sayang, kalau Alqi mau dede, Alqi harus sabar"

Alqi mengangguk
"iya Mbun~Alqi sabar kok"

Ari tertawa lalu mencium pipi anaknya dengan gemas
"nah sekarang Alqi harus jadi anak pinter dulu, yang nurut sama Ayah Bunda, ngga boleh nakal, ngga boleh rewel, terus sekolahnya yang rajin ya nak"

Alqi mengangguk
"emang kalau Alqi mau punya dede harus rajin dulu ya Ayah? "

Ari mengangguk
"iya sayang, kan Alqi mau jadi Kakak, harus rajin dong"

Alqi kembali tercengir
"Mbun, besok bikinin Alqi dede ya"

Ari tertawa begitupun dengan (NK)
Pikiran polos anak kecil memang selalu membuat tertawa
Alqi tak perlu mengatakan harus membuat adik untuknya besok, karena sebelum kegiatan ini Ari dan (NK) baru saja selesai bercinta

"Sabar ya, nanti dedenya juga jadi"
Kata Ari yang langsung mendapat cubitan dari sang istrinya

Alqi menguap. Anak itu mengantuk

"Alqi mau bobo"

Ari menggendong anaknya
"yaudah yuk, Ayah anter ke kamar Alqi ya"

"gamau! Alqi mau bobo sama Ayah Bunda"

Sepasang suami istri itu terdiam membeku. Tidak mungkin Alqi tidur di kamar orangtuanya yang masih ada bekas aroma bercinta

"uhmm....besok aja ya sayang bobo sama Ayah Bunda"
Kata (NK) membujuk Alqi

"gamau! "
Alqi tidak bisa di bujuk

Ari akhirnya memberi penjelasan pada anaknya
"Alqi bobo sendiri dulu ya, besok kita tidur bareng"

"kenapa Ayah? "
Tanya Alqi polos

Ari berusaha mencari alasan
"soalnya.... Kasur Ayah sama Bunda basah"

Kening Alqi mengkerut
"kok basah? Ayah ngompol? Atau Bunda yang ngompol? "

(NK) menepuk jidatnya, sungguh suaminya sangat menyebalkan berkata seperti itu

"Bunda tuh yang ngompol"
Ucap Ari terkekeh

"ih apaan sih, Nyebelin!"
(NK) memukul bahu Ari

Ari meringis sambil tertawa
Tidak mungkin juga Ari mengatakan pada Alqi kalau kasurnya basah karena bekas pelepasan mereka, bukan mengompol.

"Yaudah bobonya di kamar Alqi aja yuk"
Ajak (NK) dan mengambil alih Alqi di gendongan suaminya

"iya ayok"
Alqi bersemangat

Akhirnya mereka tidur di kamar Alqi




























TBC!

VOTE AND COMMENT YA 😄

LOVE [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang