love~22

2.1K 137 5
                                    

Sorry if you find typo
Happy Reading
.

.

.

.

.

.

.

Ari merapikan beberapa pakaiannya ke dalam kopernya, hanya 8 pasang baju yang Ari bawa. Padahal (NK) hanya menyuruh bawa saja 5 baju tapi Ari tidak menurut karena lelaki itu selalu memilih style nya.

"beres....."
Ucapnya setelah selesai

Ari kemudian turun ke bawah kamarnya dan menemukan (NK) sedang duduk di depan televisi sambil bersila di atas sofa

Ari duduk di samping (NK) dan ikut memakan cemilan di dalam toples

"udah masukin bajunya? "
Tanya (NK)

Ari mengangguk. Hening sebentar, hanya ada suara televisi yang menemani mereka

Ari lalu teringat mimpi yang dikatakan oleh Alqi, Ari sangat khawatir jika mimpi itu benar terjadi. Karena setiap Alqi bermimpi yang menurutnya harus diceritakan pada Ari atau (NK) kemungkinan besar terjadi.

"sayang... "

"hmm? "

Ari sedikit ragu, namun akhirnya Ari dapat mengatakannya pada (NK)

"emm... Kamu pasti tau kan kalau Alqi mimpi kelanjutannya bakal gimana"

(NK) mengalihkan matanya penuh pada Ari

"Alqi mimpi apa lagi? Kenapa dia ngga cerita sama aku? "

Ari menggaruk belakang rambutnya yang tak gatal. Sebenarnya bingung harus mengatakan ini bagaimana pada (NK)

"kemarin, Alqi bilang—

Sebuah panggilan masuk dari ponsel Ari membuat perkataannya terhenti.

(NK) melihat siapa yang menelpon

"Azka.... "

Ari tiba-tiba membeku seakan sudah terbayang apa yang akan terjadi selanjutnya

(NK) mengangkat teleponnya
"iya Azka, kenap—

"(nam)! Tolong ke rumah sakit sekarang, gue ngga bisa dateng cepet, ini masih di jalan tol"

(NK) mengkerutkan keningnya, mengapa Azka sangat rusuh

"tenang-tenang..... Lo kenapa? "

"Wirda kecelakaan! "

(NK) mendadak lemas, ponsel itu terjatuh begitu saja.
Ari yang melihatnya langsung mengambil kembali ponselnya dan panggilan itu masih terhubung

"Azka, kenapa? "
Ucap Ari

"ke rumah sakit sekarang! Wirda kecelakaan"

Ari memijat pangkal hidungnya, benar, ini terjadi lagi.

"iya, gue ke rumah sakit sekarang...."

Ari mematikan sambungan telpon.

(NK) menatapnya dengan sorot khawatir dan juga panik. Wanita itu buru-buru bersiap untuk segera berangkat ke rumah sakit.



***



"Mama...... "
Azwa menatap Wirda yang masih memejamkan mata

Ari sedang menebus beberapa administrasi, sedangkan (NK) menemani Wirda di ruang rawat sambil menggendong Syafiq yang sudah berumur 13 bulan

LOVE [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang