Dating

280 26 0
                                    

Aku hanya ingin menjadi normal
seperti orang pada umumnya
Kalau bisa menjadi tidak terlihat
aku ingin tak terlihat.
Aku suka ketenangan
tanpa hiruk pikuk yang ada.
Aku tidak ingin menjadi bak seleb yang kemana-mana selalu menjadi perhatian.
Tapi apa ini???
kenapa takdirku jadi seperti ini???
****
Teringat kembali di benak nayla tentang kejadian tadi pagi, Nayla sudah mencoba menukar perannya dengan beberapa teman-temannya yang memang menginginkan peran itu, tapi karna gaduh, dan menjadi rebutan plus biang keributan, bu Fatimah akhirnya marah dan tidak pernah mau menyutujuinya. Bu fatimah bahkan memberi peringatan, bagi siapa saja yang dengan sengaja menukar peran2 yang telah dibagikan tersebut, maka nilai bahasanya akan dikurangi 50%
Kini aku pun hanya bisa pasrah...
''Ada apa denganmu, Nay...kok mukamu lesu begitu?'' tanya Tommy yang sedang duduk disampingnya
''Ga apa tom...aku cuma sedang memikirkan nasibku.''
mendengar itu Tommy malah tertawa. Sesaat melihat wajahnya yang begitu tampan ketika tertawa, aku menjadi salah tingkah
''Ah...jangan ketawa mulu Tommy.'' ucap Nayla sedikit kesal, padahal ia mencoba untuk menyembunyikan salting nya tadi.
''Oke...okee...maaf ratu ku, emm...gimana kalo aku ajak kamu jalan-jalan nanti sepulang kamu kerja di perpus ini?'' tanya Tommy sambil terus menatap Nayla lembut
''A...apa ga apa kamu pergi meninggalkan sekolah ini?''
''Asal kita tidak terlalu jauh dari sekolah, aku akan baik-baik saja. Dan sebenarnya kalo malam hari, di samping sekolah ini ada pasar malam. Kamu mau pergi kencan kesana denganku, Nay?''
Yaa...tommy itu arwah penasaran yang sedang mengikat janji akan suatu hal. Dulu kabarnya dia meninggal di sekolah karena sakit, selain itu dia juga diminta seseorang yang janjian dengannya untuk menunggu di depan sekolah. Oleh sebab itu, dia ga bisa pergi jauh meninggalkan sekolah ini.
Nayla diam sesaat, menimbang apakah dia mau di ajak kencan oleh Tommy atau tidak. Tapi karena pikirannya sedang mumet bin ruwet, ia pun akhirnya mau menerima ajakan Tommy
''Ayo kita kencan.''

*****

Ini pertama kalinya aku punya pacar
sebelum ini, aku ga pernah membuka diriku untuk siapapun
Namun Tommy ini berbeda
walau awalnya aku seakan terpaksa menerima kenyataan aku pacaran dengan hantu.
Tapi dia memiliki sisi yang menyenangkan yang membuatku selalu nyaman berada didekatnya.
******
Tommy menggandeng tangan Nayla mesra, mereka berdua menikmati pemandangan malam yang indah. Nayla ga perlu berpura-pura tidak bisa melihat hantu. Karna disana tidak ada murid atau guru yang bisa memergoki atau melaporkannya pada ayahnya. Walau sesekali ada beberapa penjual disana yang merasa heran karna Nayla seolah bicara sendiri, atau seperti menyuapi permen kapas kepada seseorang padahal tak ada siapapun yang ada di hadapannya. Namun Nayla dan Tommy tidak memperdulikannya. Mereka kemudian bersama sama menaiki biang lala mini di pasar malam tersebut.
''Kamu suka, Nay?'' tanya tommy
''Iya...ternyata menyenangkan bisa menghabiskan waktu bersamamu, Tom. Terimakasih sudah mengajakku.''
''aku yang harusnya berterima kasih. Baru kali ini aku punya pacar dan bisa mengajaknya berkencan. Aku sangat bahagia.'' ucap tommy dengan senyum yang mengembang diwajahnya. Di tambah lampu remang-remang di atas biang lala tersebut berkedap kedip membias di wajahnya, semakin membuat tommy terlihat makin ganteng.
''Jangan melihatku seperti itu, nanti bisa-bisa kamu terpesona olehku loh.'' ucap Tommy bercanda, yang seketika itu juga membuyarkan lamunanku. Aku lagi-lagi tersenyum dibuatnya.
Malam semakin larut, Tommy mengantarkan Nayla menaiki angkutan umum dari depan sekolah. Tapi tak lama dari kepergian Nayla, Tommy langsung ambruk dan terbaring di tanah. Tampak kelelahan dari wajahnya. Tubuhnya pun mendadak seolah ada dan tidak ada. Perubahan ini nampak tak asing baginya. Dulu dia juga pernah seperti itu ketika mencoba pergi meninggalkan sekolah. Tommy pun mulai memejamkan matanya.

Nayla's Tale ( Part 1 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang