memori

205 14 0
                                    

Bagian 3
Nayla menghampiri Ryan yang sedang menunggu di kursi baca. Wajahnya terlihat serius kala itu.
"Apa kamu bosan? Aku berharap kamu menyukai double date ini." Ucap Nayla sambil duduk disebelahnya.
"Aku menyukai semua tempat dimana kamu ada di dalamnya. Hanya saja... aku kurang minat dalam hal membaca." Balas Ryan. Nayla pun tersenyum mendengarkannya
"Baiklah... setidaknya kamu hebat dalam hal olahraga." Puji Nayla. Dan mereka pun tertawa bersama.
Namun raut wajah Ryan kembali serius
"Nay...."
"Ada apa ?"
"Beberapa hari lagi aku harus mengikuti turnamen basket Nasional. Mungkin aku akan bolos sekolah selama sebulan."
"Benarkah ? Kalau begitu kamu harus latihan sungguh-sungguh."
"Apa kamu nantinya gak akan merindukanku ? Ah....yang benar saja...aku tidak melihatmu seharian saja sudah membuatku seperti orang gila. Apa kamu tidak mencintaiku?" Ucap Ryan sedikit menyesal.
Nayla pun tertawa mendengarnya.
"Kenapa bicara seperti itu, kamu sangat berarti bagiku, Ryan....karenanya, Cepatlah pulang...aku akan menunggumu." Kata Nayla dengan senyum manisnya.
Entah kenapa jawaban Nayla tadi sedikit mengganjal di hatinya. Ryan akhirnya memilih diam.
Namun Nayla seolah menyadari perubahan raut wajah Ryan. Ia pun bertanya,
"Ada apa?"
"Tidak ada... hanya saja...aku terlalu menyukaimu." Ucap Ryan agak lesu.
Nayla kini gantian terdiam. Ia tidak bisa membalas perkataan Ryan karena hatinya tidak lagi seperti dahulu.
Dan disaat mereka terdiam, rommy dan rossy akhirnya datang.
"Waah... sepertinya kalian mesra sekali." Ledek Rossy
"Apa kamu iri?" Tanya Ryan sambil menggandeng tangan Nayla.
"Gak juga... karena Rommy juga romantis. Ya kan, Rom?"
Tak hanya Rossy, Nayla pun ikut memperhatikan Rommy. Nampaknya ia juga penasaran dengan jawaban yang diberikan Rommy.
Namun kali ini Rommy tak menjawab, ia lebih memilih duduk di sebelah Ryan. Rossy pun mendelik kesal karenanya. Tapi berbeda dengan raut wajah Nayla, ia justru senang.
"Setelah ini bagaimana jika kita nonton. Ada banyak film seru loh..." Usul Rossy
"Ah... Kamu kan tahu aku tidak suka nonton." Protes Rommy
"Tapi aku suka nonton. Ayo Ryan, kamu ikut kan?" Ajak Nayla
Ryan pun mengangguk setuju. Dan melihat teman-temannya kompak ingin nonton. Rommy akhirnya menyerah
"Baiklah aku ikut. Asal bukan film horor atau romance. Itu benar-benar membosankan." Ucap Rommy
"Nah...gitu dong, itu baru pacarku." Kata Rossy senang. Ia pun langsung menggaet lengan Rommy mesra. Sementara Nayla, jangan ditanya... Hatinya merasa sedih melihat kebersamaan mereka.

Nayla's Tale ( Part 1 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang