Perjanjian

650 25 0
                                    

Namaku nayla, aku sama seperti remaja pada umumnya...namun yang membuatku berbeda...aku bisa melihat hantu. Dan aku benci hal itu.

Kenapa??? Bisa melihat yang orang lain tidak bisa lihat, bukan lah sesuatu yang wajar bagi kedua orang tuaku. Puluhan kali aku berpindah-pindah sekolah, demi menutupi apa yang kedua orang tuaku anggap aneh.

Saking bencinya dengan kemampuanku ini, ayahku bahkan menyuruhku hidup di ibu kota seorang diri !!! Dia memberi tantangan untukku, dia hanya akan membantuku mendaftar sekolah dan hanya membiayai urusan sekolahku selama satu tahun !!Dan kedepannya untuk urusan makan dan jajan aku harus bisa mencarinya sendiri. Selain itu, yang terpenting aku harus bisa seperti murid kebanyakan disana. Tidak boleh bersikap seolah aku bisa melihat makhluk halus. Dan itu dalam jangka waktu satu tahun !!!

Jika aku bisa lulus, maka keluargaku mau menerimaku kembali. Namun apabila gagal??? Aku dikeluarkan dari akte keluarga. Sadis kan??

Itulah ayahku. Mantan personil kepolisian. Sikap tegas dan menaati aturan adalah hal utama baginya.
Aku mulai melangkahkan kakiku secepat mungkin melewati koridor sekolah.

Berkali-kali ku cek peta sekolah berharap segera menemukan tempat yang ku tuju. Aku tidak berani melihat kesekelilingku. Meski pun sering kali terbesit keinginan untuk menoleh, namun dengan segera aku urungkan.

Hingga akhirnya, aku pun sampai di tempat tujuanku. Ku ketuk ruangan kepala sekolah itu perlahan. Hingga terdengar suara dari dalam untuk segera menyuruhku masuk. Aku pun menurutinya.

Hawa yang berbeda terasa olehku ketika menginjakan kakiku kedalam. Dan benar saja...Setelah aku masuk, aku pun dikejutkan oleh sosok makhluk hitam dan berbulu yang berada tepat di belakang kepala sekolah. Meski kaget, aku berusaha untuk tidak terpengaruh.

''Gak...jangan di hari pertamaku.'' ucapku pelan.

''Ada apa nak?'' tanya ibu kepala sekolah yang tetiba mengejutkanku.
"Oh ya...ibu ingat, Jadi kamu Nayla? Murid pindahan yang dari surabaya itu kan?'' lanjutnya

'' I...iya bu kepala sekolah....'' jawabku agak gugup.

''Melihat prestasimu, kamu termasuk siswi yang pintar...tapi ibu heran...kenapa kamu sering kali berpindah sekolah?'' tanya ibu kepala sekolah lembut sambil terus memperhatikan lembaran riwayat hidup milikku
''kamu bukan siswi yang nakal kan?'' selidik kepala sekolah.

''Bu....bukan bu kepala sekolah. Itu...itu karna...''

aku mendadak terdiam karna sosok itu kini pindah kesebelahku. Aku begitu gugup hingga Keringat dinginku mulai bercucuran.
Melihat diriku yang tampak ketakutan, ibu kepala sekolah menaruh tangannya di pundakku pelan. Ia kembali tersenyum padaku.

''Baik, ibu tidak akan bertanya lagi, yang penting disini kamu harus menaati aturan yang ada ya, nayla.''

''i...iya bu...'' jawabku dengan anggukan kepala.

''Ayo, sekarang ibu antar kamu menuju kelas.'' ucap ibu kepala sekolah.
aku pun menoleh ke arah kananku, fiuh...untunglah dia sudah pergi. Batinku.

Setelah melewati berbagai ruangan dari lantai satu hingga lantai dua, kami akhirnya sampai di kelas yang akan menjadi bgian dari takdirku.
Memperkenalkan diri di kelas sudah bukan hal baru untukku, karna sebelum ini aku sudah puluhan kali melakukannya. Yaa...efek sering pindah sekolah, jadi aku sudah tidak gugup lagi.

aku menyapu pandanganku ke seluruh kelas. Tak ada yang berbeda, dan untungnya tak ada aura negatif yang aku rasakan...namun pandanganku kembali berhenti begitu melihat ke pojok ruangan, jantungku pun mulai berdegup kencang.

''siapa dia?'' ucapku pelan

Sosok yang berada di pojok ruangan itu tiba-tiba tersenyum padaku.

Nayla's Tale ( Part 1 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang