PR

243 24 0
                                    

Nayla berjalan lesu di sepanjang koridor sekolah. Di tangannya terlihat ia sedang menggenggam sebuah buku. Di lihatnya ke arah kanan dan kiri. Berharap segera menemukan orang yang ia cari. Tapi tak jua ia temukan. Hingga akhirnya Ia melihat kakek tua yang sedang duduk di bawah kolong tangga yang gelap, nayla pun menghampirinya. Memang bukan kakek sebenarnya, karna itu termasuk hantu penjaga sekolah. Nayla sendiri sudah cukup akrab dengannya. Namun begitu melihat nayla, hantu kakek itu malah menghilang.
"Kenapa kakek itu? Aneh sekali...biasanya malah si kakek yang menyapa aku terlebih dahulu...." kata nayla pelan
"Itu karena ada aku." ucap seseorang dari arah belakang. Sontak nayla pun menoleh
"Rommy ?!?"
"Apa kamu mencariku?"
"Rommy...kenapa kamu selalu seperti ini? Kamu ga bisa seenaknya mengganggu hantu-hantu yang bahkan tidak pernah memiliki niat jahat, Rom..." ucap nayla sedikit kesal
Rommy pun tersenyum seolah meremehkan perkataan nayla.
"Kamu tahu? Kedudukan manusia itu lebih tinggi dibanding hantu dan sejenisnya. Sudah sepantasnya mereka itu tunduk dihadapan kita."
Nayla pun hanya bisa menatap heran padanya. Ia paham, bicara sepanjang dan selebar apapun, Rommy pasti tetap tak mau peduli.
"Ini kerjaan rumahmu." ujar nayla sambil memberikan sebuah buku yang sedari tadi ia bawa
"heemm,..bagus..." ucap Rommy yang kemudian beranjak pergi. Namun nayla buru-buru mencegahnya ia menarik lengan Rommy kuat-kuat. Harus kuat-kuat, Karena Rommy cukup tinggi dan badannya juga cukup besar dibandingkan dirinya
"Apa aku pembantumu? Seharusnya kamu mengatakan 'terima kasih nayla' bukannya 'hemm...bagus' kamu tahu? Gara-gara kerjaan rumahmu, aku harus begadang !!!" umpat nayla kesal
"Apa kamu ga akan melepaskan tanganmu ini?" tanya Rommy
"Gak...sebelum kamu menunjukan tata krama yang baik padaku!" jawab nayla tegas
"Tata krama yang baik?? Oke kalau begitu..." Rommy pun mulai memajukan langkahnya ke arah nayla. Semakin maju...dan maju, nayla pun terlihat cemas ia langsung memundurkan langkahnya.
"Ma...mau apa kamu?" tanya nayla agak takut. Namun Rommy tidak menjawab. Sayang, kini nayla terjebak antara dinding sekolah dan Rommy. dan parahnya lagi kini rommy malah semakin memajukan wajahnya ke wajah nayla seolah ia hendak menciumnya.
Ba...bagaimana ini??? Apa yang harus aku lakukan?? Batin nayla serasa ingin menjerit. Namun ketika jarak wajah mereka hanya tinggal 5 cm saja, tiba-tiba dalam sekejap datang sebuah buku yang nampak menghalangi wajah Rommy dengan nayla.
"Ryan ?!?" ucap nayla kaget
Ryan pun langsung menarik nayla ke belakang punggungnya.
"Aku gak tahu ada hubungan apa diantara kalian. Tapi nayla ini milikku. Jangan berani dekat-dekat dengannya. Atau...masa sekolahmu di sekolah ini tidak akan berlangsung lama." kata Ryan dengan nada mengancam. Yaa...bagi yang sudah baca part pertama, pasti tahu kalau sekolah itu termasuk salah satu aset keluarga Ryan Kusumadiningrat.
Setelah itu, Ryan pun menarik nayla pergi menjauh dari rommy. Rommy sendiri hanya membalas perkataan Ryan dengan senyuman tipisnya yang terlihat sesaat. Tapi pandangannya tetap memperhatikan nayla yang berakhir di ujung koridor

Nayla's Tale ( Part 1 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang