Oke sekarang hari penutupan MOS. Hal yang bisa membuat semua murid baru bernapas layaknya manusia lagi. MOS berkesan bagi Nara, yang isinya hanya hukuman dan dua sejoli aneh. Setelah mendapat hukuman di hari senin, ia harus satu kelompok dengan Third dan Marc. Bukannya menjadi lebih baik, gara-gara Third hukuman jadi numpuk kaya cucian kotor -__-
Udahlah lupain itu, sekarang ia sedang memilih ekskul yang akan menjadi kehidupan barunya selama tiga tahun nanti.
Aynam menatap kertas kosong miliknya dan terus berkutat pada semua pilihan,"Ra lo milih apa?"
"Taekwondo sama dance aja deh,"jawab Nara yang sibuk mencoret-coret kertas miliknya.
"Taekwondo? Hah gue gak bisa, emm dance aja mungkin sama pmr aja kali ya"
"Lo aja takut sama darah sok sokan ikut pmr segala,"remeh Nara.
"Biarin"
Sedangkan Third dan Marc berada tak jauh dari mereka.
"Lo milih apa?"tanya Marc
"Dance sama basket, biar keren"
"Gue ikut futsal ajalah,"ucap Marc yang terlampau bingung pada pilihan.
"Cari yang keren dikit napa, ikut dance juga temenin gue"
"Em.... eh,"tanpa persetujuan, Third mencentang ekskul dance di kertas Marc, dan dengan santainya membawa kertas itu untuk dikumpulkan. Marc hanya bisa pasrah sambil menggelengkan kepala.
"Pengumuman. Pembagian kelas sudah ditempel di mading attention sekolah. Setelah bel berbunyi kalian harus kumpul untuk melaksanakan penutupan MOS sekian. Terima kasih"
Setelah pengumuman selesai semua murid baru berkerumun di depan mading tak terkecuali Nara dan Aynam.
"Wah kita sekelas Ra,"ujar Aynam.
Nara hanya menatap datar mading saat melihat nama dua orang itu di kelasnya. Third dan Marc.
Kring kring...
Bel berbunyi yang artinya adalah apel penutupan MOS.
Setelah mendapatkan beberapa ocehan-ocehan dari panitia MOS, akhirnya kegiatan ini berakhir.
"Dengan ini kegiatan MOS berakhir"
Semua murid baru bersorak, melepaskan nametag lalu melemparkannya keatas. Tak lupa untuk melepas semua atribut aneh yang dipakai. Dan serunya lagi setelah penutupan ada pesta colour :)
Lagi, lagi, dan lagi Nara harus pulang jalan kaki, ngenes banget :"( yaudah lah itung-itung olahraga biar kurus yekan.
Baru aja dia keluar dari gerbang, ada yang ngelakson pake mobil kawan. Pangeran bermobil hitam. Eh gajadi, ternyata itu Raihan, Kaka senior galak yang ternyata ketos.
"Mau bareng nggak?"tawarnya dengan sok cool.
"Nggak makasih, rumah gue deket,"tolak Nara ketus.
"Yakin?"
"Hm"
"Ya udah, dahhh...,"dia pergi,"hati-hati nanti disangka orang gila wkwk,"teriaknya.
-___- Nara udah kaya tembok mukanya datar banget.
"Cih mending jalan kaki dadipada naik mobil orang kaya dia,"Nara memperhatikan dirinya sendiri yang cemong penuh sama warna apalagi sepatu putihnya.
"Yah sepatu mahal gue,"Nara menggerutu tak jelas melihat sepatu kesayangannya sudah ternodai. Padahal harganya lima belas juta.
"Aseek beli lagi lah,"ucapnya sambil jalan.
***
"Pah,"panggil Nara di telepon.
![](https://img.wattpad.com/cover/145115931-288-k103025.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
You Don't Know-Third ♡
FanfictionYou don't know . . . Bahasa non baku... Masih acak-acakan dan belum direvisi Start : 14 April 2018