Chap 6

57.9K 2.1K 45
                                    

Sebuah sedan mewah memasuki gerbang yang menjulang tinggi. Melewati pinggiran jalan yang di tanami pohon hias nan cantik.

Setelah kendaraannya berhenti, pria tampan itu hanya sebentar memandangi bangunan megah di hadapannya lantas membuka pintu. Kakinya yang panjang tergesa-gesa membuka pintu besar ruang utama.

Byur!

"Oh, shit!" umpat Aldo. 

Tepat saat ia membuka pintu, seseorang berseragam maid juga melakukan hal yang sama. Bahkan gadis itu tengah memegang nampan berisi es kopi untuk di berikan ke petugas keamanan di luar.

"Ma-maafkan saya, Tuan! Saya sungguh tidak sengaja," sesal gadis muda berseragam maid.

Bibir Aldo berdecak kesal kemudian matanya menyipit menajamkan pandangannya pada name tag.

"Sudah berapa lama kau bekerja, Nona Katty Hudson?" tanya Aldo.

Kepala gadis itu terangkat, netranya langsung bersirobok dengan manik biru gelap Aldofonso Lexy.

"Ehem! Apa pelayanku melakukan hal buruk?!" tanya Zac memutus kontak mata keduanya.

Pria tampan pemilik mansion itu menghampirinya. Zac menatap setelan jas abu Aldo yang kini berubah warna hitam akibat tumpahan kopi.

"Apa yang kau lalukan dengan pria idiot ini?"

"Tuan ini yang menabrak saya. Seharusnya dia mengetuk pintu terlebih dahulu saat bertamu. Tapi Tuan muda ini malah menerobos masuk hingga mengagetkan saya saat hendak keluar membuka pintu," bela Katty melirik malas Aldo.

Mulut Aldo ternganga mendengar tuduhannya.

"Apa kau bilang? Apa kau lupa dengan seragam yang kau pakai, hah?!" bentak Aldo tak terima.

"Tapi memang Tuan yang salah. Ini sudah tugas saya sehari-hari mengantar kopi ke depan. Semenjak bekerja di sini saya tidak pernah mengalami kesalahan seperti ini. Hanya karena kehadiran Tuan sekarang sangat tidak sopan hingga kejadian ini terjadi. Tetap saja, saya tidak bersalah." Katty melirik noda hitam pakaian Aldo.

"Dan untuk jas mahal Tuan yang ternoda saya bisa membersihkannya sekarang, asal Tuan mau menunggu," papar Katty lancar tanpa rasa bersalah.

Bola mata Aldo memutar jengah dengan sikap arogan gadis ini. Hanya seorang maid rendahan tapi pandai berkilah.

"Dia rekan bisnis sekaligus sahabatku. Jangan berbuat tidak sopan. Meski pria idiot ini menyebalkan, kau harus menghormatinya," tandas Zac yang malah membuat Katty menciut karena semenjak bekerja di sini aura sang Tuan rumahlah yang paling di takuti.

Aura dan pandangan tajam manik abu milik Zac mampu membuatnya bergidik ngeri.

Berbeda sekali dengan pria di hadapannya yang katanya sahabat dari majikannya ini terlihat sangat tengil.

"Baik, Tuan. Saya mohon maaf." Katty mulai menghadap Aldo yang tersenyum culas. "Hm, Tuan ... ?" ucapan Katy menggantung.

"Tuan Aldofonso Lexy yang tampan," sahut Aldo bangga.

Batin Katty mendecih kesal, mau tak mau demi kelangsungan pekerjaannya ia harus menurutinya.

"Saya harap Anda mau memaafkan saya, Tu-an Aldofonso Lexy yang tampan." Katty menggigit pipi dalamnya merasa mual dengan rangkaian kalimatnya.

Zac mulai paham akan gelagat mesum dari sahabatnya. Ia berdecak dan langsung meninggalkan keduanya.

Entah kenapa dua pria idiot sahabatnya itu seperti ada ketertarikan dengan pegawai rendahannya.

(Love)session ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang