Chap 12

51.3K 2.1K 46
                                    

"Apa saya sudah boleh pergi?"

"Tidak!"

Wanita yang mengenakan seragam maid itu mendengus kesal. Pasalnya, sejak pagi buta ia sudah mendapat sial dengan kehadiran pria gila ini.

"Banyak yang harus saya kerjakan," tukas Katty tegas.

"Terserah kau. Siapkan mentalmu saja jika Tuanmu terbangun nanti," sahut Aldo santai menyesap kopinya.

Bibir ranum Katty tampak mengerucut dengan umpatan pelan. Namun saat pria di sampingnya menatap tajam, ia segera memasang wajah ramah.

"Apa kau selalu mengumpat Tuanmu?" tanya Aldo memicing tajam.

"Tentu saja, tidak!" jawab Katty cepat.

"Lalu kenapa sejak kau menemaniku terdengar gumaman tak beretika yang sangat jelas ditangkap indera pendengaranku."

"Sa-saya hanya bersenandung," sanggah Katty gugup. Jika pria ini mendengar semua makiannya, tidak sampai besok ia pasti sudah ditendang dari mansion.

"Aku tidak tuli, Katty Hudson. Kau benar-benar meremehkan ancamanku," desis Aldo.

"Tuan sebenarnya ada apa? Kenapa Tuan seolah membenci saya. Untuk kejadian tempo hari saya mohon maaf. Dan untuk kejadian tadi saya juga sudah meminta maaf. Saya akui segala tindakan yang saya perbuat memang ceroboh. Jika memang Tuan bersedia saya bisa membersihkan bekas lipstik yang menempel di baju Tuan. Saya hanya orang kecil yang berada di bawah kedudukan Tuan," lirih Katty mulai lemah menghadapi kelakuan Aldo.

Aldo menatap tak percaya gadis egois ini mendadak merendah, membuat dirinya tak enak hati melihat wajah muramnya.

Bertepatan dengan keluhan Katty, seorang senior wanita berpengaruh dalam tatanan rumah tangga mansion melewatinya. Wanita yang menyangga nampan di kedua tangannya itu hanya membungkuk dan tersenyum sebentar kemudian berlalu.

"Nenek tua itu mau kemana?" tanya Aldo mengabaikan ucapan Katty. "Sejak kapan mansion belakang menjadi prioritas paginya?" keningnya mengernyit dalam memperhatikan punggung kecil yang menjauh.

Gadis muda itu mengerucutkan bibirnya karena merasa diabaikan. Decihan samar kembali membuat Aldofonso Lexy menatap tajam.

"Kau benar-benar memancing kesabaranku, Katty Hudson!" kesal Aldo karena gadis itu tak mengindahkan pertanyaannya.

Dengan cepat Aldo meraih tengkuk gadis yang masih terlihat angkuh. Mata bulat Katty membesar menerima serangan mendadak pada bibirnya.

Aldo sendiri tak menyangka dengan tindakannya. Bahkan bibir maskulinnya tersenyum samar menyesap rasa dari mulut gadis pembangkang yang ternyata sangat menggairahkan.

Plak!

"Bajingan!" Katty menyentuh bibirnya yang terasa tebal. Matanya memerah menahan amarah. Katty berlari sambil menangis, merasa dilecehkan pria kaya itu.

Wajah Aldo berubah pias. Kilat mata yang katty layangkan membuat lidahnya kelu untuk memberikan penyangkalan ataupun ejekan.

Namun rasa panas tamparan pipi kirinya tak seberapa dengan kelembaban tekstur lembut bibir Katty.

Aldo menjilat sisa saliva yang masih menempel pada bibirnya.

Sangat manis.

🌺🌺🌺

Setelah membaca pesan masuk yang mengabarkan ada pria idiot yang menunggunya di gazebo bawah membuat Zac berdecak kesal dan ingin menemuinya.

Namun baru saja kakinya menapak lantai, benda pipihnya kembali bersuara dengan pesan pemberitahuan bahwa sahabatnya itu bersedia menunggunya dengan ditemani seorang maid muda.

Selera bajingan itu benar-benar turun drastis. Membuang waktu demi menggoda seorang perempuan rendahan yang hanya bekerja sebagai pelayan.

Pandangan Zac beralih pada gadis manis yang masih terlelap di sebelahnya. Sudut kiri bibirnya terangkat sinis.

Dalam tidur damainya Nara mengerang merasakan sesuatu yang begejolak dari dalam dirinya. Sesuatu yang aneh sekaligus nikmat itu membawanya melayang dalam mimpi indah.

Nara berjengit merasakan gigitan di puncak payudaranya yang telah mengeras. Mata cantiknya mengerjap dan cukup terkejut dengan sambutan senyum mengejek dari pria bajingan yang berada tepat di dada telanjangnya.

Punggung Nara kembali terhempas saat mulut panas Zac meraup puting menantang miliknya. Belaian lidah nakal Zac menari-nari menyapu dan menjilati area sensitif itu.

Kedua tangan yang harusnya menarik kepala Zac malah menekan ke bagian tersebut hingga memudahkan pria itu menikmatinya lebih buas lagi.

"Zac, kenapa kau di sini?" lirih Nara menahan rintihannya.

Tubuh Nara semakin menggeliat saat bibir vaginanya dibelai. Ruas telunjuk Zac menyelip perlahan menekan klitorisnya yang mulai membengkak.

"Seharusnya kau kembali ke kamar --- muh ..." desis Nara menggigit bibirnya saat Zac menambahkan satu jarinya dalam liang senggamanya.

Selama menjadi tawanan, Zac tak pernah ada di ruangannya jika Nara membuka mata di pagi hari. Pria itu hanya sebentar memeluknya hingga terlelap kemudian berlalu.

"Pagi yang dingin membuatku ingin berada di dalammu -- lagi," bisik Zac mendekati bibir Nara lantas melumatnya rakus.

"Bisakah kau tak menyentuhku saat keadaan kita seperti ini?"

"Tidak!" sahut Zac sambil menggerakan jemarinya tak terarah dengan tempo cepat, membuat tubuh Nara menggeliat.

Pinggul Nara bergerak menyentak hingga semakin membenamkan jemari Zac di lubang nikmatnya.

"Ini sak-kit, Zac," cicit Nara menahan napas ketika Zac menancapkan kasar miliknya.

"Dan ini nikmat sekali," ungkap Zac puas.

Nara mendesis saat Zac mencabut paksa miliknya. tubuh Nara kembali dibaringkan dan ----

Akh!

Kejantanan pria itu melesak mudah memasuki lubang basah Nara. Kedua mata gadis itu terpejam merasakan kepenuhan dalam pusat tubuhnya.

Nara benar-benar terlena oleh kepiawaian persetubuhan Zac pada dirinya. Ciuman liar Nara ikut berpartisipasi membalas lumatan dan kuluman penuh nafsu.

Cukup lama keduanya terbuai dengan balasan saling respon antara penyatuan alat kelamin mereka. Ayunan pinggul Zac kian kuat menumbuk kewanitaan Nara yang semakin lengket.

"Annara ... aahh ..." teriak Zac lantang mencapai puncak tertingginya.

Tubuh Zac ambruk tepat di atas payudara Nara. Mulut Zac terbuka mengambil pasokan oksigen yang menyempit di dadanya.

Sebelum memisahkan diri Zac mengulum puting payudara Nara yang penuh jejak kebuasan mulut liarnya.

"Kau selalu nikmat, Annara Shanessa."

.

.

*02-Nov-2018
EL alice

(Love)session ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang