"Melihat kamu yang mengacuhkanku membuatku sadar. Betapa beruntung aku pernah jadi milik kamu."
*****
Sudah satu minggu lamanya setelah kejadian Iqbaal yang dengan tak perdulikan suasana kelas itu mencium (Namakamu). Walaupun wajah mereka ditutupi buku.
Seminggu itu juga (Namakamu) tidak lagi berada di hadapan Iqbaal hanya sekedar mengunjungi atau membawa bekalnya. Entah kenapa suasana terasa sepi. Setelah kejadian itu juga, Farkhan langsung tidak mendekatinya. Seolah-olah menjaga jarak di dekatnya.
Bahkan teman-teman cowok Iqbaal yang lain juga ikutan sedikit demi sedikit menghindari Iqbaal. Dikarenakan banyak gosip yang dibuat-buat oleh para lelaki yang juga siswa di sekolahnya itu.
Sampai akhirnya, dirinya pun dipanggil oleh kepala sekolah lagi untuk menghadap.
Di sana, dia melihat (Namakamu) duduk di kursinya dengan tangan yang terlipat. Bahkan ada Revi yang akhir-akhir ini tidak pernah dilihatnya itu.
Iqbaal pun duduk di samping kursi Revi. Padahal kursi itu tadinya diduduki oleh (Namakamu). Tetapi, karena anggukan kepala sekolahnya itu membuat Iqbaal pun duduk dan sedikit menghiraukan (Namakamu) yang barusaja bangkit dari kursinya.
"(Namakamu) terbiasa berdiri. Kamu tenang saja Iqbaal." Bu Pia langsung membuat Iqbaal sedikit merasa tak enak hati membiarkan perempuan berdiri.
Bu Pia lalu menatap (Namakamu) dengan penuh harap. "Hukuman kamu adalah mengajari Iqbaal untuk mendapat nilai baik."
"Saya gak mau terlibat lagi."
Dingin. (Namakamu) yang dikenal Iqbaal adalah gadis yang penuh dengan semangat yang memiliki hasrat ingin sesuatu yang tinggi. Gadis ini seperti bukan (Namakamu). Mata Iqbaal mencuri-curi ke arah (Namakamu), tetapi, gadis itu seperti bukan orang yang dikenalinya.
"Kalau begitu kamu siap menerima hukuman atas apa yang kamu lakukan terhadap Revi?"
"Up to you. Saya lagi malas membela diri."
"Kalau begitu, kalian harus saling berteman dan kamu, (Namakamu). Harus mengajari pembelajaran kepada Revi."
"Saya gak mau."
Revi menatap (Namakamu) muak. "Saya sebenarnya juga gak mau sih, Bu."
Bu Pia benar-benar akan meledakkan amarahnya melihat (Namakamu) yang malah menanggapinya dengan enteng. "Kalau begitu kamu mau di skors? Atau dikeluarkan dari sekolah?"
"Saya bersedia diskors ataupun dikeluarkan dari sekolah ini." Jawab (Namakamu) dengan santai. Dia hanya melihat kukunya yang dia potong dengan rapi itu. Seolah tak benar-benar menganggap kalau di hadapannya adalah kepala sekolahnya.
Bu Pia sempat naik pitam. Kemudian dia menetralkan napasnya, dia tersenyum miring. "Kamu bisa gak diterima di sekolah lainnya jika dikeluarkan."
"Iya-iya. Terserah Bu Kepsek aja. Tapi, jangan harap kalau saya bakalan diam saja." (Namakamu) menganggap remeh.
"Saya bisa membuat pernyataan dan mencabut seluruh biaya untuk sekolah ini ataupun menyebarkan gosip tentang sekolah ini. Dengan hal ini, saya tidak pernah merasa dirugikan sama sekali." Ujar (Namakamu) sambil tersenyum miring.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Bad Girl ×IDR [SGS] ✅
RandomSalahkah apabila (Namakamu) bersikap posesif kepada Iqbaal? Walaupun sebelumnya Iqbaal pernah ia tembak tetapi ditolak? [Book IDR : 4] Copyright2018 by: AnindyaAulRa SGS : Sweet Girl Series 1 Update setiap liburan nasional. Update biasa : tiap sabtu...