Sebuah Solusi : Make A Plan
*****
Revi menggenggam ponselnya dengan erat. Dia ragu akan melakukan sesuatu yang terlalu berubah seperti bukan sikapnya itu. Apalagi mengingat tentang dia yang merupakan rival dari (Namakamu).
Tetapi, melihat reaksi (Namakamu) yang mendekatinya terus disusul Iqbaal yang cemas akan sesuatu pada diri (Namakamu). Membuat Revi kembali berpikir, bukan hanya dirinya di dunia ini satu-satunya yang menderita. Dengan menghembuskan napasnya, dia pun mulai membuka ponselnya dan mengetik.
Rival (Rename)
Number : +628**********
...Sunrise (Namakamu)
Save ?
Yes | No[Yes]
Kemudian, Revi pun membuka pesannya dan mulai mengetik lagi.
To : Sunrise
Bisakah kau datang untuk menyelesaikan masalah kita? Kau bisa membawa temanmu atau pacarmu bila tidak percaya padaku.[Send].
*****
Tring..
(Namakamu) menatap mata Iqbaal lalu mengernyitkan dahinya. "Siapa yang sms?"
"Ya kamu bukalah."
"Males."
Iqbaal memutar kedua bola matanya. "Ambil di tas kamu, nanti aku yang baca deh."
"Iya-iya." (Namakamu) membuka tasnya dan merogoh-rogoh isi tasnya. Setelah menemukan ponselnya, dia langsung menyerahkannya pada Iqbaal. Dan duduk bersandar di kursi taksi.
Iqbaal menerima handphone milik (Namakamu) dan mulai mengotak-ngatiknya. "Dari Revi, dia mau bertemu kamu."
"Cih..."
"Kamu tuh jangan gitu. Iya atau enggak nih? Katanya boleh bawa temen atau pacar."
Cit..
Taksi yang mereka tumpangi pun berhenti di depan rumah megah milik (Namakamu) itu.
(Namakamu) langsung mengulurkan tangannya. "Gendong.."
"Kamu kayak bayi gede."
"Aku emang masih imut kayak bayi."
Walaupun begitu, Iqbaal pun turun lebih dulu dan membukakan pintu dari arah (Namakamu) turun. Dia langsung menggendong ala bridal style lagi.
Wajah (Namakamu) memerah. Dan bagi Iqbaal itu adalah pemandangan paling menyegarkan dalam ingatannya. Mereka berjalan bak pengantin menuju rumah (Namakamu) seperti digelari oleh karpet berwarna merah.
Sesampainya, di depan pintu, Iqbaal langsung menyuruh (Namakamu) mengetuk pintu. Dan dari dalam, seorang wanita paruh baya keluar terlihat tergopoh-gopoh karena napasnya tak beratur.
"Aduh.. Nona (Namakamu) kenapa?"
"Aku baik-baik aja kok, Bi." Balas (Namakamu) sambil mengedip dua kali. "Tapi, aku mau jus mangga."
"Nona (Namakamu) hamil?"
(Namakamu) mengernyitkan dahinya. Lalu dia menunjuk dirinya sendiri. "Aku hamil?!" Teriaknya tak menyangka.
Iqbaal langsung menggeleng. "Dia gak hamil, Bi.."
"Emang.. kalau digendong ala bridal style dan dicium bisa bikin hamil ya, Bi?" Ujar (Namakamu) dengan polos. Dia mengedip dua kali.
Iqbaal menatap (Namakamu) dengan pandangan terbelalak. "GAK MUNGKIN! Aku gak pernah denger kalau dicium bisa bikin hamil. Lagian prosesnya beda."
"Proses?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Bad Girl ×IDR [SGS] ✅
DiversosSalahkah apabila (Namakamu) bersikap posesif kepada Iqbaal? Walaupun sebelumnya Iqbaal pernah ia tembak tetapi ditolak? [Book IDR : 4] Copyright2018 by: AnindyaAulRa SGS : Sweet Girl Series 1 Update setiap liburan nasional. Update biasa : tiap sabtu...