Tujuh belas (A) : Lose

2K 227 19
                                    

-Trauma : EMBRANCE-

●●●●●

Seorang waitress pun muncul sambil membawakan hot chocolate serta secangkir kopi. Dia meletakkannya dengan hati-hati, namun ketika dia melihat wajah Iqbaal, dia tersipu.

"Apa mbak tidak punya kerjaan lain?" Sindir (Namakamu) dengan halus.

Waitress itu pun tampak salah tingkah dan meminta maaf.

Sementara itu, Iqbaal hanya terkekeh sangat pelan. Dia bergumam nyaris tak terdengar. "Sama seperti Farkhan."

Padahal, ada seseorang yang melihat mereka baru saja sambil tersenyum miring. Dia adalah Vanesha.

"Lo akan tamat, (Namakamu)."


▪▪▪

Ketika waitress itu mulai melangkahkan kakinya untuk beranjak. (Namakamu) langsung berdiri.

"Saya gak bisa percaya begitu saja. Ada racun atau tidaknya di gelas hot chocolate milik saya ini."

Dilihatnya wajah waitress itu pucat pasi. (Namakamu) tersenyum miring. Lalu, dia melirik ke arah name ID milik pelayan wanita itu.

"Mbak Tika kalau gak suka sama saya langsung bilang saja. Oh.. apa mau saya adukan kepada pemilik cafe kalian ini?"

Pelayan perempuan yang bernama Tika itu langsung berkaca-kaca. Dia menggeleng-gelengkan kepalanya sambil menunduk dalam.

Sementara itu, (Namakamu) mendengus. Dia melipat kedua tangannya. "Mbak Tika itu siapa? Sampai mau meracuni saya."

Di meja yang di tempati oleh Vanesha, dia meringis melihat Tika yang ketahuan. Sebegitu cepatkah (Namakamu) menyadari kalau ada keanehan di dalam minuman di gelasnya? Vanesha menggeleng kemudian menutupi dirinya dengan daftar menu itu. Sesekali dia melirik ke arah kehebohan itu.

(Namakamu) mengambil tangan pelayan itu kemudian dia menyentaknya. "KAMU SADAR KALAU KAMU ITU MANUSIA?! MANUSIA MANA YANG BERHAK MERACUNI MANUSIA LAIN?! KAMU ITU BUKAN TUHAN YANG BISA MEMUTUSKAN KEHIDUPAN ORANG LAIN!" Teriaknya.

Hingga dari dalam kafe, teman-teman Tika yang sibuk dari tadi bekerja, langsung menghentikan pekerjaannya. Derap langkah kaki mendekati ke arah (Namakamu), seorang pria paruh baya berjas berwarna biru dongker itu menundukkan kepala ketika dia di hadapan (Namakamu).

"Maaf Nona, ada keributan apa?"

Iqbaal menyenggol lengan (Namakamu) kemudian menggeleng. Dia berbisik, "Mungkin kamu salah sangka, Sayang."

Hal itu langsung membuat (Namakamu) menoleh dan menggeleng ke arah Iqbaal. "Gak mungkin! Aku lihat sendiri dari mata kepalaku."

(Namakamu) langsung menoleh ke arah seorang pria paruh baya yang datang dan menanyainya itu. "Pelayan bapak yang satu ini berusaha meracuni saya."

Pria itu tampak terkejut. Dia menatap tajam Tika yang masih betah menatap lantai. Kemudian dia mengalihkan pandangannya dan menyatukan kedua tangannya. "Maaf, Nona, sepertinya anda salah sangka."

"Saya gak mungkin salah."

Suasana semakin menegang.

Dengan tenang, (Namakamu) berjalan mendekati sebuah meja dan dia langsung merebut daftar menu dari tangan salah satu pelanggan di situ. "Ah.. hai Vanesha?"

Possessive Bad Girl ×IDR [SGS] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang