.
Open Your Eyes : Protect
.IQBAAL POV.
-----Ada sesuatu hal yang membuka mataku. Sesuatu yang dulunya malah membuat aku mengubur segalanya dan membuat benteng untuk menutupi segala kebaikanku.
Tiba-tiba gadis itu pun hadir dimasa masa terburukku. Dia tersenyum dan dengan obsesinya itu membuatku merangkak dari kegelapan menuju cahaya yang diberikannya. Katakan kepadaku, siapakah kamu, (Namakamu)?
Karena setiap kali di dekatmu, aku selalu memikirkanmu. Seolah hanya aku yang bisa membaca semua pikiranmu. Dan kamulah yang membuatku kembali berpikir, kalau aku memang tidak sebaik itu. Tetapi, kamu mengikuti segala yang kuucapkan dan malah meninggalkanku. Padahal saat kamu mengatakan hal itu, aku pernah sempat berharap. Tidak hanya satu kali, aku berharap tiap kali kamu mengatakannya itu adalah kebenaran.
Tiap kali aku selalu melihatmu, waktu seakan berhenti. Yang tidak kumengerti sekarang hanyalah aku yang ingin mengikuti hati kita dan berusaha melengkapi satu sama lain. Biar orang tahu ketika matamu menatapku dan kamu seolah tahu kalau aku sedang menatapku. Memang terkesan egois, saat aku malah menyuruhmu menjauhiku.
Namun, aku di sini juga takut. Aku yang membuat tembok dihatiku sendiri untuk menghilangkan rasa sakitku.
Tetapi, kamu selalu membuatku semakin setiap hari selalu bertanya di dalam hati. Ketika kamu datang lebih dekat denganku. Aku mengingatnya, semua hal kecil yang aku inginkan. Lalu aku mendengarkan kamu berbisik. Kamu datang memberiku cinta.
Sejujurnya tiap kali aku pergi, aku selalu bingung. Saat melihatmu, aku tidak membencimu. Malam saat dimana kita bertemu tanpa rencana apapun, itu waktu aku berusaha menolong gadis itu. Biasanya langkah kakiku akan terasa berat ketika diikutimu. Kian hari melangkah ke hadapanmu malah menjadi ringan.
Bagaimana jika ini sebuah mimpi? Lalu aku mulai memejamkan mataku. Jika kamu merasakan perasaanku saat ini, aku ingin memutar balik.
----- IQBAAL POV. (END) -----
*
****
"Kita pacaran." (Namakamu) tersenyum tipis lalu mengambil bunga mawar itu dari lelaki itu.
JDAR...
Lalu, tiba-tiba (Namakamu) menghadap ke arah samping. Dia melihat Iqbaal yang menatapnya dengan pandangan yang sulit diartikan. Bibirnya hendak memberitahu lelaki itu, namun, (Namakamu) mengalihkan pandangannya dari Iqbaal.
Sejenak, Iqbaal tertegun. Tidak pernah dia merasa secagung ini dengan seorang pun. Matanya memerah dan rahangnya mengatup dengan keras. Dia mengepalkan tangannya dan berjalan dengan langkah tergesa-gesa menuju arah (Namakamu).
BUGH...
Iqbaal meninjunya. Dan dengan sekali tinjuan, dia langsung jatuh terkapar.
Bukan, itu bukan (Namakamu) tentu saja. Lelaki itu meringis karena sudut bibirnya berdarah dan dia berusaha untuk bangkit setelah terlempar satu meter karena pukulan dari Iqbaal. Matanya menatap tajam ke arah Iqbaal. Bahkan mereka berdua memancarkan tatapan tajam satu sama lain.
"Kenapa?" Tanya (Namakamu) sambil menghela napasnya.
Iqbaal tak langsung menjawab pertanyaan dari (Namakamu). Malahan dia dengan nada memerintahnya mengusir lelaki itu. "Gue mau bicara dengan (Namakamu)."
Lelaki itu berdecih. Dengan bibir yang terluka, dia tersenyum miring melihat muka Iqbaal yang memerah. "Lo bisa bicara sekarang. Tapi gue tetap di sini."
"Gue mau bicara empat mata dengan dia." Ujar Iqbaal dengan tangannya yang masih terkepal dan menunjukkan aura permusuhan kepada lelaki itu.
Lelaki itu terdiam. Lalu dia tiba-tiba tersenyum kecil dan kembali meringis merasakan pukulan di sudut bibirnya itu.
"Gak bisa."
Mata Iqbaal membulat tak percaya. Dia langsung saja menarik kerah baju lelaki itu. "Lo itu bukan siapa-siapa, brengsek!"
Bukannya marah, lelaki yang diangkat kerahnya itu hanya tertawa. Sedangkan (Namakamu) sendiri hanya menundukkan kepalanya, dia memang sedang tidak mau ikut campur dalam urusan siapa pun.
"Lo yang bukan siapa-siapanya. Lo mau bicara sendiri? Sedangkan gue berhak. Gue pacarnya."
Jantung Iqbaal rasanya tidak berada di tempatnya. Dia benar-benar tidak bisa membalas perkataan lelaki itu. Sehingga, perlahan cengkramannya mengendur dan dia mencuri pandang ke arah (Namakamu). "Lo gak bakal pacaran sama dia kan, (Nam..)? Dia tuh terkenal tidak benar di sekolah."
(Namakamu) hanya terdiam mendengarkan semua nasihat dari Iqbaal. Sebenarnya memang benar apa yang telah Iqbaal katakan, lelaki yang baru saja dipacarinya itu berbeda jauh dari kata good boy. Bahkan seringkali bolak-balik ruang BK dengan kasus yang selalu berbeda. Tetapi, (Namakamu) hanya bisa tersenyum menjawab semua nasihat dari Iqbaal. "Terima kasih telah mencemaskanku, Iqbaal. Hidup itu akan terus berjalan, bukan? Kadang kita di atas, kadang kita di bawah. Aku hanya nyoba melanjutkan hidupku dengan tidak menyia-nyiakan orang yang menyukaiku."
"Rasanya tidak adil kalau aku menolak cintanya karena kamu. Semoga kamu bahagia terus tanpa aku, ya."
Senyuman itu, senyuman (Namakamu) yang selalu membuat Iqbaal ingin mengatakannya. Senyuman yang penuh dengan perasaan sedih yang berusaha ditutupi.
"Aku gak cinta sama Vanesha."
"Ha?" (Namakamu) bingung kenapa Iqbaal tiba-tiba berkata seperti itu.
"Aku gak cinta ataupun suka sama Vanesha."
Iqbaal harus mengatakannya, bukankah begitu?
"Aku gak ngerti maksud kamu."
Sejenak hening. Lelaki yang baru saja diterima oleh (Namakamu) itu pun ikutan terdiam. Sebenarnya dia bingung dengan perkataan Iqbaal yang menurutnya random. Apalagi dengan kemana arah pembicaraan Iqbaal, sehingga dia hanya diam menyimak.
(Namakamu) tiba-tiba menatap mata Iqbaal dan berkedip dua kali. Iqbaal yang melihat itu langsung membuang mukanya dan pipinya memerah.
"Kamu lucu."
"Hah?"
Sebenarnya, (Namakamu) tidak mengerti apa yang ingin Iqbaal bicarakan.
*****
.TAMAT.
.
.
.
.
.
.
.❤
🎉BOONG DENG *Toeng* (ditimpuk readers).
~BERSAMBUNG~
Maaf kemarin ketiduran😂😂 dan aku lupa menerbitkannya pagi tadi wkwk. Setelah subuhan, aku langsung tidur lagi.
Makasih yang udah vote, comment, dan masukin reading list🙇♀️🙇♀️🙇♀️ aku sangat menghargai dukungan kalian. Jangan lupa comment yang bawel ya, soalnya september nanti di sekolahku ada lomba literaksi. Dan kemungkinan tanggal 1 September masih bisa nge-next.
Lots love,
Anine.26 Agustus 2018.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Bad Girl ×IDR [SGS] ✅
DiversosSalahkah apabila (Namakamu) bersikap posesif kepada Iqbaal? Walaupun sebelumnya Iqbaal pernah ia tembak tetapi ditolak? [Book IDR : 4] Copyright2018 by: AnindyaAulRa SGS : Sweet Girl Series 1 Update setiap liburan nasional. Update biasa : tiap sabtu...