"Samudera yang biru. Menyejukkan hati dengan menggelar luas bak permadani. Menerjang karang dan memecahnya."
Moin-moin!
Mein name ist Anine.
Ich komme aus Indonesian.
Ich wohne in Yogyakarta.
Ich bin schülarin.*****
"Moin-moin!"
*Moin-moin! = Halo!
"Kok gak dijawab?"
"Lah gue jawab apa coba?" Ica mengerucutkan bibirnya. Bahasanya saja dia tidak pernah mendengarnya.
"Guten Tag! Ica."
*Guten Tag! = Selamat siang (antara jam 10.01 -18.00).
"Apa sih, (Namakamu). Gue gak paham itu bahasa apaan."
Rasanya (Namakamu) benar-benar senang sekali mengerjai Ica untuk kali ini. Untunglah dia sedang bad mood langsung berubah menjadi lebih mendingan.
"Main name ist (Namakamu)."
*Main name ist (Namakamu) = Namaku adalah (Namakamu).
Ica mengernyitkan dahinya. Lalu, dia langsung menaruh tangannya dijidat (Namakamu). "Lo kesurupan apaan dah?"
"Sialan!"
(Namakamu) tertawa, seperti bunyi alunan yang indah dan merdu. Sesosok lelaki berparas tampan sedang melihatnya. Iqbaal sempat terpesona melihatnya walaupun gadis itu hanya tertawa biasa. Dari kejauhan, Iqbaal mulai meragukan hatinya.
Sebenarnya hatinya ini untuk orang yang dikaguminya itu dan ternyata berlagak baik. Atau kepada gadis yang merubah kehidupannya itu?
"Fiuhhh.." Farkhan meniup telinga Iqbaal dan sang pemilik langsung saja memegangi telingannya untuk menutupinya.
Iqbaal memandang tajam Farkhan. Sementara Farkhan sendiri malah tersenyum geli. "Gak lucu tahu."
"Emang gak lucu. Tapi, lucuan (Namakamu) kan?"
Wajah Iqbaal memanas. Dia ketahuan sedang melihat perempuan itu.
Setelah kejadian itu, Iqbaal tidak dapat melupakannya. Ketakutan yang dialami oleh (Namakamu) itu semakin teringat jelas di dalam otaknya. Bayang-bayang itu juga membuat Iqbaal mencoba ikut merasakannya.
Dengan langkah yang pasti, Iqbaal langsung datang menghampiri (Namakamu) dan mencekal lengannya. Hal itu membuat Farkhan yang baru saja menyusulnya dan juga Ica yang telah di dekat (Namakamu) itu langsung terbelalak. Ica dengan cepatnya langsung menjadi benteng, dia berusaha menutupi (Namakamu) dari Iqbaal dengan merentangkan tangannya.
"Gue mau bicara dengan (Namakamu)."
Tatapan protes hendak Ica layangkan pada Iqbaal, namun Farkhan mencegahnya dengan pandangannya. Padangan yang mengatakan bahwa semua akan baik-baik saja karena Iqbaal kali ini mungkin tak akan melukai (Namakamu).
Ica menghela napasnya, "Awas kalau nanti gue lihat dia sedih!"
Iqbaal mengangguk dan menarik tangan (Namakamu) dengan lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Bad Girl ×IDR [SGS] ✅
De TodoSalahkah apabila (Namakamu) bersikap posesif kepada Iqbaal? Walaupun sebelumnya Iqbaal pernah ia tembak tetapi ditolak? [Book IDR : 4] Copyright2018 by: AnindyaAulRa SGS : Sweet Girl Series 1 Update setiap liburan nasional. Update biasa : tiap sabtu...