Semua anggota telah berkumpul di markas, suasana terlihat sangat tegang, pasalnya misi kali ini berbeda dengan misi sebelumnya. Padahal mereka baru saja menyelesaikan misi kemarin, tapi hari ini sudah ada masalah lagi.
"Guys, misi kali ini cukup rumit, dan ini menyangkut nyawa orang banyak, oleh karena itu kita harus memiliki strategi yang benar-benar matang dan tidak gegabah." Suara sang komandan memecah keheningan.
"Dan lokasi kali ini juga berbeda dari misi sebelum-sebelumnya, yaitu di sekolah, dan saya akan mengirim beberapa diantara kalian ke sekolah tersebut." Lanjutnya.
"Dan untuk sisanya, saya akan tugaskan kalian untuk memantau dari markas dan beberapa tempat terdekat di sekolah tersebut, dan saya harap kalian tidak berbuat ceroboh." Lanjutnya lagi.
"Dan misi kali ini, kita akan menangkap keponakan dari seorang pemimpin mafia. Dia bernama Jerry Fantiagro Derl, ia memiliki tato di tengkuknya dengan lambang ular cobra, ia adalah siswa SMA Cempaka Langit, dia juga termasuk bandar narkoba terbesar ke tiga setelah pemimpin dan ayahnya. Dia juga terkenal sangat licik." Lanjutnya lagi.
Semua anggota disana diam dan berdebat dengan pikirannya masing-masing.
"Dan yang akan saya kirim ke sekolah itu adalah Rafa, Faya, dan Vano, apakah kalian siap menjalankan misi kali ini?" Kata Komandan sekaligus bertanya.
"SIAP!" jawab mereka kompak.
"Oke, itu saja yang saya sampaikan kepada kalian, semoga misi kali ini berjalan dengan lancar." Kata komandan
***
Faya Pov'
Akhirnya rapat selesai juga, sekarang aku berada di Cafe dekat markas bersama bang Vano dan kulkas berjalan alias Rafa.
"De, lo mau nyamar kaya gimana?" Tanya bang Vano memecah keheningan.
"Kepo" jawabku singkat
Bang Vano mendengus kesal "ck, lo mau nggak asyik, kasih tau ngapa dah susah amat" katanya.
"Dih, ngambek pak?" Tanyaku sambil menaik turunkan alisku.
"Bodo"
"Oke fine, gue kasih tau, gue bakal nyamar jadi nerd, puas?" Kataku.
Bang Vano dan Rafa langsung melebarkan kedua matanya, kaget mungkin.
"Lo serius?" Tanya mereka kompak.
"Hem"
"Lo bisa di bully" kata Rafa dengan datar.
Bang Rafa mengangguki pernyataan si Rafa. Terkadang aku bingung, mereka itu sebenarnya pinter atau bodoh si? Dimana-mana kalau seorang nerd sekolah di sekolahan elite pasti di bully lah, aneh. Dan mereka juga seorang Agent, jangan-jangan mereka diterima karena main suap lagi. Tapi itu kan sudah resikonya, agar misi berjalan dengan lancar.
"Lo berdua sebenarnya Agent bukan, si? Di sekolah elite manapun yang namanya nerd itu pasti selalu di bully." Kataku jengah.
"Oh"
Mereka hanya ber-oh ria, dan itu membuat ku kesal "lo berdua itu nyebelin banget" kataku dan beranjak pergi, namun sebelum pergi aku sempat mendengar ucapan mereka.
"Ngambek dia?" Kata mereka kompak.
____________________________________
Halo👋 aku kembali lagi, maaf kalau garing ya😂, tunggu kelanjutan cerita berikutnya, bye👋
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SECRET AGENT (Revisi)
Action" Target selanjutnya adalah robert de frans, direktur utama perusahaan Frans Corp, dia memiliki proyek ilegal dan termasuk anggota Mafia." Ucap sang ketua. "APA!!!" jawab mereka kaget. Hayoo kepo ya? kenapa mereka kaget, baca cerita aku yuk, biar ga...