Jadi sekretaris ala Calya

235 23 8
                                    

Berdiri didepan cermin riasnya, memperhatikan wajahnya yang telah diberi make up yang membuat wajahnya terlihat lebih dewasa.

"Perfect"

Setelah puas dengan penampilannya, ia memutuskan untuk keluar kamar dan menuju ruang makan dimana semua sudah menunggu.

"Pagi semua,"

"Pagi Ca,"

"Waw jadi keliatan dewasa ya," celetuk Rafa saat melihat penampilan Calya.

"Sialan, gue emang dewasa yee," kata Calya dengan nada ketus.

"Tanya Papa Sono atau nggak Daddy Lo, pasti di bilang masih kecil," ledek Rafa.

Calya menoleh ke arah Faya dengan muka memelas.

"Fay, Rafa tuh rese banget," adu Calya.

"Yeee tukang ngadu"

"Rafa"

"Nggak Fay nggak nih udah diem nih,"  Kata Rafa

"HAHAHAHAHAHA"

Seketika Tawa Vano pun pecah, ia tidak menyangka jika sahabatnya yang terkenal dingin dan kejam itu takut dengan adiknya. Calya? Dia udah stay didepan makanan yang sedari tadi menarik perhatiannya.
Satu yang kalian harus tahu, seorang Calya jika sudah berhadapan dengan makanan, maka fokusnya akan ke makanan. Yang lain mah lewat.

Mereka akhirnya menyusul Calya, melanjutkan sarapan pagi mereka maksudnya.

   
                                   ***

Perusahaan Droze Corp merupakan perusahaan yang bergerak di bidang Property, Otomotif dan banyak lagi. Merupakan perusahaan tersukses di Asia dan Eropa dan menurut berita-berita yang tersebar. Perusahaan tersebut diperkirakan dalam waktu dekat akan melebarkan sayapnya ke dunia.  Leonard Ares Zergio Pemilik sekaligus CEO Droze Corp. Terkenal dengan sifat yang dingin, kejam, dan tanpa belas kasih. Namun, ia juga memiliki sedikit sifat yang menyebalkan menurut orang terdekatnya.

Disebuah ruangan dengan interior khas seorang CEO, terdapat seorang pemuda berusia 25 tahun yang sedang sibuk dengan telepon yang ia genggam, dengan wajah datar ia berbicara dengan nada yang dingin, ia adalah Leonard Ares Zergio atau Gio.

"Bagaimana?"

"........"

"Bagus, jika dia sudah datang langsung antar ke ruangan saya,"

Tanpa menunggu jawaban dari orang yang berada di seberang teleponnya ia langsung mematikan secara sepihak.
Berjalan menuju kursi kebesarannya, kemudian duduk di sana dan melanjutkan aktivitas yang sempat tertunda, yaitu memeriksa kertas-kertas menumpuk diatas mejanya.

Disisi lain, Calya berjalan memasuki perusahaan yang telah menjadi target sepupunya. Ia berjalan menuju resepsionis.

"Permisi,"

"Ya, ada yang bisa saya bantu mba?"

"Begini mba, saya sekretaris baru di..."

Belum sempat menyelesaikan perkataannya, sang resepsionis memotong perkataannya.

"Oh, dengan Mba Calya? Mba silahkan  ikuti pak Vian, beliau yang sedang duduk di sebelah sana, sebentar saya panggilkan,"

"Baik mba,"

Setelah pak Vian menghampirinya, ia diberi instruksi untuk mengikutinya.
Saat di lift pak Vian menjelaskan apa saja yang akan Calya kerjakan nanti, ia mendengarkan dengan baik apa yang tengah disampaikan.

Lantai 27, di lantai ini lah pak Vian mengatakan ia bekerja.

"Nah, Nona Calya ini ruangan Anda dan Bapak Gio, sebaiknya anda segera masuk ke ruangan pak Gio, karena beliau sudah menunggu," kata Pak Vian.

Calya tersenyum "baik pak, kalau begitu saya permisi," balas Calya.

Tanpa menunggu lama, Calya mengetuk pintu ruangan tersebut, sampai terdengar perintah dari dalam ruangan.

"Masuk!"

Calya masuk keruangan tersebut dan berusaha setenang mungkin.

"Permisi pak,"

"Ya, silahkan duduk,"

Tanpa menunggu lama Calya menuruti perintah calon atasannya itu, ralat tapi memang atasannya.

"Perkenalkan diri,"

"Saya Cavadean Archicalya, saya sekretaris baru di perusahaan bapak,"

"Ok, kamu tahu nama saya tanpa perlu perkenalan kan?"

"Sudah pak,"

"Bagus, sudah tahu apa tugas mu sebagai sekretaris disini kan?"

"Sudah pak,"

"Bagus, kalau begitu silahkan kembali keruangan kamu, disana sudah ada pekerjaan yang menunggu,"

"Baik pak, kalau begitu saya permisi,"

"Hm,"

Tanpa menunggu lama Calya langsung beranjak pergi. Dalam hati ia bergumam "buset gue dapet bos gitu amat, semoga gue bisa bertahan lama dan tanpa hambatan" gumam Calya dalam hati.

Masuk keruangan sekretaris, Calya melihat tumpukan kertas yang menggunung, ia hanya bisa mengelus dadanya.

"Ini berapa abad nggak dikerjainnya astaga, banyak banget gila," kata Calya pelan karen takut ada yang mendengar.

"Oke, semangat Calya,"

______________________________________

Hayyyyyyy aku kembali ehehe
Berapa abad ini cerita ku gantung cem perasaan kalian yang digantung doi? Ehehe piis:v

Ni ada yang nunggu cerita aku nggak?

Yang minta lanjut sapa cunggg

Udah aku up yaa,  lunas

Eh belum deng, kan belum tamat, berarti masih utang:v

Selamat membaca guyss, moga sukaa
Btw demi Alek aku lupa cara nulis cerita😭 maap kalo ketikannya berantakan ato ceritanya nambah jelek, absurd pula.
Kasih kritik dan saran Yoo biar aku bisa perbaiki lagi

Sampai jumpa di caps berikutnya
Dadah 👋

THE SECRET AGENT (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang