Tokyo Land 2

1.7K 144 1
                                    

"Ng... ano.. kenapa aku ikut?" Tanya Naruko. Ia kan bukan anggota shinigami. Kenapa ia jadi ikut ditugaskan begini?

"Karena kau akan menjadi partner Gaara kali ini. Aku tidak menerima protes apapun dan kalian atur sendiri rencananya. Semoga sukses."

* . ~ ~ . ~ ~ . *

Sesuai perintah Sakura, Gaara, Naruto, Hinata dan Naruko pergi ke Tokyo Land. Mereka menunggu Ayame dan kekasihnya datang. Sudah 15 menit mereka menunggu tapi 2 orang itu tidak muncul-muncul juga. Sebenarnya jamnya benar atau tidak?

"Kalau 15 menit lagi mereka tidak datang aku pulang." Kata Gaara dengan wajah masam. Hari minggu tenangnya harus ia tukar dengan berkeliaran di Tokyo Land dan menjadi bodyguard? Bagus sekali.

Tak lama kemudian, orang yang ditunggu-tunggu datang. Ayame dan seorang pemuda turun dari sebuah mobil. Ayame tidak mendekat kearah mereka tapi dia tahu jika mereka yang mengawalnya. Terbukti dengan kode yang Ayame berikan. Ayame meminta mereka untuk mengawasinya dari jauh. Agar lebih leluasa dan lebih mudah, Gaara membagi kelompok menjadi 2. Ia dengan Naruko dan Naruto dengan Hinata.

@ Gaara

"Kupikir kau akan pergi dengan Hinata." Setelah membeli tiket masuk, Gaara dan Naruko memilih masuk melalui jalur Timur sedangkan Naruto dan Hinata melalui jalur barat.

"Kalau seperti itu aku tidak akan bisa berpaling darinya. Kau sudah bilang mau membantuku kan? Jadi jangan protes." Jawab Gaara.

"Oh... jadi kau menerima tawaranku? Tapi jangan menyesal kalau nantinya kau jatuh cinta padaku." Kata Naruko.

"Kita lihat saja nanti." Gaara menarik tangan Naruko dan pergi mengikuti klien mereka. Wajah Naruko memerah karena digandeng Gaara.

'Ugh, jangan main curang dong.' Gerutu Naruko dalam hati. Naruko mengerjapkan matanya begitu sadar ia tidak 'mendengar' apa-apa. Harusnya ia tahu apa yang Gaara pikirkan kan?

"Aku membentengi pikiranku agar kau tidak bisa membaca pikiranku." Kata Gaara. Ia tahu Naruko pasti bingung karena tidak bisa membaca pikirannya padahal mereka ada kontak fisik. Naruko hanya ber-oh-ria mendengarnya. Baguslah, setidaknya ia tidak perlu merasa bersalah karena tidak sengaja membaca pikiran orang. Disaat seperti ini ia memang mengaktifkan kemampuannya. Jadi siapapun yang tidak sengaja maupun sengaja menyentuhnya akan terbaca pikirannya.

@ Naruto

"Ng... Naruto-kun." Panggil Hinata. Mereka ada di balik pohon dekat stand menembak. Ayame dan kekasihnya sedang memainkan permainan itu.

"Ada apa Hinata-chan?" Tanya Naruto.

"Di sini tidak ada makhluk jahat. Pemilik Tokyo Land ini sama seperti kita. Dia memasang pelindung agar para pengunjung tidak diganggu." Jawab Hinata.

"Darimana kau tahu?" Tanya Naruko. Bagaimana Hinata bisa tahu tentang hal itu? Ia saja tidak tahu siapa pemilik Tokyo Land ini.

"Pemilik taman bermain ini teman ayahku. Jadi aku tahu kalau dia sama seperti kita."

"Jadi apa yang mengganggu para pasangan disini? Penguntit?" kalau yang mengganggu para pasangan itu adalah penguntit kenapa Ayame malah minta tolong pada mereka? Harusnya Ayame tahu dari Tenten kalau mereka itu cuma mengurusi hal-hal yang berbau spiritual.

"Bukan penguntit kok. Hanya 1 roh anak kecil. Itu yang disana." Hinata menunjuk roh anak kecil yang sedang mengganggu sepasang kekasih yang sedang mengantri tiket roll coaster.

"Kenapa dia bisa ada di sini?"

"Dia tidak jahat dan sepertinya dia meinggal di sini. Kita tidak perlu mengikuti Ayame-san. Kita hanya perlu memastikan kalau roh itu tidak mengganggu mereka." Kata Hinata. Mata Naruto berbinar. Mengurus roh itu lebih menyenangkan. Walaupun anak kecil itu merepotkan tapi itu lebih baik daripada mengawasi Ayame macam mata-mata seperti ini.

Ghost Hunter S2Where stories live. Discover now