Ladang Mawar Biru

1.7K 161 7
                                    

"Gendong ya Kak..." kata Airi dengan senyum lebar di bibirnya. Sakura ikut tersenyum dan mengusap-usap kepala Airi.

"Ayo!" Kata Sakura. Sepertinya setelah ini ia harus menenyakan sesuatu pada Sara.


* . ~ ~ . ~ ~ . *

Sakura ada di rumah Sara saat ini. Berterima kasihlah pada Airi yang menunjukkan rumah Sara saat pulang tadi. Dari Airi juga ia tahu jika letak ladang itu ada di sebelah utara desa ini.

"Kau kesini sendiri? Bagaimana kau tahu rumahku?" tanya Sara.

"Aku bertanya. Jangan terlalu berharap Naruto akan kemari." Jawab Sakura. Sara mendesah kecewa mendengarnya. Ia pikir ia masih punya kesempatan untuk dekat dengan Naruto.

"Apa yang kau mau?" tanya Sara.

"Apa anak-anak itu selalu seperti itu setelah malam hari?" tanya Sakura. Sebelah tangan Sakura ia masukkan ke dalam saku celananya. Menggenggam erat kelopak mawar biru yang jatuh dari tubuh Airi.

"Ya, mereka hilang saat malam dan tiba-tiba ada di gerbang utara desa ini paginya. Ada apa memangnya?"

"Bukan apa-apa. Suruh semua penduduk untuk tidak kemana-mana malam ini dan suruh mereka untuk mengawasi anak-anak mereka. Hanya itu yang ingin ku katakan. Kau tidak perlu tahu lengkapnya. 1 lagi, jangan ikuti kami kalau kau masih ingin hidup."

Setelah mengatakan itu, Sakura keluar dari rumah Sara dan kembali ke tempat peristirahatannya. Ia meminta Naruto, Shika, Hinata dan Sasuke berkumpul di ruang tengah.

"Ada apa Sakura-chan? Sepertinya serius sekali?" Tanya Naruto.

"Malam ini kita akan berjaga. Kalau perkiraanku tidak salah, malam ini akan ada bebrapa Ayakashi yang masuk ke desa ini entah untuk apa. Pastikan kalian tidak lengah dan cari informasi dari mereka." Kata Sakura.

"Kau sendiri mau kemana nanti malam?" tanya Sasuke. Walau Sakura tidak mengatakan apapun, ia tahu kalau Sakura pasti sedang merancanakan sesuatu tanpa berniat memberitahukannya pada mereka.

"Ke suatu tempat. Tidak jauh dari sini kok." Jawab Sakura. Ia memang tidak ingin memberitahu mereka tentang 1 hal ini. Setidaknya tidak untuk sekarang. Lagipula, Naruto, Hinata dan Shikamaru tidak tahu tentang masa lalunya. Hanya Sasuke yang tahu tentang masa lalunya.

"Jangan berbuat aneh-aneh. Kalau kau kenapa-napa nyawa kami taruhannya. Mendokusai." Kata Shikamaru. Shikamaru tidak ingin merasakan amukan Sasori lagi. Cukup sekali ia merasakannya.

"Siapa yang mau aneh-aneh? Sudahlah, kalian hanya perlu menjaga desa ini, tapi kalian harus langsung menyusulku jika aku mengirim singal untuk kalian." Kata Sakura lalu pergi ke kamarnya setelah sebelumnya menarik tangan Sasuke untuk ikut bersamanya. Sebelum berangkat ke desa ini, Sakura sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak menyembunyikan apapun dari Sasuke. Jadi ia akan membeberkan rencananya pada Sasuke.

Malamnya sesuai rencana, Naruto dkk menyebar ke 4 sisi Desa Rouran sedangkan Sakura pergi ke ladang bunga mawar biru yang diberitahukan Airi. Semoga orang itu tidak memasang ilusi yang dapat menguras tenaganya.

Baru 500 meter dari desa, samar-samar Sakura sudah dapat mencium wangi khas bunga mawar biru itu. Langsung saja Sakura mempercepat larinya. Kalau ladang itu benar-benar ada, maka orang itu juga pasti ada di sini. Ia harus bicara pada orang itu dan mengetahu kenapa dia melakukan semua hal ini.

Beberapa saat kemudian, Sakura sampai di ladang bunga yang dimaksuda Airi. Benar kata Airi. Bunga diladang ini bercahaya. Melihat ladang bunga ini, membuat Sakura teringat akan masa lalu. Saat dimana seluruh keluarganya masih hidup. Dulu orang itu menggunakan kemampuannya untuk membuat bunga di taman rumah mereka bercahaya. Salah satu kemampuan orang itu adalah memanipuasi tanaman dan membuatnya bercahaya. Orang itu bisa mengendalikan tanaman sesukanya.

Ghost Hunter S2Where stories live. Discover now