Sakura & Sasori

3.7K 184 0
                                    

Satu minggu berlalu dengan damai. Anggota Shinigami dapat bersantai tanpa gangguan dari para ayakashi. Keadaan sekolah sudah normal walau sempat gempar karena robohnya gedung tertua di sekolah mereka. Sasori dkk sudah bisa merasakan keberadaan para ayakashi di sekolah dengan normal sehingga memudahkan mereka dalam mengawasi pergerakan para ayakashi. Misteri kemana perginya roh-roh suci yang menjaga sekolahpun juga sudah terpecahkan. Roh-roh itu trekurung di dalam gedung sekolah. Mereka hanya bisa keluar saat siang saja. Biang dari masalah itu juga bisa dipastikan adalah Satan.

Hubungan Naruto dengan Hinata semakin dekat. Sejak kejadian pengakuan perasaan oleh Gaara, Hinata mulai mendekati Naruto agar sedikit demi sedikit Naruto bisa tahu perasaannya. Gaara menjadi penasehat bagi Hinata saat Hinata bingung dengan apa yang harus ia lakukan. Selain itu, Naruko juga sudah sadar dan mengikuti Naruto bersekolah di Tokyo Gakuen.

@ Club Mistry

"Hah~ damainya... akhirnya kita bisa bebas dari segala macam misi yang merepotkan." Kata Naruto. Mereka diberi libur selama 5 bulan setelah menyelesaikan masalah yang dibuat Satan. Setelah mereka melaporkan misi mereka pada Kakashi-sensei, dengan watadosnya Kakashi-sensei memberi tahu mereka bahwa misi yang baru saja mereka selesaikan itu sebenarnya masuk misi Rank S. Sakura hampir mengamuk kalau saja Sasuke tidak menghentikannya. Kalau dari awal mereka sudah tahu akar masalahnya, kenapa tidak langsung diberi tahu saja? Melihat keadaan yang mulai berbahaya, Sasuke segera membawa Sakura keluar dan mengajak Sakura kencan. Untung kencan itu bisa membuat Sakura lupa dengan niatnya untuk mengamuk dan menghancurkan markas mereka di Tokyo. yah~ walaupun ia harus melakukan beberapa 'hal' agar Sakura luluh # seringai mesum muncul#

"Libur 5 bulan ini mau kita isi dengan apa?" Tanya Yahiko. Semua anggota Shinigami memang masih berkumpul di ruang club walau mereka tidak ada tugas yang harus dilakukan.

"Tidur." Jawab Shikamaru.

"Cih dasar pemalas. Kerjaanmu hanya tidur saja." Ejek Yahiko. Shikamaru memilih diam tidak menghiraukan perkataan Yahiko. Hanya menguras tenaga saja.

"Terserah kalian ingin melakukan apa 5 bulan ini. Yang penting jangan sampai terlibat masalah yang merepotkan." Kata Sakura.

"Naruto, imoutomu jadi masuk Shinigami?" Tanya Itachi. Ia baru ingat. Kalau Narutko ikut menjadi korban, otomatis Naruko pasti memiliki kemampuan spiritual.

"Tidak. Kemampuannya bukan untuk memurnikan. Dia hanya... hm... bagaimana menyebutnya ya. Aha, dia bisa membaca pikiran orang kalau dia mau. Dia juga bisa tahu siapa yang berbohong dan siapa yang tidak." Jawab Naruto.

"Souka, dia masuk club apa?" tanay Itachi lagi.

"Club sastra."

CKLEK

"Dari mana Kak? Tumben telat." Tanya Sakura melihat Sasori masuk ke ruang club.

"Ada sedikit urusan. Sini ikut. Ada yang ingin ku bicarakan." Kata Sasori.

"Hm? Di rumah saja ya Kak?"

"Sekarang Saki."

"Oke." Sakura mengikuti Sasori keluar dari ruangan. Kalau Sasori sudah memanggilnya dengan panggilan Saki, pasti ada suatu hal serius yang ingin dibicarakan.

"Saki itu maksudnya apa?" Tanya Hinata. Sudah 2 kali ia mendengar Sasori memanggil Sasori dengan panggilan 'Saki'.

"Itu panggilan sayang untuk Sakura. Hanya Sasori dan Sasuke yang boleh memanggilnya begitu. Kalau sedang serius, mereka pasti memanggil Sakura dengan panggilan itu." Jawab Naruto. Hinata ber oh ria mendengarnya.

Ghost Hunter S2Where stories live. Discover now