"Assalamualaikum, ma Alitta pulang." Teriaknya keras. Dan aku agak cemas dengan suasana saat itu.
"Kenapa baru jam segini Ta?" Tanya mamanya heran. Aku pun makin cemas mendengar pertanyaan itu, kalau sampai ia kena marah bisa panjang urusannya.
"Abis nemenin orang gila jalan-jalan ma." Sahutnya sok santun.
"Orang gila? Yang bener kamu nak?" Jawab mamanya terkejut.
"Maksud kamu cowok yang diteras itu?"
"Iya ma dia. Dia Pras temen kampusku."
"Orang setampan itu kamu bilang gak waras. Kamu yang gak waras Ta." Balas mamanya tertawa kecil.
"Heee... Aku ke kamar dulu ma." Alitta bergegas hendak meninggalkan mamanya, namun di hentikan dengan ucapan.
"Suruh masuk dulu, diluar dingin Ta. Kasihan temen kamu!!" Perintah mamanya lembut.
"Oh iya." Alitta langsung menuju ke arahku dan mempersilahkan ku untuk masuk.
"Iya Ta, makasih."
"Aku tinggal bentar ya, kamu ngobrol aja dulu sama mama."
"Eh eh tunggu!!" Balas ku cepat.
"Udah nggak usah takut, mama nggak makan cowok tampan kok sama kayak anaknya." Jelasnya resek kepadaku.Selepas itu aku terdiam sendiri seraya menunggu Alitta yang tak kunjung balik dari kamarnya. Sedangkan mamanya juga sibuk di belakang, entah lagi menyiapkan apa aku juga tidak tau. Tak lama...
"Nak mau minum apa? Disini kami menyediakan bermacam-macam minuman." Serunya becanda. Aku rasa anak sama mama nggak jauh beda, sama-sama bersikap ramah dan humoris.
"Nggak usah repot-repot tante, aku juga nggak lama."
"Tunggu Alitta dulu, baru bergegas pulang, iya?"
"Iya, siap bunda." Jawabku nyengir.
"Tunggu sebentar ya nak, mama ambilin sesuatu dulu. Oh iya nak Pras, jangan panggil Bunda, panggil mama aja." (Apa bedanya sih, aku bingung sama orang-orang disini) seru ku dalam hati.
"Siap ma!!"Aku menunggu lama, sekitar lima atau tujuh menit. Itu waktu yang lama untuk menunggu, aku nggak suka dibuat menunggu. Berkali-kali aku bolak balik, teras-ruang tamu. Dan tiba-tiba..
"Pras!!" Alitta memanggilku lembut. Sontak aku langsung berbalik arah dari memandang halaman rumahnya.
"Iya Ta!!" Dan aku terkejut melihat Alitta yang jauh lebih dari sebelumnya. Dia begitu cantik, manis dan makin manis. Sungguh kali ini aku terpesona melihatnya. Aku terdiam seolah parasnya menjadi jeda saat itu.
"Ada apa Pras?"
"Nggak ada kok Ta." Ku jawab cepat dan langsung memalingkan pandanganku.
"Kok ngliatnya seperti itu, terpesona ya?" Dia menjawab seolah tau isi pikiranku. Dan memang benar saat itu aku terpesona.
"Dasar. Oh iya, aku pamit pulang ya, udah malam nggak enak." Aku tak melayani kata-kata gelinnya.
"Tunggu, aku kasih tau mama dulu."
"Iya, cepet ya.""Nak Pras udah mau balik? Kok cepat amat. Maaf ya mama nggak sempat bikinin teh, soalnya lagi sibuk bikin orderan kue." Jelasnya rinci kepadaku.
Aku bersalaman dengan mamanya Alitta dan pamit pulang. Tapi aku heran, jam segini papanya belum juga ada dirumah.
"Aku antar ya?"
"Boleh."
Sesampai di gerbang depan sambil ku tuntun sepeda motor ku, Alitta tiba-tiba memegang pundak ku dari belakang.
"Hati-hati!!" Dia tersenyum lebar seakan dunia ikut ceria.
"Okey, thank ya. Ini catet, entar takutnya kamu kangen sama orang gila seganteng aku." Aku memberikan ponsel genggam miliku, supaya bisa mencatat nomer telpon ku.
"Isshh.. apaan sih Pras." Pipinya terlihat memerah.
"Yakin ni nggak mau?" Ujarku geli terhadapnya.
"Iya iya. Sini handphonemu."
Ku berikan ponsel ku dan ku tatap dia yang sedang mencatat nomer telponku.
"Ini. Makasih ya."
"Sama-sama. Kalau kangen chat aja, nggak usah nahan, entar keburu diambil orang." Balasku becanda.Sungguh hari ini adalah hari yang membahagiakan bagiku setelah sekian lama aku tak merasakan perasaan yang sama seperti saat ini. Dari wanita sok akrab menjadi wanita yang saat ini ku mulai suka. Tak ada alasanku untuk tidak menyukainya, setidaknya menjadi sahabat sudah cukup bagiku. Di tengah perjalanan aku dering ponselku menyadarkan fokusku. Aku berhenti dipinggir jalan dan melihat siapa yang menelponku. Sudahku duga, Alitta. Iya Alitta menelpon.
"Udah sampai?"
"Belum, masih dijalan. Emang udah kangen ya? Jawabku menggoda.
"Apaan sih. Kirain kamu udah sampai, kalau emang udah sampai jangan lupa makan, iya cuma mau bilang itu aja." Ada ya wanita seperti kamu Ta, baik, perhatian, manis misterius lagi.
"Iya. Kamu juga jangan lupa makan, dan inget, mandi!! Kamu bau ikan pasar, hahaha." Jawabku meledek.
"Iya iya entar aku mandi kok. Iya udah kamu hati-hati dijalan bye Pras. Tuuuttt... telponnya mati, dan aku pun melanjutkan perjalanan untuk pulang. Hati yang indah dari hari yang indah, terimakasih Alitta.

KAMU SEDANG MEMBACA
BERLALU
Romancesebuah cerita dimana seseorang yang mengungkapkan kesulitannya menghapus kenangan masa lalu.