ʙᴀʙ ᴅᴜᴀ

7.6K 481 73
                                    

Apa yang aku harapkan ketika memutuskan untuk kembali seorang diri setelah dipermalukan oleh Vinka? Berharap mereka menyusulku kembali ke penginapan? Nyatanya mereka tidak kembali, dan kini aku punya masalah karena tidak membawa kunci penginapan!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Apa yang aku harapkan ketika memutuskan untuk kembali seorang diri setelah dipermalukan oleh Vinka? Berharap mereka menyusulku kembali ke penginapan? Nyatanya mereka tidak kembali, dan kini aku punya masalah karena tidak membawa kunci penginapan!

"Gimana?" tanya Kara yang ikut masuk hingga meja resepsionis.

"Gue nggak bisa masuk. Soalnya KTP yang dijadikan jaminan bukan KTP gue. Jadi mereka nggak bisa verifikasi." Aku menggaruk kepala yang sebetulnya tidak gatal. Aku berjanji untuk membayar Kara setelah sampai penginapan, tetapi malah mendapat masalah baru.

"Terus?"

"Gue belum bisa bayar lo, Kar. Gini aja deh, lo kasih nomor rekening lo ke gue. Nanti kalau gue udah bisa masuk langsung gue transfer." Aku meminta kertas dan meminjam pulpen pada petugas resepsionis tempatku menginap dan menyodorkannya pada Kara.

Bukannya menuliskan nomor rekening pada kertas yang aku berikan, Kara justru tertawa. Aku sendiri heran, kenapa pria itu sering sekali tertawa.

"Bukan itu maksud gue. Maksudnya lo bagaimana? Lo enggak bisa masuk, otomatis lo mau ngapain? Masa mau nunggu temen-temen lo di sini sampe mereka balik? Lo yakin mereka langsung balik?"

"Enggak, sih." Aku meringis ketika Kara kembali tersenyum.

"Mau ikut gue aja? Gue juga lagi misah sama temen-temen gue. Dari pada sendiri-sendiri, mending berdua enggak, sih?" Kara menawarkan sesuatu yang sulit aku tolak sebetulnya. "Nanti sore mungkin temen lo udah balik gue antar lo ke sini lagi."

"Boleh deh," jawabku setelah beberapa menit berpikir.

Sepuluh menit perjalanan menit terlewat begitu saja akibat obrolan ringan soal kehidupan masing-masing. Sesuai dugaanku, Dhiwangkara berasal dari sekitaran Jakarta yang sedang cuti untuk berlibur bersama ketiga temannya.

Mobil Jeep yang Kara kendarai berhenti di Jalan Veteran, Umbulharjo. Setelah pria itu memberikan uang parkir sebesar lima ribu rupiah untuk biaya parkir, kami beranjak masuk ke dalam situs Warungboto.

Bangunan kuno peninggalan Keraton Jogja terdahulu langsung tersaji begitu kami sampai di lokasi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bangunan kuno peninggalan Keraton Jogja terdahulu langsung tersaji begitu kami sampai di lokasi. Mirip dengan Wisata Taman Sari yang berada tidak jauh dari Kraton Jogja, hanya saja situs Warungboto memiliki bangunan bertingkat yang terlihat unik sekaligus elegan.

Don't Find Me In Your Memories ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang