Disebuah kamar terdapat seorang pria yang kini masih tidur dengan pulas. Dinding kamar yang berwarna dark blue itu membuat kamar menjadi gelap. Hingga pria itupun tidak menyadari jika pagi telah datang.
Pintu kamar terbuka dengan keras memperlihatkan seorang wanita paruh baya yang kira-kira berusia 30-an. Wanita itu adalah ibu dari pria yang kini masih bergelung ditempat tidur.
Wanita itu hanya bisa geleng-geleng kepala melihat kelakuan anak sulungnya ini. Dengan cepat ia berjalan membuka gorden. Seketika cahaya matahari memasuki kamar tersebut.
Pria itu menggeliat tidak nyaman. "Tutup gordennya, Bu." Ucap pria itu setengah sadar sambil menaikkan selimut hingga menutupi kepalanya.
"Ya ampun Zurgov, kamu masih belum bangun juga? Lihat jamnya. Sekarang udah jam berapa." Ucap Ibu sambil berkacak pinggang.
Dengan malas Zurgov membuka selimutnya dan melihat jam dinding. "Ibu, sekarang masih tujuh kurang lima belas menit. Aku kan ber-Apa?!! Sudah jam tujuh kurang lima belas menit?!"
Dengan cepat Zurgov masuk ke kamar mandi. Sedangkan ibunya hanya geleng-geleng kepala melihat anaknya yang satu ini. "Kapan dia berubah?"
***
Zurgov kini sudah siap dengan seragamnya. Dengan segera, ia turun ke bawah untuk sarapan.
"Pagi semuanya." Sapa Zurgov kepada keluarganya. "Kok ada Crescha disini?" Tanya Zurgov sambil duduk.
"Aku bareng kamu ya Gov." Pinta Crescha kepada Zurgov yang duduk didepannya. Zurgov terlihat berpikir, namun sebuah anggukan Zurgov membuat Crescha senang.
"Terima kasih Zurgov. You are the best." Ucap Crescha senang.
"Kak Zurgov, mending kakak barengin terus saja sama Crescha." Celetuk adik Zurgov, Anisa.
"Iya Zurgov, bener kata adik kamu itu. Crescha bareng aja terus sama kamu." Tambah Ibu menyetujui.
Zurgov terlihat berpikir. Lalu ia pun mengangguk. "Ya udah, mulai besok Crescha bareng terus sama aku."
"Ya sudah, sekarang kalian cepat makan. Nanti telat." Ucap Ayah pada akhirnya.
Mereka semua yang ada dimeja makan mengangguk. Mereka pun memakan sarapan mereka dengan tenang.
Tak lama kemudian Zurgov berdiri. Ia mengambil tasnya lalu berpamitan. "Yah, Bu, aku mau berangkat dulu."
Crescha pun juga berdiri. "Om, Tante, Crescha juga mau berangkat dulu. Assalamu'alaikum."
"Anisa juga berangkat dulu. Bye, Assalamu'alaikum."
Ayah dan Ibu mengangguk. Mereka pun keluar rumah. Zurgov dan Crescha masuk kedalam mobil sport warna merah milik Zurgov.
Setelah menghidupkan mesin dan keluar pagar, mereka pun melaju ke sekolah mereka.
***
"Zurgov, katanya Valina bakal balik dari Paris." Ucap Crescha memecah keheningan didalam mobil.
"Benarkah? Kamu kata siapa?" Tanya Zurgov penasaran.
"Iya. Tadi malam aku dengar Mami lagi telfonan sama Mamanya Val. Dan kemungkinan pulangnya hari ini." Jelas Crescha
Zurgov hanya mengangguk. Ia berpikir tentang Valina sekarang. Sudah lima tahun mereka kehilangan kontak dengannya. Dan hari ini mereka bisa bertemu lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Cinta (Our Promise)
Teen Fiction[Completed]✓ "Sakit hati butuh dua hal, waktu dan topeng. Waktu untuk memulihkan sakit dihatinya, dan topeng untuk menutupi hatinya yang hancur." . . . . . Sahabat jadi cinta. Bukankah itu hal yang sudah biasa terjadi, jika dalam persahabatan yang t...