Pagi ini Valina terlihat sangat bersemangat. Bahkan Papa, Mama, dan Kak Tiara saja dibuat heran.
“Val, Kamu kenapa? Kamu nggak lagi kesambet kan?” Tanya Mama
Valina menatap Mama dengan cemberut. “Masa' anak sendiri dibilang kesambet sih.”
Mama terkekeh, “Habisnya Kamu aneh banget. Nggak kayak biasanya. Kamu hari ini terlalu bersemangat.”
Valina tersenyum, “Habisnya Val seneng banget, Ma.”
“Seneng kenapa?” Tanya Papa yang juga ikut-ikutan kepo.
“Emm.. kasih tahu gak ya..”
“Ih, Kamu kok jadi gini sih Val. Ayo dong cerita. Mama pengen tahu.”
“Pengen tahu aja atau pengen tahu banget?” goda Valina lagi.
“Kalau Kamu kayak gitu, nanti uang jajannya Mama potong lho ya.” Ancam Mama.
“Ih, Mama ngancemnya pake gituan. Ya udah, ya udah, Val cerita” Balas Valina sambil pura-pura cemberut.
Valina menggigit bibir bawahnya, mencoba untuk tidak berteriak kencang karena bahagia. “Val kemarin habis jadian.” Ucap Valina lirih.
“Ha? Mama gak denger.”
Valina kesal sama Mama. Ia pasti malu kalau bicara kencang-kencang.
“Val habis jadian kemarin katanya.” Ucap Kak Tiara yang ada disebelah Valina.
“Lho? Kamu habis jadian? Sama siapa? Kapan? Gimana ceritanya? Kok nggak cerita sama Mama sih.” Tanya Mama beruntun.
Sambil menahan rona merah yang menjalar di bagian pipinya, Valina menjawab. “Kemarin, sama Zurgov.”
Mereka terkejut dengan ungkapan Valina. “Serius Val? Kemarin malam yang kamu sampai dandan cantik itu?” tanya Mama
Valina mengangguk malu-malu. Mama tersenyum menggoda, “Cie-cie.. akhirnya anak Mama gak jomblo lagi, hehehe.”
Kak Tiara dan Mama tertawa terbahak-bahak. Mereka dengan gencar menggoda Valina yang malu-malu.
Papa menatap Valina dengan pandangan yang sulit diartikan. Lalu, Papa tersenyum.
Semoga saja..., Tidak.
***
Mobil sport warna merah milik Zurgov telah berhenti didepan pintu gerbang rumah Valina. Ia membunyikan klakson mobilnya.
Cukup dua kali pasti Valina sudah tahu. Hari ini Zurgov sangat bahagia, hingga Ia pun tidak tahu bagaimana cara mengekspresikannya.
Mulai hari ini, status mereka sudah berubah. Dari sahabat menjadi sepasang kekasih.
Karena Zurgov sedari tadi melamun, Ia tidak menyadari kalau Valina sudah didepan pintu mobil.
Zurgov tersenyum lebar melihat Valina. Ia turun dari mobil dan berjalan kearah Valina.
“Hai, morning... Sayang.” Sapa Zurgov sambil tersenyum menggoda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Cinta (Our Promise)
Teen Fiction[Completed]✓ "Sakit hati butuh dua hal, waktu dan topeng. Waktu untuk memulihkan sakit dihatinya, dan topeng untuk menutupi hatinya yang hancur." . . . . . Sahabat jadi cinta. Bukankah itu hal yang sudah biasa terjadi, jika dalam persahabatan yang t...