Adzan sholat subuh terdengar dengan sangat merdu. Valina menggeliat dari dalam tidurnya. Dan saat ia membuka mata, tampaklah kedua bola mata hitam yang mempesona.
Valina bangun dari tempat tidurnya, lalu berjalan kearah kamar mandi. Mencuci mukanya dan mengambil air wudhu. Setelah berwudhu, Valina melangkah mengambil mukena dan sajadah. Setelah mengenakan mukenanya dan menata sajadahnya, ia melaksanakan sholat subuh.
Setelah melaksanakan sholat, ia melepas mukena dan melipat sajadahnya. Ia bergegas pergi ke kamar mandi. Melakukan ritual paginya, mandi pagi.
Pukul 04.55 Valina sudah siap dengan seragamnya. Ia mengambil tas lalu berjalan turun ke lantai bawah. Ia berniat membantu Mama membuat sarapan.
“Morning, Mom.” Sapa Valina kepada Mama yang sedang memasak di dapur.
“Morning too, Val.” Sapa balik Mama sambil menoleh ke anak bungsunya.
“Mama mau masak apa buat sarapan?” tanya Valina sambil melihat masakan yang dibuat Mama.
“Mama mau masakan fried rice sama fried chicken. Kamu mau kan?” balas Mama dengan bahasa yang campuran. Valina tersenyum lalu mengangguk.
“Mama butuh bantuan Val enggak?” tanya Valina menawarkan diri untuk membantu.
Mama menatap Valina dari atas ke bawah lalu kembali ke atas. “Nggak usah deh, nanti seragam Kamu malah kotor.”
Valina mengangguk lalu duduk disalah satu kursi di meja makan. Ia mengambil satu buah apel lalu memakannya. “Ma, Val nanti berangkat naik taksi aja ya.” Ucap Valina tiba-tiba.
Mama menghentikan kegiatan memasaknya, lalu menoleh ke anak bungsunya. “Kenapa Val? Kamu tak ingin menaiki mobilmu sendiri?”
“Bukan begitu, Ma. Val Cuma ingin naik taksi, itu aja.” Jawab Valina asal.
Mama menaikkan sebelah alisnya, bingung. Lalu sesaat kemudian Mama mengangkat bahunya.
“Hai. Morning, Mom. Morning, Val.” Sapa kakak Valina, Kak Tiara.
“Morning too, Kak Tiara.” Sapa balik Valina. Kak Tiara duduk dikursi sebelah Valina.
“Kamu bareng aja sama Kakakmu aja, Val.” Usul Mama sambil menata piring yang sudah berisi makanan.
“Emangnya, Kak Tiara mau kemana?” tanya Valina. Karena Kakaknya ini sudah lulus di Paris.
“Kakak nanti mau nyari pekerjaan.” Jawab Kak Tiara menjawab kebingungan adiknya. Valina mengangguk-angguk.
“Ayo kita sarapan.” Seru Mama sambil membawa dua piring nasi goreng. Lalu kembali ke dapur untuk mengambil dua piring nasi goreng lainnya.
“Ayam gorengnya mana, Ma?” tanya Kak Tiara sambil mengambil piringnya.
“Sebentar, Mama ambilin dulu.” Jawab Mama sambil melenggang ke dapur mengambil piring berisi ayam goreng.
“Apa kita tidak tunggu Papa dulu, Ma?” tanya Valina karena tidak melihat Papanya turun ke meja makan.
“Papa sudah ada disini.” Balas pria yang usianya berkisaran 35 tahunan yang tiba-tiba ada dibelakangnya. Valina tersenyum melihat Papanya. Dengan segera mereka memulai sarapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Cinta (Our Promise)
Novela Juvenil[Completed]✓ "Sakit hati butuh dua hal, waktu dan topeng. Waktu untuk memulihkan sakit dihatinya, dan topeng untuk menutupi hatinya yang hancur." . . . . . Sahabat jadi cinta. Bukankah itu hal yang sudah biasa terjadi, jika dalam persahabatan yang t...