2C-14. Cemburu

72 8 1
                                    

Happy Reading~~

Jangan lupa
Vote and comment.
Thank you.
______________

Crescha berada di taman. Duduk diam sambil menangis. Ia tak bisa menyembunyikan kesedihannya sekarang.

Ia kecewa. Sangat kecewa dengan kedua sahabatnya. Terlebih lagi pada Zurgov. Tak mengertikah dia kalau Crescha mencintainya. Tak mengertikah dia dengan semua perlakuan khusus yang ia berikan kepadanya.

“Kenapa? Kenapa kalian melakukan ini?” Lirih Crescha yang masih menangis.

“Kenapa! Harusnya kau mengerti perasaanku! Kenapa?! Katakan padaku!” Crescha berteriak dengan sangat kencang. Memberitahu dunia tentang kesedihannya.

Pengunjung taman ini tidak begitu ramai. Tapi tetap saja, beberapa pengunjung yang mendengar teriakan Crescha langsung menoleh kearahnya.

Crescha tak peduli dengan tatapan semua orang padanya. Yang terpenting kini hatinya.

Bagaimana ia bisa menghadapi Valina maupun Zurgov. Melihat mereka berdua saja hatinya langsung sakit. Apakah mungkin ia harus mundur dari perasaannya.

Crescha kembali menangis. Tidak mungkin baginya untuk bisa melupakan perasaannya terhadap Zurgov. Walaupun berusaha mati-matian, ia tak akan bisa melupakannya. Ia menyukai Zurgov sejak kecil. Membiarkan semua perasaannya tumbuh dengan mendalam.

Tapi apakah mungkin ia tega terhadap Valina. Merebut Zurgov dari sisinya. Dan membuat persahabatan mereka hancur begitu saja.

Ia dilema. Isakan kembali terdengar melalui bibirnya.

Apa yang harus kulakukan?

***

Matahari kini telah digantikan oleh bulan. Malam yang dingin membuat sebagian orang enggan keluar dari rumah mereka. Menutup pintu dan jendela rapat-rapat.

Namun tidak berlaku bagi Valina. Kini ia sedang berdiri di balkon. Menatap bintang-bintang yang bersinar.

“Val.” Panggil Kak Tiara sambil menepuk pundak Valina.

Valina yang terkejut pun langsung menoleh kearah Kak Tiara. “Ada apa kak?”

Kak Tiara terkekeh, “Seharusnya yang tanya itu kakak. Kamu ada apa? Ada masalah?”

Valina diam. Tak menanggapi ucapan Kak Tiara. Ia menunduk, tak berani menatap kakaknya. Ia tau kalau kakaknya adalah sarjana psikologis, jadi meskipun ia tak mengatakan apapun kakaknya sudah tau.

Kak Tiara yang tau itu langsung mengajak Valina masuk dan duduk ditepi ranjang. Valina hanya menurut saja dengan kakaknya.

“Sekarang katakan masalahmu Val, mungkin kakak bisa bantu.” Pinta Kak Tiara.

Valina menghela nafas lalu mengangguk. “Gini kak, entah kenapa aku merasa Crescha berubah. Dia sekarang seperti menjauhiku dan Zurgov. Dan setiap kali aku ingin berbicara padanya, ia malah langsung pergi. Aku bingung kak. Crescha gak pernah seperti ini sebelumnya. Dan aku merasa gak pernah berbuat salah padanya.”

Kak Tiara mengangguk-angguk. “Sejak kapan dia mulai berubah?”

“Tadi siang.”

“Sebelum dia berubah, apa dia mengatakan sesuatu?”

Valina berpikir cukup lama, “Ah, dia bertanya tentang hubunganku dengan Zurgov. Tapi aku tidak tau dia mengetahui ini dari mana.”

Dua Cinta (Our Promise)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang