part 11

375 19 5
                                    

Baru saja sinta ingin berdiri dari tempat duduk itu,,,

"Gue suka sama cici".

Pernyataan dirga tersebut membuat sinta terdiam beberapa saat  dari langkahnya lalu kembali lagi duduk di sebelah dirga.

"Apa?!". Tanya sinta sedikit tidak percaya apa yang sudah dia dengar barusan.

"Sory ta di kamus hidup gue nggak tertulis ada kata pengulangan di sana, dalam artian semua yang sudah terjadi tidak akan pernah bisa di ulang. Lo ngerti kan ta maksud gue".

"Iya gue ngerti tapi bukan itu maksud gue tapi maksud gue itu kok bisa lo suka sama cici?".

"Ya bisalah apa sih yang nggak bisa di dunia ini kalau tuhan bilang terjadilah ya bakalan terjadi ya gue cuma sebagai hambanya yang baik nggak bisa menolak dong dan namanya juga perasaan kita nggak bisa nentuin.".

"Satu alasan lo suka sama cici apaan ga?".

"Gue cinta sama dia tulus ta dari hati tak memerlukan alasan dan bukan karna paksaan".

"Kalau cici suka sama rizki gimana?".

"Ya biarin aja namanya juga cinta nggak boleh di paksain sekalipun yang dia suka itu sahabat gue sendiri".

"Terus lo nyerah?".

"Ya nggak lah gue akan tetep berusaha nunjukin kalau gue pantas buat jadi pacar dia meski perjuangan gue itu nggak akan pernah terlihat atau paling parahnya nggak di hargai".

"Lo yakin bisa bertahan di saat perjuangan lo udah nggak pernah di hargain lagi?".

"Gue yakin. Cuma satu yang akan bikin gue nyerah buat ngarepin dia yaitu... di saat cici bilang kalo gue nggak pantas buat ngedampingin dia dan stop berharap tentang dia".

"Kenapa lo bisa suka sama cici sedangkan di luar sana masih banyak yang lebih baik dan lebih cantik dari cici, lo keren, ganteng, kaya, berasal dari keluarga terpandang siapa sih yang nggak suka sama lo".

Dirga tertawa mendengar apa yang di ucap sinta. "Ia ta gue tau gue ganteng cewe-cewe di luar sana baru gue liat aja mereka udah pasti pada klepek-klepek apa lagi gue jadiin pacar dah terbang kali mereka ke langit ke tujuh. Tapi satu ta,gue bukan orang yang mudah jatuh cinta sekali gue suka sama orang itu gue bakal berusaha buat dapetin dia dan...cuma satu yang bakal bikin gue nyerah yaitu yang gue bilang tadi".

"Gue pengen rizki kayak lo andai bisa tapi...nggak taulah gue terkadang bingung sama jalan pemikirannya nggak bisa diem sama 1 aja,labil!".

"Ckk jangankan lo ta gue aja yang udah sahabatan sama dia dari masih dalam perut juga bingung sama pemikiran tuh anak nggak menetap!".

●●●●●

Di kantin setelah kepergian sinta tadi masih ada adelia, damar, dian, dan tentunya cici, dan...rizki.

"Eh ci,ki besok lusa jangan lupa dateng ya ke acara ultah gue".

"Nanti deh kalo nggak sibuk,,emang mau bikin di mana?". Tanya cici nggak berminat.

"Di taman belakang rumah gue, emangnya kenapa?"

"Ahh nggak asik...kenapa nggak bikin di hotel aja sih kan ini ultah sweet seventeen lo masa nggak ada asik-asiknya sama sekali kalo gitu gue nggak bisa janji mau dateng!". Ujar cici menyebalkan!.

"Ya udah sih gue juga nggak maksa lo buat dateng". Jawab adelia merasa jengkel. "Tapi lo datang kan ki?".

"Iyaa pasti gue dateng, tapi sinta dateng juga kan?". Tanya rizki.

Cinta Bertepuk Sebelah TanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang