1

4.7K 65 3
                                    

"Adeeva Afsheen Myesa, bangun! Itu masmu udah nunggu di bawah dari tadi."
"Iya bun iyaa ini Deeva bangun!" Adeeva pun bangun dan pergi ke kamar mandi dengan malas.
Fatimah, ibunda Adeeva hanya mampu menggelengkan kepala melihat anaknya yang selalu malas bangun pagi untuk bekerja.

Adeeva Afsheen Myesa yang berarti karunia terindah yang bersinar. Sesuai dengan namanya Adeeva adalah anak yang sangat bersinar dimata kedua orang tuanya. Selain itu, Adeeva juga selalu bersinar di hati Aabir Khalis Kamayel. Seorang pria yang dikirim Tuhan untuk selalu ada disamping Adeeva.

"Maaf Mas nunggu lama pasti." Adeeva berlarian kecil dari tangga agar bisa segera menemui Aabir.
"Ngga, jangan lari-lari dong dek, nanti kamu jatoh." Nasihat Aabir.
"Hehe maaf Mas kebiasaan." Adeeva hanya nyengir memamerkan gigi yang berkawatnya.
"Yu berangkat."
"Loh Mas gak sarapan dulu bareng Ayah Bunda?"
"Mas takut telat dek, di jalan aja ya sarapannya"
"Yaudah Mas tunggu di mobil aku ambil roti dulu buat di jalan, nanti mas aku suapin"
"Oke kesayangannya Mas." Aabir melengkungkan jari-jarinya membentuk huruf O.
"Yah, Bun Aabir duluan nunggu di mobil yaa." Ucap Aabir seraya mencium tangan keduanya.
"Loh gak sarapan dulu?"
"Udah telat Bun, takut macet juga hari senin ini kan."
"Ya sudah hati-hati di jalan yaa jangan ngebut-ngebut."
"Siap camer." Jawab Aabir seraya hormat.
Fatimah, melihat kelakuan calon menantunya seperti itu hanya mampu menggelengkan kepala.

Sesuai apa yang dikatakan Adeeva tadi, ia pun menyuapi Aabir dengan roti yang ia bawa tadi dari rumah.
"Mas ko ya baru 2 minggu kerja,aku udah bosen ya mas, cape,stress, tertekan gitu loh mas." Adeeva memasukan suapan terakhir ke mulut Aabir.
"Loh kenapa? Baru 2 minggu loh yang, semangat dong."
"Gak tau mas, Deeva ga suka sama lingkungannya."
"Dicoba dulu,sambilan nyari kerja di tempat lain." Aabir tersenyum lembut serta menyalurkan tangan dan mengelus lembut kepala Adeeva yang tertutup oleh hijab nya yang berwarna pink.
"Iya mas, doain ya."

Tidak sampai 30 menit. Adeeva dan Aabir sudah tiba di depan gerbang tempat kerja Adeeva.
"Mas Adeeva masuk dulu ya."
"Iya sayang, yang semangat dong. Biar nanti mood ngajar nya baik. Kasian muridmu nanti dek kalo ibu guru muda yang cantiknya lesu begini." Canda Aabir pada Deeva agar bisa kembali semangat bekerja.
"Iya mas makasih loh yaa. Haha. Yaudah aku berangkat ya mas. Assalammualaikum." Ucap Deeva seraya mencium tangan Aabir layaknya suami istri.
"Walaikumsalam kesayangannya Mas." Aabir pun melambaikan tangan nya pada Deeva.

Adeeva Afsheen Myesa adalah seorang wanita yang berumur 21 tahun. Namun diusianya yang masih terbilang muda Adeeva sudah bekerja di salah satu Sekolah Menengah Atas. Adeeva baru saja wisuda beberapa bulan yang lalu. Sifat Adeeva yang lemah lembut serta periang akan berbanding terbalik jika sudah berada di lingkungan sekolah. Adeeva adalah salah satu guru termuda di sekolah, usianya sangat berbeda jauh dengan rekan-rekan kerjanya. Maka dari itu tak jarang Deeva didekati oleh muridnya. Padahal Adeeva selalu memasang wajah killer nya jika sedang berada dilingkungan sekolah. Kecuali dengan orang-orang tertentu.

"Pagi bu, sendirian aja, aku temenin ke ruang guru ya." Ajak Roy salah satu murid Adeeva yang selalu mencari perhatiannya.
"Gak perlu, saya bisa sendiri."
Siswa yang model begini nih yang sering membuat mood Adeeva berkurang setiap harinya. Murid yang selalu mencari perhatiannya. Terkadang seringkali ada murid yang mencium tangannya seperti halnya mencium tangan pacarnya. Dan itu membuat Adeeva sangat risih.

"Hey kalian kelas X.Bahasa 2 ini sudah bel ngapain masih di luar, udah liat saya jalan menuju kelas kalian masih saja ada di luar!" Adeeva menasehati siswa yg akan diajar olehnya untuk masuk ke dalam kelas.
"Woy Bu Deeva woy masuk cepetan!" Seru ketua kelas X.Bahasa 2.
"Eh Ibu, mohon maaf bu tadi saya abis dari toilet." Ucap 2 orang murid yang telat masuk karna habis dari toilet.
"Ya sudah duduk sana. Ketua kelas pimpin doa terlebih dahulu." Perintah Adeeva.
"Baik bu. Sikap. Sebelum kita belajar marilah kita berdoa di dalam hati. Berdoa mulai." Selurus siswa pun menundukkan kepalanya secara bersamaan untuk berdoa.
"Selesai. Berdiri. Memberi salam."
Adeeva pun mulai memberikan materi kepada seluruh siswa kelas X.Bahasa 2.

Waiting MarriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang