"Alhamdulillah ya Mas ga kerasa, mbak Bira udah nikah aja." Matanya berbinar saat melihat calon kakak iparnya sedang tersenyum bahagia kala banyak yang menyalami dan memberikan selamat.
"Iya dek alhamdulillah, mas juga sangat bahagia, akhirnya mbak Bira sudah punya pasangan." Balas Aabir menatap kakaknya yang terlihat sangat bahagia.
"Gak nyangka Mas prosesnya cepet banget. Hadiah kesabaran mbak." Adeeva masih tersenyum menatap dua insan yang sedang berbahagia.
"Iya dek, ya sudah kamu belum makan kan dari pagi. Mbak Bira yg nikah ko kamu yang riweuh ga makan." Aabir membalikan badannya sehingga berhadapan dengan Adeeva.
"Lha iya toh Mas? Kok Adeeva lupa ya belum makan." Adeeva ngeles karna takut oleh calon suaminya itu.
"Hmmm ngeles aja. Yok takut bakso nya kehabisan loh. Ini Mas sengaja order bakso favoritmu. Mau gak? Gak mau? Ya sudah Mas aja yg abisin." Lalu Aabir nyelonong pergi sengaja menjahili meninggalkan Adeeva.
"Iihhh Massss ikuttt." Teriak Adeeva dengan manjanyaa. Orang tua Aabir hanya tertawa geli saat tidak sengaja melihat kelakuan calon pasangan ini.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Waiting Married
Teen Fiction"Kenapa lagi hmm?" tanya Aabir seraya mengelus lembut kepala Deeva yang tertutupi oleh hijab berwarna pastelnya. Namun Adeeva hanya menggeleng lemah. "Tuh kan kamu kebiasaan tiap Mas jemput selalu begini." Keluh Aabir seraya menjalankan mobilnya. "M...
