12

527 21 0
                                    

"Assalammualaikum" sapa Adeeva. Adeeva dan Aabir sudah sampai di rumah Aabir.

"Walaikumsalam. Eh calon mantu ibuk udah dateng. Masuk sayang." Jawab Ibu Aabir.

"Hehe iya buk. Sehat buk? Bapak mana buk?" Tanya Deeva.

"Alhamdulillah sehat. Bapak dibelakang tuh tadi nungguin kamu terus." Canda Ibu Aabir.

"Hehe Deeva ke bapak dulu ya buk."

"Iyaa gihh sanah ibu bikinin minum dulu yo."

"Nggeh buk." Adeeva pun langsung ke belakang menemui Bapak Aabir layaknya rumah sendiri. Sementara Adeeva menemui bapak. Aabir melipir ke sofa menidurkan badannya yang terasa ngilu semua. Serta matanya yang sudah panas.

"Bapak!" Seru Deeva pada Bapak Aabir yang sedang mengurus tanaman di belakang rumah Aabir.

"Ehh kamu toh ndok. Sejak kapan datang?" Adeeva menyalami bapaknya.

"Barusan Pak. Lagi sibuk apa toh pak?"

"Ini taneman ibukmu pada layu. Lupa disiram. Maklum sibuk disekolah dia. Bapakpun sibuk dikampus." Cerocos bapak.

"Hoalahh kasian. Sehat sehat terus yo pak."

"Nggeh nduk. Yowis kita ke dalem yu. Udah mulai panas ini."

"Yuk pak. Mba Bira kemana pak?"

"Ada mbakmu di kamar tuh. Panggil gihh."

"Oke pak." Adeeva mengangkat jempolnya.

***
"Assalammualaikum, mbak Bira?" Panggil Adeeva pada Bira seraya mengetuk pintu.

"Walaikumsalam. Eh kamu toh dek. Sama siapa?"

"Sama Mas hehe."

"Hoalah. Sini masuk kamar Mbak."

"Nggeh mbak. Mba masak bareng yuk. Aku tadi udah belanja sama Mas." Tawar Adeeva

"Oalaahh. Ayok. Bentar mbak ganti baju dulu."

"Ibukkk ayo kita masak sekarang. Biar keburu makan siang."

"Ealaahh mantu ibuk semangat amat. Ayokk kalo gitu kita ke dapur. Mbak ikut masak?" Tanyak ibuk pada bira.

"Eh iyaa buk. Buk itu Mas tumben tidur jam segini." Bira mulai curiga.

"Entahlah dek. Mungkin ngantuk kecapean abis begadang semalem."

"Oh iya kali yaa. Yowis yu dek kita duet masak." Canda Bira. Adeeva pu  terkekeh.

"Mau masak apa dek?" Tanya Bira pada Deeva.

"Deeva sih maunya masak sayur asem, ayam crispy sama sambel gitu loh mbak."

"Oalaahh itu sih gampang. Yukk kita mulai. Kamu yang potong2 sayur asem. Mbak potong ayamnya yaa."

"Siap mbak." Merekapun mulai duet memasak. Ibuk sengaja tidak membantu karna ingin tau hasil masakan Bira dan Adeeva. Walaupun sebenarnya ibuk percaya Adeeva dan Bira memang sudah pintar memasak.

***
1jam kemudian masakan pun selesai. Dan selama Adeeva dan Bira memasak. Aabie belum bangun sama sekali.

"Lohh ko Mas tidur sih. Padahal kan masakan udah mateng."

"Ealah Dek, tinggal dibangunin. Bangunin gih. Ibuk tunggu sini. Kalo sama ibu atau mbak bakal susah bangunnya. Kebo dia." Canda Ibuk.

"Yowis. Deeva bangunin dulu Mas yaa."

"Mas? Bangun toh makan dulu." Aabir belum juga membuka matanya.

"Mas?" Adeeva mulai menggoyangkan tangan Aabir.

"Engghhh...." gumam Aabir.

"Ealah ko demam Mas?" Adeeva mulai panik.

"Ibukk Mbak Bapak!!!" Panggil Adeeva panik.

"Ehh kenapa dek?" Merekapun berhamburan melihat apa yang terjadi.

"Mas Aabir demam Buk. Dari pagi pas perjalanan ke sini juga udah pucet. Tak suruh minum obat padahal tadi malah langsung tidur."

"Lho iya toh. Mas bangun dulu nak. Bira tolong ambilkan air putih nak. Dehidrasi ini si Mas."

"Nggeh Buk." Adeeva mulai panik dan sudah berkaca-kaca.

"Sudah kamu tenang aja Masmu ga akan kenapa-kenapa."

"Nih buk air nya." Bira menyerahkan segelas air pada ibuknya.

"Mas? Bangun dulu nak. Ini minum dulu."

"Hmmmm." Aabir pun hanya mengangguk. Dan dibantu minum oleh Deeva.

Melihat Adeeva yang sudah pucat karna khawatir. Aabirpun mencoba tersenyum.

"Mas gapapa dek. Cuma masuk angin aja. Masakannya udah jadi Yang? Yuk Mas ga sabar mau coba." Ajak Aabir seraya bangun dari duduknya menuju meja makan.

"Hati-hati Mas. Mas kita ke RS aja yuu. Kamu demam tinggi loh." Ajak Adeeva.

"Ngga dek, Mas gapapa yu makan."

"Gapapa nak. Biar Aabir makan dulu nanti kalian ke RS yaa. Biar Ibuk sama Bapak tunggu sini. Kalo ada apa-apa kabarin."

"Mas gapapa buk."

"Alahh udah jangan ngeyel ke RS abis ini." Perintah Bapaknya. Kalo sudah bapak yang perintah. Aabir sudah tidak bisa apa-apa lagi.

Waiting MarriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang