24

1.4K 86 0
                                    

sudah 3 hari aku sakit, tapi tidak kunjung sembuh juga.

ibu bilang, kalau aku tidak sembuh2 juga, aku akan dibawa ke Rumah Sakit.

uuh, aku tak mau itu. aku memang cukup senang sih jatuh sakit, karena aku tak perlu pergi ke sekolah (hehehe).
tapi kalau sakitnya menyiksa seperti ini sih, aku masih lebih pilih masuk sekolah!

bayangkan saja, hidungku mampet sampai tak bisa tidur, badanku panas dan terus2an mengeluarkan keringat, dan lagi, tenggorokanku sakit sekali sampai2 aku susah makan. aaah, makan itu adalah surga dunia setelah tidur. masa aku tak bisa dapat salah satunya?? ini keterlaluan!

tapi yang paling parah bukan itu. yang paling parah adalah sakit di hatiku.
setiap harinya, Tae datang dan berteriak2 di depan rumahku. dia selalu mengulangi itu setiap hari.

dan dia datang juga pada pagi hari. perkiraanku dia bolos sekolah.
mendengar suaranya saja, sudah membuatku begini tersiksa. apalagi kalau aku melihat wajahnya?

aku rindu dia, itu tak bisa dibantah. tapi terlalu sulit untuk menghadapi Taehyung, sementara aku tahu segala kebenarannya.

cintanya kepada Yena mennyakitiku, membuatku berpikir kalau selama ini semuanya hanya bohong belaka, dan aku tak bisa terima itu. aku ingin Taehyung melihatku seorang seperti aku yang hanya melihatnya. terlalu egois memang, tapi aku tidak bisa berbuat apa2 lagi.

dan hari ini, Taehyung kembali berteriak2 di depan rumahku.

ingin sekali aku menurutinya dan bertemu dengannya, tapi ingatan dari beberapa hari lalu melandaku, dan menghentikan semua niatku. terlalu sakit untuk diingat, dan terlalu perih untuk dilupakan.

Tae... maafkan aku.

"Kakak!! cowok di depan itu benar2 membuatku sinting! bertemulah sebentar dengannya biar dia pulang! aku sudah tak tahan lagi mendengar teriakkannya, begitu juga ibu!! ayolah kak!" kata adikku yang mendobrak masuk ke kamarku.

sialan... kamu pikir aku tidak pusing mendengar Taehyung teriak2 begitu?
yang paling pusing itu aku bodoh!!!
aduh, aku malas meladeni adikku yang satu ini, aku pura2 tidur sajalah...

".........."

"kakak, aku tahu kamu hanya pura2 tidur! cepatlah bangun! kalau tidak, cowok itu akan kubiarkan masuk ke rumah!"

"jangan!!" teriakku.

"hehe...." adikku tersenyum licik.
sial.. bagaimana aku bisa masuk dalam jebakannya itu??

"sudah, cepat temui dia." kata adikku lagi.

"aku tidak bisa.. kamu tidak mengerti." jawabku.

"aku memang tidak mengerti, dan aku juga tidak peduli apa yang terjadi! yang aku inginkan adalah si orang sinting itu pergi, atau setidaknya, BERHENTI BERTERIAK!!!"

"kamu.. beraninya kamu bicara begitu padaku? lihat saja kamu kalau aku sudah sembuh, kutarik bulu ketiakmu sampai putus."

"ya ya ya, terserah kamu mau mengancamku. disini, kau yang berhutang padaku. kamu lupa kamu masih punya hutang 1 permohonan padaku?"

benar2 sialan... dia sudah bisa menjebakku sekarang...? bukannya dia bilang hutangku lunas kalau aku cepat sembuh?! (yah.. aku belum sembuh2 juga sih, berarti aku masih hutang padanya... sial..)

"aku ingat.. apa maumu?"

"aku.mau.agar.cowokmu.itu.DIAM."

"baiklah akan kulakukan." aku tidak bilang kalau aku akan melakukannya sekarang kan?

"cih... bisa2nya cewek jelek sepertimu digilai cowok seperti dia.. dunia memang sudah terbalik."kata adikku sampai akhirnya dia keluar dan menutup pintu kamarku.

Boyfriend-KthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang