The Red Boy 2

1.4K 79 0
                                    

Satu... dua.... Tiga...!!
Uffhh... huh... huh.... Huh.....
Se..di..kit lagi...! ayo Raehwa! Berjuang!
Sedikit lagi...!! huh, fuuuh.... !!!!!

"haaaahhh!!!!!" aku menghembuskan nafas lega setelah berhasil menaruh cowok ini di bangku taman yang berjarak tak terlalu jauh dari rumahku.

Fuh! Haaaah! Sial, bisa juga aku...

Bahkan aku saja kagum atas kekuatanku sendiri yang sudah bisa menggendong cowok ini sampai kesini. Huuufff... untung saja tubuhku masih lebih besar dari cowok ini. Ternyata memang benar, cewek lebih dulu puber dari pada cowok. Untung saja pertumbuhan cowok sedikit lebih lama disbanding cewek, Tak bisa kubayangkan kalau cowok ini sudah berukuran yang seharusnya dan aku menggendongnya sampai kesini. Aku yakin pada saat itu akulah yang mati. Heeeehhh, aku capek sekali..... aku butuh minum, minum... ingin rasanya aku meminum cappuccino yang barusan kubeli, tapi aku tak bias, karena cappuccino yang kubeli sudah setengah beku.

Setiap kali aku menarik nafas lewat hidungku, begitu menyiksa tenggorokkanku saking dingin hawa yang kuhirup. Aduh... dingin sekali..

Aku mengangkat kepala cowok ini dan menidurkannya di pangkuanku. Aku sedikit memajukan badanku, untuk menghalangi salju yang turun agar tidak jatuh ke cowok ini. melainkan Aku tak tahu apa yang harus kulakukan sekarang. Coba kalau aku bisa menghubungi orang tua atau kenalannya, pasti aku takkan sebingung ini.... Oh iya!! Telfon!! Ya ampun! Kamu bodoh sekali sih Rae?! Pasti cowok ini punya Hp kan?! Bodoh!! Bodohh!!!

Aku mulai mengorek2 kantongnya dan menarik benda yang kucari. Uh sial, ini Hp model terbaru yang kuidam2kan! Cih, dia pasti anak orang kaya. Nah, sekarang siapa yang harus kutelepon... coba kita lihat....

Ah! Ini ibu! Ya, ini pasti nomor telepon ibunya, nah akan kutelepon dia.

+tu~t tu~t tu~t tu~t+

Tidak diangkat2 juga. Huh, coba lagi deh.
Ukh, tetap saja tidak diangkat. Cih, ibu macam apa sih dia?! Tidak perhatian banget!

Oh iya- kalau tidak salah tadi cowok ini bilang,' ibuku tidak mennginginkanku'.... Berarti menelpon ibunya adalah keputusan yang salah. Jadi, siapa nih yang harus kutelepon? Bagaimana kalau ayah? Ah, ya... ayahnya....

"nomor yang anda hubungi berada di luar area" begitu mendengarnya, langsung kumatikan teleponnya. Cih, ayahnya juga sama saja..... jadi bagaimana ini?! Apa yang harus kulakukan?!!!!!!

+bzzzttt+

Hpnya bergetar. Sms ternyata.... Maaf ya, ganteng.. aku membuka sms-mu.. tapi tak ada jalan lain lagi, aku tak tahu siapa yang harus kuhubungi.. jadi maafkan aku yang sudah sembarangan membuka sms-mu....

Kubuka smsnya,

"hei, kami mau pergi kumpul di rumah Hoseok. Kuharap kamu mau ikut. -Seokjin-"

Sepertinya orang ini temannya.. yah, tak ada salahnya menghubungi orang ini. Habis tak ada pilihan lain...

Aku menghubungi orang yang sms sebelumnya, kalau tidak salah...

namanya Seokjin ya tadi? Uh, ingatanku memang jelek.

"halo?! Taehyung?! kamu mau ikut?!" tanyanya riang begitu mengangkat teleponnya.

Hmmm... sepertinya nama anak ini adalah Taehyung. nama yang bagus dan uniq.

"ehm... halo? Maaf, sayangnya aku bukan Taehyung." Jawabku.

"halo? Kamu siapa?! Bukankah ini Hp-nya Taehyung?!" tanyanya kesal. Dia pikir aku mencuri Hp-nya apa?! Iih, curigaan sekali...

"hei, tenang dulu... aku mau bertanya, apakah kamu bisa menjemputnya? Dia babak belur, dan dia pingsan sekarang."

"a- apa?! Apa yang terjadi padanya?!"

Boyfriend-KthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang