27

1.4K 85 0
                                    

"pak supir! perbuatlah sesuatu!! bapak 'kan supir profesional, ayolah percepat laju mobilnya!! ayo pakk!!!!" teriakku sambil memajukan badanku ke tempat duduk pak supir.

"aduh, iya2 non.. lihat dong, ini sudah cepat kok." keluh pak supir.

"tambah lagi kecepatannya pak!! ini kurang!! apa bapak tega melihat anak gadis remaja seperti saya kehilangan cinta?! ayo pakk!! cepat!!!!!!!!!"

"huhuhu....." tangis pak supir menyesali ketidakberuntungannya hari ini.

"sudah, sudah Rae.... jangan bicara yang menyusahkan pak supir begitu." kata Hyeri sambil menarik bahuku untuk kembali bersandar pada jok belakang.

"ugh... tapi tetap saja...." keluhku.

"hei, aku penasaran. sebenarnya ini baju apa sih? bagaimana bisa kamu punya baju semacam ini?" kata Hyeri sambil menarik2 kostum kelinci yang kukenakan.

kutampik tangan Hyeri ,

"kamu kira aku sudah tak waras apa? tentu saja ini bukan milikku. ini milik adik bodohku itu...cih"

"lalu kenapa kamu pakai?"

"karena cuma ini yang ada digantungan kamar mandi!! aku kan harus cepat2!"

"tapi tetap saja... walaupun mendesak, tidak seharusnya kau memakai pakaian seperti ini. apalagi kita mau ke bandara, pasti kamu dianggap orang sinting."

"aku tahu! aku tahu! bisa gak sih jangan buat aku lebih despresi lagi?!"

"iya! iya! oh, sebaiknya kamu pakai kupluknya! nah 'kan?! jadi seperti kelinci sungguhan?!! hahahahaha!!" kata Hyeri sambil menarik kupluk bajuku keatas kepalaku.

yang benar saja.. tidak akan kupakai kupluknya!

karena, kupluknya mempunyai sepasang telinga kelinci yang menjulur keatas.aku pasti terlihat lebih sinting kalau memakai ini.

aku menurunkan kupluknya dari kepalaku,

"sialan Hyeri!! jangan bercanda lagi!!" protesku
.
"hahahaha! iya iya maaf... habis kamu bodoh sekali sih!! hahahahahahaha!" tawa Hyeri.

ingin sekali aku merobek mulut Hyeri, tapi rasa malu yang kurasakan lebih besar dari amarahku.

lebih jelasnya "AKU SUDAH TERLALU MALU UNTUK BISA MARAH!!!" aaaahh!!!!!

tak lama setelah itu, tawa Hyeri sudah diganti dengan mimik muka yang agak serius, dan dia berkata

"hei.. aku agak penasaran tentang ini.. dan ini cukup penting"

"apa lagi?!" tanyaku malas.

"ehm... kamu pakai baju ini karena terdesak 'kan?"

"itu sudah jelas bukan?! tadi aku sudah ngomong begitu, kenapa nanya lagi?!"

"iya iya! bisa gak sih tidak teriak2?!"

"kh...."

"nah, kalau kamu saja tidak sempat mengambil baju... berarti kamu tidak sempat mengambil uang dong..?" tanya Hyeri serius.

"YA TENTU SA....ja...." teriakku beriringan dengan sadarnya aku akan apa yang Hyeri maksud.

"sudah sampai." kata pak supir. dan benar saja, kami sudah sampai di bandara.

"jadi.... bagaimana kita bayar taksi? aku tidak punya uang..." tanya Hyeri.

sial... aku benar2 tidak memikirkan soal itu aku langsung masuk ke taksi tanpa memikirkan soal biaya.bodohnya kamu Raehwa.. kamu tidak punya otak!

"..............." aku terdiam sambil menatap Hyeri, keringat mengalir dari dahiku.

"............." Hyeri juga terdiam, dia menelan ludah.

Boyfriend-KthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang