Bag 16

27 4 0
                                    

  Karna semalem cuaca lagi bagus jadilah mereka semua kecuali Lami,Mina,Jisoo,sama Lisa,tidur di tenda yang mereka diriin.Paginya sesuai jadwal mereka bangun jam 5 pagi untuk jogging di sepanjang pantai.

"Harus ya jogging di sini?Kan di sebelah vila udah di sediain area jogging track." Keluh Kun.

Lucas yang gemas dengan kelakuan saudara sepenanggungannya itu hanya geleng-geleng kepala.
Chenle sama Jisung pagi-pagi malah udah main kejer-kejeran sambil bawa pedang-pedangan dari daun dan ijuk kelapa.

  Saat mereka sedang asik-asiknya bercanda suara Taeyong menginterupsi mereka.
"Halo..Halo..Test..Test.Udah pada ngumpul semua?Bang Johny tolong diitung bang." Perintah Taeyong ke Johny.

Setelah menghitung muka Johny langsung berubah panik.
"Gawat Yong gawat,cuman ada 28 orang seharusnya kan 29."

Mereka semua jadi panik,menoleh kearah teman disebelahnya mencoba nyari tahu siapa yang ilang.Taeyong mencoba menenangkan yang lainnya.
"Udah tenang-tenang.Bang John,loe sendiri udah loe itung belum?"

Setelah ditanya demikian Johny tambah panik lagi.
"Oh iya gue lupa." Jawab Johny sambil garuk-garuk kepala.Untuk menghindari amukan massa akhirnya Johny lari duluan.

  Setelah acara lari-lari yang berlangsung 30 menit akhirnya mereka mutusin buat balik ke vila.
"Oke temen-temen.Setelah ini kalian bersih-bersih terus sarapan ya?Nanti selesai sarapan kita ngumpul disini lagi.Main lah di sekitaran sini." Kata Taeyong sebelum mereka membubarkan diri.

"Carro,ambilin piring di dapur dong!Kurang dua nih." Minta Mina ke Carro.

Carro mengangguk lalu bergegas ke dapur.Dibelakangnya Somi lari-lari,Carro noleh kearah Somi.
"Udah kebelet." Menyadari arti tatapan bertanya Carro,Somipun menjelaskan alasan ia lari-larian lalu ia buru-buru menuju toilet yang tempatnya ada di deket dapur.Naas belum sempet ia masuk ke kamar mandi,ia tiba-tiba jatuh terus kepalanya kepentok tembok.
Carro berteriak histeris.
"Somi,Som?Loe gak papa?Som,bangun Som." Carro mencoba menggoyang-goyangkan tubuh Somi.Sominya sendiri udah pingsan sepersekian detik setelah ia kepentok.

Mendengar teriakan Carro barusan cewek-cewek yang lain akhirnya menghampirinya.
"Ada ap.." Pertanyaan Nayeon menggantung di udara.

"Astaga si Somi kenapa?" Tanya Yeri ke Carro.

"Tadi Somi buru-buru mau ke toilet,terus kepleset kak." Carro menjelaskan kejadian yang menimpa Somi dengan nada panik.

Lami dengan kasar menyingkirkan tubuh Carro dari Somi.
"Gara-gara loe nih pasti.Bisa gak sih loe sehari aja gak nyari perhatian?"

Jisoo membalas perkataan pedas Lami.
"Loe yang jangan nyari perhatian di saat kayak gini.Loe gak liat nih ada minyak di lantai?Somi pasti jatuh gara-gara ini."

Nayeon mengusap minyak yang ada di lantai.
"Ini kenapa bisa ada minyak dilantai?"

"Tanya aja ke dia!Kan cuman dia yang ada di dapur waktu kejadian." Lami kekeuh menyalahkan Carro sambil nunjuk-nunjuk ke arah dia.

Dari arah belakang Tzuyu dateng bareng anak-anak cowok buat bantuin ngangkat Somi.
"Kok bisa kejadian gini,gimana ceritanya?" Tanya Stevan panik.

"Angkat dulu deh bang,nanti dulu ceritanya." Jawab Tzuyu.

Akhirnya Stevan yang emang posisinya di depan akhirnya menggendong tubuh Somi lalu membawanya ke kamarnya sambil nunggu tukang urut dateng.

  10 menit kemudian Somi sadar.Tukang urutnya juga udah dateng.Butuh 15 menit buat ngurut kakinya Somi.Kata tukang urutnya "Tenang aja,nggak parah.Cuman keseleo gak sampek fraktura." Anak-anak yang keburu khawatir gak nanggepin guyonan si tukang urut,poor  u're :v

Be MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang