Hanbin dan Nara sekarang berada di salah satu taman yang tak jauh dari rumah Nara.
"Nih ice cream," Ujar Hanbin sambil memberi ice cream itu kepada Nara.
Nara menoleh kearah Hanbin lalu menatap ice cream yang tengah Hanbin pegang untuknya, "Makasih." Ujar Nara sambil tersenyum kepada Hanbin.
"Jangan nangis lagi dek. Cengeng bener lo ah kayak anak sd." Ujar Hanbin sambil menoleh kearah Nara dan terkekeh.
"Ish! Nggak nangis kok! Nggak cengeeeng kok!" Sahut Nara.
"Masa? Terus tadi apa?"
"Kak hanbiinn, gue sediiiiiihhhhh." Ujar Hanbin sambil mengikuti gaya bicara Nara.
Nara memukul lengan Hanbin, "Kak Hanbin ih! Kok ngeledek sih?!" Ujar Nara.
"Biarin dong. Coba ulang lagi dong pas ngomong gitu." Pinta Hanbin.
"Gak! Males!" Ketus Nara.
Hanbin terkekeh, "Galak banget ya ternyata adeknya si Jin." Ujar Hanbin.
"Ih kok tau gue adeknya bang Jin sih?" Tanya Nara.
"Tolol, tau lah. Siapa si yang nggak tau." Jawab Hanbin.
"Kasar banget, astagfirullah kak Hanbin." Ujar Nara sambil terus menghabiskan ice cream nya.
"Ya maaf, kelepasan.." Sahut Hanbin.
Nara hanya bergumam, lalu menoleh kearah Hanbin, "Kakkk!" Panggil Nara.
Hanbin menoleh, "Iya kenapa?" Sahutnya.
"Gue masih bingung. Kok lo tiba-tiba deketin gue? Maksudnya kenapa mau temenan gitu sama gue?" Tanya Nara.
Hanbin tersenyum, lalu berpikir sebentar, "Kepo gak?" Tanyanya.
"Ih auah! Gue serius mbabi." Ujar Nara sambil memukul lengan Hanbin.
"Gue udah mau kenalan lama sama lo dek. Mau sokap gitu dah. Tapi kayaknya lo mah nggak demen yang sokap-sokap. Tapi lama kelamaan makin mau kenal sama lo, abisnya lucu, bawel, petakilan. Makanya gue minta id line lo ke anak kelasan lo. Biar bisa temenan sama lo." Jelas Hanbin.
Nara tertawa, "Your head lucu. Mana ada lucunya coba gue? Eh tapi iya sih, gue kan emang imoooooet." Ujar Nara lebay.
"Eh tapi gue nggak petakilan anjir! Enak aja!" Lanjut Nara.
"Iyain aja, biar seneeeeeng." Sahut Hanbin.
"Kak, kok tau sih gue kagak demen sama orang yang sokap? Eh lebih tepatnya sama cowok yang sokap sih.."
"Tau. Gue masih inget beberapa cowok yang lo omelin." Hanbin terkekeh.
"Waktu itu lo pernah omelin si Bobby juga kan? Ngakak anjing kalo di inget. Si Bobby cerita miris bener." Lanjut Hanbin.
Flashback on
Seorang gadis tengah duduk di pinggir lapangan basket sendirian, tanpa teman-temannya.
Ia, itu Kim Nara.
Nara tengah melihat siswa-siswa yang sedang basket. Bagi nya itu adalah cuci mata.
"Sendirian ajaaa. Di temenin aa mau nggak?"
Suara itu lantas membuat Nara menoleh, terdapat seorang lelaki tengah duduk di sampingnya sambil senyum-senyum.
Iya, itu Bobby.
Nara melihatnya dengan tatapan datar, "Apa dah? Sana ah gausah ganggu. Kenal juga nggak." Sahutnya.
"Kenalaaaan dong, eneng mah galak banget ih." Ujar Bobby sambil menyenggol lengan Nara.
Nara menatapnya kesal, "Apasi geli. Gausah ganggu dong. Lo sokap banget sama gue." Sahut Nara.
"Bagi id line nya dooong dek." Pinta Bobby.
"Gak. Emang lo siapa? Temen gue bukan, deket kagak. Dateng-dateng bawel banget. Gajelas, bye." Tolak Nara sambil meninggalkan Bobby sendirian di lapangan basket.
"Woy sini dulu napa lo pada!" Teriak Bobby memanggil teman-temannya yang sedang bermain basket.
"Ngapa si?" Tanya June.
"Napa?" Tanya Chanwoo.
"Gak penting gue tampol," Ujar Hanbin.
"Lah kan si Bobby emang selalu gak penting omongannya." Timpal Donghyuk.
"Sialan emang lo pada." Ujar Bobby.
"Cok, sedih bener. Gue dikata sokap sama adek kelas." Lanjut Bobby.
Tawa mereka semua pecah, kecuali Bobby yang sedang meratapi nasibnya.
"Ngakakkkk." Ujar Hanbin sambil tertawa.
"Kasian anjing," Timpal Jinan.
"Sadar diri aja Bob, dia kagak demen sama lo.." Ujar June sambil menepuk pundak Bobby.
"Sabar bro.." Kata Yoyo.
"Sabar bang bro.." Timbrung Chanwoo.
"Emang adek kelas yang mana?" Tanya Donghyuk.
Mata Bobby mencari adek kelas itu, tampak ada di bawah pohon rindang dekat di sebrang lapangan basket, "Ituuuu." Tunjuk Bobby.
Mata mereka semua langsung tertuju kesana,
"Buseeeet, cakep. Pantes aja lo di gituin." Ujar Yoyo.
"Cakep anjing. Adeknya bang Jin kan?" Ujar Hanbin.
"Kim Nara itu anak kelas 10 IPS 3. Seangkatan sama gue." Timpal Chanwoo.
"Wow.." Kagum Donghyuk sambil terus melihat kearah Nara.
"Cakep bener, cocok sama gue." Ujar Jinan.
"Goblok." Sahut Bobby.
Flashback off
Tawa Nara pecah, "Ngakak ih! Itu mood gue lagi nggak bagus. Makanya kak Bobby jadi kena semprot." Ujarnya.
Hanbin ikut tertawa, "Lo gatau aja dek, mukanya melas bener pas cerita." Sahut Hanbin.
"Ih sebenernya gue kagum sama kak Bobby loh kak. Tapi mood gue waktu itu lagi nggak bagus aja di tambah dia ganggu." Ujar Nara sambil terkekeh.
"Yallah dek.."
Nara menoleh, "Hah? Kenapa kak?" Tanya Nara.
"Itu ice creamnya jadi meleleh gara-gara liat lo ketawa." Jawab Hanbin.
"Bodoamat!" Ujar Nara sambil membuang mukanya.
Tbc
![](https://img.wattpad.com/cover/136463428-288-k561752.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
kakel•kth [1]
FanfictionIni bukan kisah yang menyedihkan, namun bukan juga kisah yang menyenangkan. Ini kisah tentang jatuh cinta. Tentang bagaimana hanya dengan jatuh cinta, kamu bisa merasakan bahagia dan terluka yang amat dalam. highest rank: #1 in fanfiction ©2018 by b...