PART 59

6.1K 555 52
                                        

Hari libur akhirnya tiba. Biasanya jika hari libur seperti ini Nara akan menghabiskan waktu dengan Taehyung.

Tapi sekarang tidak. Entah lah, moodnya belum bagus sama sekali untuk bertemu dengan Taehyung. Sudah sejak kejadian 2 hari lalu, Nara menjauhi Taehyung.

Taehyung sesekali masih suka membujuk Nara agar kembali seperti semula, namun Nara hanya meng-iyakan saja.

Notif chat muncul di ponselnya, ia langsung membuka chat tersebut.

Line

Taehyung: kangen

Taehyung: aku kerumah ya. .

Taehyung: mau aku bawain apa

Taehyung: sekali ini aja gt ra, mau ketemu aku

Taehyung: ini aku doang yg kangen? km nggak? gt y jahat

Naraa: jahatan lo, setan! [deleted]

Naraa: ydh, bawain makanan aj tp lgsng balik

Taehyung:

Taehyung: udah ah marahnya, aku kangen qtime sama kamu. .

Naraa: oke

Taehyung: otw ya😘😘😘
Read

Nara tersenyum tipis, tapi tak lama senyumnya memudar kembali. Pikiran tentang gadis bernama Sooji itu masih terbayang difikirannya.

"Huftt..." Desah Nara.

"Kenapa gue goblok banget ya jadi cewek." Kata Nara bermonolog.

Ia memejamkan matanya, menyenderkan tubuhnya di sofa miliknya. Pikirannya terus menerus memikirkan Sooji.

Beberapa menit kemudian, bel rumahnya berbunyi. Pertanda bahwa ada tamu datang.

Nara langsung berjalan kearah pintu, lalu membukakan pintunya. Tampak seorang lelaki membawa bouquet.

"Kangen," Ujar lelaki itu, yang tak lain adalah Taehyung.

Taehyung langsung memeluk Nara, "Maafin.." Lanjut Taehyung.

Nara melepaskan pelukannya, "Aku gaminta bunga. Ngapain juga dibawain, emangnya aku orang mati?" Ketus Nara.

"Ya maaf dong, kan kirain kamu bakal seneng gitu." Ujar Taehyung.

Nara mengambil bouquet bunga itu, "Makasih." Ujar Nara.

Taehyung melebarkan senyumannya, "Senyum doooonggg! Aku kangen senyumannya." Sahut Taehyung.

"Hm." Gumam Nara sambil tersenyum paksa.

"Gitu kan,"

"Serah aku dong?"

"Iya-iya terserah kamu.." Ujar Taehyung.

"Ini aku nggak disuruh masuk?" Tanya Taehyung.

"Gak, langsung balik sana." Jawab Nara.

Taehyung mem-pout kan bibirnya, "Poppo duyuuu!" Ujar Taehyung sambil berlaga sok imut.

"Ku poppo pakai setrika panas mau?" Ujar Nara ketus.

"Astagfirullah," Sahut Taehyung.

"Masuk dulu sini, kasian berdiri terus." Ujar Nara sambil mengajak Taehyung masuk ke dalam rumahnya.

Taehyung lagi-lagi menunjukan senyuman lebarnya, "Gitu dong daritadi." Sahutnya.

Setelah sampai di ruang tamu rumah Nara, Taehyung langsung duduk di sofa. Nara mengambilkan air untuk Taehyung.

"Nih minum," Ujar Nara sambil menaruh minuman di meja.

Taehyung meminum habis airnya dan menaruh gelas itu kembali di meja, "Raa.." Panggil Taehyung.

Nara fokus pada ponselnya, "Hm?" Gumamnya.

"Masih marah?" Tanya Taehyung.

Nara melihat Taehyung sekilas, lalu langsung fokus kepada ponselnya lagi, "Biasa aja." Jawab Nara.

"Maaf karna aku bohong waktu itu.."

"Gapapa kok." Sahut Nara.

"Iya aku nggak anter sepupu-ku. Aku nemenin Sooji pergi. Aku nggak bisa biarinin dia pergi sendirian, Ra.." Jelas Taehyung.

Nara menoleh kearah Taehyung, emosinya naik, "Terus aku? Kamu biarinin aku balik sendirian kan? Apa bedanya aku sama dia sih?" Tanya Nara. Moodnya kembali memburuk.

"Raa, jangan gitu." Jawab Taehyung.

"Terus? Terus aku harus gimana sih kak?! Oh iya.. dia itu lebih penting kan?" Nara tertawa hambar,

"Makanya kamu lebih milih nemenin dia.." Lanjut Nara.

"Kamu bisa buang pikiran kayak gitu nggak? Bocah banget pikiran kamu." Ujar Taehyung.

"Iya, aku salah lagi.. kan? Maaf." Sahut Nara sambil tersenyum kecut.

"Gini kak, aku tau kita nggak ada ikatan apapun. Aku hanya adek kelas kamu. Tapi seenggaknya, kamu bisa nggak hargain perasaan aku? Kalau emang nggak bisa mastiin hubungan kita, seharusnya kamu gausah lebih deket lagi sama aku, gausah kasih aku harapan. Aku capek kak.. aku capek." Jelas Nara sambil menahan air matanya.

Taehyung memegang telapak tangan Nara, "Maaf.." Ujar Taehyung.

Nara menghempaskan tangan Taehyung, "Enek aku dengernya. Maaf dan maaf terus! Kakak tuh enak banget minta maaf tapi enak banget juga lakuin kesalahan lagi!" Sahut Nara emosi.

"Kesalahan gimana lagi? Aku udah jujur sama kamu." Ujar Taehyung.

"Gini, kamu juga jangan nethink-an bisa? Gausah mikir kalo Sooji lebih penting dari kamu atau nggak. Iya dia emang penting, banget. Tapi kamu juga, Ra." Lanjut Taehyung.

Notif chat muncul diponsel Taehyung. Nara melihat chat itu, dari Sooji.

'Kamu dimana? Jalan yuk, aku bosen:('

Itu chat dari Sooji. Tak lama setelah itu, panggilan masuk dari Sooji membuat Taehyung langsung menjauh sebentar dari Nara dan mengangkat telfon itu.

Tak lama setelah itu Taehyung kembali, "Aku mau balik." Ujarnya.

Nara berdiri, "Kemana? Sama Sooji kan?" Tanya Nara.

"Lo nethink-an banget ya sekarang. Gausah bawa-bawa Sooji bisa gak?" Jawab Taehyung agak emosi.

Nara tertawa pahit, "Salah terus ya gue kalau bawa-bawa Sooji."

"Se berharga itu dia di mata lo kak?" Lanjut Nara.

"Lo berdua sama-sama berharga buat gue." Ucap Taehyung penuh penekanan.

"Bahkan saat kita lagi kayak gini pun.. lo tetep milih nemenin dia kan?" Ujar Nara.

Taehyung tak menggubris Nara, ia langsung pergi menuju keluar rumah Nara.

Nara menyusul Taehyung menuju pintu keluar rumahnya, "Apa lagi?" Tanya Taehyung.

Nara benar-benar tak menyangka dengan sikap Taehyung kali ini, benar-benar beda. Entah memang dia yang salah disini atau Taehyung, ia pun bingung.

Taehyung menatap Nara dingin, lalu membuka pintu rumah Nara berniat ingin pergi.

Baru saja Taehyung membuka pintu, tampak sesosok lelaki berdiri di depannya berniat ingin mengetuk pintu.

Taehyung menoleh kearah Nara, lalu kembali menatap lelaki itu dingin, "Lo ngapain disini?" Tanya Taehyung.

"Kak Hanbin, kenapa disini?"

Tbc




Sebenernya part ini buat dobelup kemarin, tapi nggak jadi ehehehe.
Vote and commentnyaaaa. .
btw jgn panggil aku kak, aku masih muda:(

kakel•kth [1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang