"Dah kak Hanbiiiiinn!" Teriak Nara sambil tersenyum dan melambaikan tangannya kearah Hanbin yang sudah melajukan motornya.
Setelah itu Nara langsung masuk kedalam rumahnya. Ada hal yang membuat ia terkejut.
Abangnya, berkunjung kerumah.
Iya, Seokjin.
"Baaaang Jiiinnnnn!" Teriaknya sambil berlari kearah Jin dan memeluk erat Jin.
Jin tersenyum lalu memeluk erat kembali Nara, "Kangen ya?" Tanyanya sambil terkekeh.
Nara mengangguk, "Iyaaaa, kangen!" Jawabnya.
"Kok jadi manja banget sih, dek?" Jin tertawa.
Nara melepaskan pelukanya, "Mana manja ih?!" Kesalnya.
"Itu, manja banget dih. Biasanya kan lo bar-bar banget jadi cewek." Ujar Jin sambil menuju keruang tengah rumah mereka.
Nara menyusulnya, "Bang Jin tunggu ih!" Teriak Nara.
"Gimana sama Taehyung?" Tanya Jin sambil dudum di sofa.
"Ah, hah? Baik kok." Jawab Nara sambil tersenyum terpaksa dan duduk dihadapan Jin.
"Gausah bohong, gue tau ya kalau lo lagi bohong sama nggak." Ujar Jin.
Nara memejamkan matanya sebentar lalu kembali membuka matanya, "Capek, bang.." Ujarnya.
"Kenapa?" Tanya Jin.
"Kayaknya cuma gue yang terlalu sayang disini. Gue terlalu berharap sama kak Taehyung. Gue.. yang terlalu jatuh cinta disini bang, sedangkan dia nggak." Jawab Nara.
"Yau-
"Beberapa hari lalu, kak Taehyung jalan berdua sama perempuan. Gue gatau perempuan itu siapa, bahkan kak Taehyung enggan buat jelasin siapa perempuan itu. Dia cuma bilang, perempuan itu penting." Lanjut Nara sambil tertawa pahit.
"Dek. Kalau gue minta lo jauhin dia, lo mau? Gue gamau liat adek gue sedih terus. Gue tuh sayang sama lo dek, gue mau lo sama cowok yang gak nyakitin lo." Jawab Jin.
Nara ingin menangis, "Gue nggak mau jauhin kak Taehyung, bang. Nara sayang sama dia.." Ujarnya sambil menahan tangisnya.
"Taehyung emang temen gue. Tapi kalo dia nyakitin lo gini, ya gue gabisa diem aja dek. Lo adek gue, adek satu-satunya. Gue gabisa liat lo dibikin sedih terus." Ujar Jin sambil meraih tangan Nara, lalu menggegamnya dan mengusapnya.
"Dia jalan sama cewek lain, lo marah nggak?" Tanya Jin dan hanya dijawab gelengan oleh Nara.
"Jangan goblok jadi cewek. Gue tau lo gamarah sama dia karna apa. Karna lo pikir, lo bukan pacarnya jadi lo gak berhak marah, iya kan?"
"Gak gitu bang.."
"Terus apa? Emang gue nggak tau lo dek? Dek, lo berhak marah. Taehyung itu deketin lo udah berbulan-bulan lamanya. Lo berhak marah. Lo bilang ke dia, kalau tuh perempuan pacarnya, jauhin lo. Gausah deket-deket, gausah kayak cowok haus kasih sayang yang deketin cewek sana sini." Ujar Jin sedikit emosi.
"Bang Jin ih sabar.." Ujar Nara berusaha menenangkan Jin.
"Lo nggak berani ngomong gitu ke Taehyung kan? Apa perlu gue aja yang ngomong?" Tanya Jin.
Nara langsung menolak, "Jangan! Gausah ih. Gapapa gausah di perpanjang, bang." Jawab Nara.
"Abang mana yang terima adeknya disakitin?"
"Iya bang Jin.. tapi udah ih." Jawab Nara.
Jin berusaha menstabilkan kembali emosinya, "Kesel gue dek. Abisnya kayak haus kasih sayang aja si Taehyung." Ujar Jin.
"Sabaaaaaaaar."
Jin hanya bergumam malas, "Sama Daniel anak sekolahan gue gih aja dek. Ganteng, baik juga. Kapten basket lagi." Ujar Jin.
Nara tertawa, moodnya kembali lagi, "Gamau. Maunya sama Chanyeol oppa.." Ujar Nara.
"Pusing gue korea mulu, gantengan gue juga." Jin terkekeh.
"Gak banget!"
"Raa.." Panggil Jin.
Nara menatap Jin, "Iya?" Sahut Nara.
"Gausah sedih lagi, ya? Kalau gue tau lo nangis lagi karna Taehyung, gue nggak segen-segen buat ribut sama dia walaupun dia temen gue." Ujar Jin.
Tbc

KAMU SEDANG MEMBACA
kakel•kth [1]
FanfictionIni bukan kisah yang menyedihkan, namun bukan juga kisah yang menyenangkan. Ini kisah tentang jatuh cinta. Tentang bagaimana hanya dengan jatuh cinta, kamu bisa merasakan bahagia dan terluka yang amat dalam. highest rank: #1 in fanfiction ©2018 by b...