"Eh? Hah? Udah sore banget nih, Ra. Balik yuk?" Ajakan Taehyung memecah keheningan setelah bermenit-menit tak ada yang bersuara.
Nara hanya tersenyum hambar. Nara mengira, Taehyung akan memberikannya jawaban yang membuat perasaannya senang.
Namun nyatanya, Taehyung memberikan jawaban yang tidak Nara harapkan dan sangka sama sekali.
"Aku mau liat sunset dulu, kak. Gapapa kan?" Pinta Nara sambil menoleh kearah Taehyung.
Taehyung mengelus puncak kepala Nara, lalu tersenyum, "Iya, Ra. Gapapa kok, aku mah kamu mau pulang jam berapa juga jadi." Sahut Taehyung sambil menunjukan cengiran kotaknya.
"Liat deh kak, sunset kok indah banget ya?" Ujar Nara sambil menunjuk kearah matahari yang seperti tengah menenggelamkan diri ke lautan.
"Suka banget sama sunset ya, hm?" Tanya Taehyung dan hanya dijawab dengan anggukan oleh Nara.
Nara menoleh sekilas ke Taehyung lalu tersenyum sambil kembali melihat matahari yang mulai tenggelam.
"Boleh aku tanya, kak?"
Taehyung langsung menoleh kearah Nara, "Apa? Tanya aja, Ra." Jawab Taehyung.
"Kenapa kamu ngalihin perkataan aku yang tadi, kak?" Tanya Nara sambil menatap mata Taehyung.
Taehyung menatap balik kedua mata Nara, "Perkataan kamu yang mana, Ra?" Taehyung balik bertanya.
Nara lagi-lagi hanya tersenyum miris mendengar jawaban Taehyung. Sangat terlihat dari wajah Taehyung, bahwa dirinya tengah berbohong.
"Ah, nggak kak. Nggak jadi." Jawab Nara sambil membuang wajahnya dari hadapan Taehyung.
Taehyung langsung menangkup kedua wajah Nara, lalu menatapnya dalam, "Ra, liat aku." Ujar Taehyung.
Nara menatap dalam manik mata Taehyung, "Apa kak?" Jawab Nara.
"Nggak ada manusia yang bisa selalu sama-sama, Ra. Mereka emang hanya sementara, kan? Begitu juga aku. Kamu tau kan, aku sayang sama kamu, Ra. Tapi aku nggak bisa janji, kalau aku nggak bakal kayak senja.
Yang menetap dengan sementara." Jelas Taehyung sambil terus menatap mata indah milik Nara.
"Kamu.. bakal ninggalin aku kak? Kayak dulu?" Tanya Nara sambil menahan air matanya yang hampir jatuh.
"Aku nggak bilang aku bakal ninggalin kamu, Ra. Cuma aku juga nggak bisa janji," Jawab Taehyung.
"K-kenapa kak?"
"Karna aku nggak mau bikin janji dan cuma sebagai penenang saat ini buat kamu. Tapi nyatanya, nanti aku nggak bisa nepatin." Jawab Taehyung sambil mengusap pipi Nara.
"Kita udahin dulu pembahasan kali ini, ya? Gara-gara pembahasan ini, tuan putri aku jadi sedih kan tuh." Lanjut Taehyung sambil mengusap kedua kelopak mata Nara.
Nara hanya terkekeh, "Bodo ah! Aku lagi males sama kamu!" Kesal Nara sambil memegang kedua tangan Taehyung yang masih menangkup kedua pipinya.
"Males-males tapi tangan aku dipegang, dasarrr!" Kekeh Taehyung sambil menyubit kedua pipi Nara.
"Bodo, terserah aku!" Jawab Nara.
"Mau balik nggak?" Tanya Taehyung sambil melepas kedua tangannya dari kedua pipi Nara.
"Eh iya, sebentar ya, Ra." Lanjut Taehyung.
"MAU KEMANA?!" Teriak Nara.
"BENTAR SAYANGGG!" Sahut Taehyung yang juga ikut berteriak.
Tak lama setelah itu, Taehyung datang membawa sebuah kayu berukuran kecil dan menunjukannya kepada Nara.
"Mau nggak?" Tanya Taehyung.
Nara menatap sekilas kayu yang Taehyung pegang, lalu menatap Taehyung, "Nggak, emangnya aku suka makan kayu apa?" Jawab Nara.
Taehyung terkekeh, "Pikiran kamu makan terus, ya?" Kata Taehyung.
"Maksud aku tuh, buat ini. ." Lanjut Taehyung sambil menunjukan sebuah tulisan yang dibuat dengan kayu tadi.
"Alay," Ujar Nara sambil melihat hasilnya.
"Apa itu bacaannya?" Tanya Taehyung.
"I love you." Jawab Nara sambil menoleh kearah Taehyung.
Taehyung langsung menunjukan cengiran kotaknya, "I love you too, tuan putri." kekeh Taehyung.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
kakel•kth [1]
أدب الهواةIni bukan kisah yang menyedihkan, namun bukan juga kisah yang menyenangkan. Ini kisah tentang jatuh cinta. Tentang bagaimana hanya dengan jatuh cinta, kamu bisa merasakan bahagia dan terluka yang amat dalam. highest rank: #1 in fanfiction ©2018 by b...
![kakel•kth [1]](https://img.wattpad.com/cover/136463428-64-k561752.jpg)