[21+++ AYO ADEK MUNDUR DONG ADEK]
Christopher Arsen si cowok tampan yang melajang selama 25 tahun akhirnya menemukan seorang wanita yang membuat dirinya pangling. Dialah si gadis gendut yang membuat Christ merasa jatuh cinta dengan gadis yang di bul...
Christ mendengus sebal. Niatnya mau latihan basket yang ada malah kena macet. Ckckckck abang tamvan gabisa diginiin!!
"Dimana kau?" Christ menelfon Delano yang janjinya mau bermain basket bersamanya.
"Sorry Christ aku gak ikut"
Christ menghela nafas kasar. Ini untuk ke 100x nya Delano gak ikutan main setelah diajak sebanyak 101x.
"Aninda ngajak piknik lagi, Aninda koma lagi, atau Aninda ngambek lagi?"
Terdengar kekehan disana yang sudah diketahui Christ dari siapa.
"Aninda, kamu tu ga bisa apa lihat suamimu bahagia? Dengan bermain basket bersama kami, dia tuh bahagia tau"
"Aku bahagia kok" Delano mencium pipi Aninda sampai bunyinya terdengar oleh telinga si jomblo Christ. Gatau deh yang dicium pipi atau bibir yang pasti Christ always positive.
Christ ingin mengeluarkan isi perutnya didalam mobil ini sekarang juga. Sejak membaiknya rumah tangga mereka Delano lebih sering menggoda Aninda yang sebenarnya membuat Christ muak, bukan karena cemburu. Karena jijik.
"Makanya cari pacar supaya gak hiri sama pasangan bahagia kaya kami"
Itu suara Aninda. Wah lama sudah mereka tidak bertemu. Ya sekitar 2 hari lah.
"Hiri aja. Kamu gak tau rasanya bebas ya Nin? Ga ada yang marahin dekat ini dekat itu, duduk sini duduk situ, sender sana sender situ" Christ tersenyum senang "Gak kaya situ"
"Ih dikasih saran kok" Aninda mendengus lalu mengembalikan ponsel Delano "Nih ngomong sama Christ. Kasian aku tuh sama dia. Sudah terlalu lama sendiri"
"Makanya temani" Christ tertawa senang yang dibalas geraman dari Lano dan ponsel pun mati.
Sekitar 30 menit akhirnya Christ sampai di depan gedung lapangan basket. Untung saja cuaca cerah jadi meskipun kejebak macet Christ tetep bersyukur. Ya namanya juga orang tampan, banyak cobaannya.
Sebelum masuk ke dalam gedung itu kepala Christ terasa pening. Dengan perlahan disentuhnya kepala bagian belakangnya itu dan melirik kekiri dan kanan. Ihh kok perih? Tapi gak ada apa-apa. Hantu? Gak mungkin. Hantu mah yang ada lumer liat babang tamvan kaya dia.
Seorang gadis berlari kearah Christ. Seragam khas pemain volly melekat pada gadis itu lalu senyum bersalahnya muncul saat berhadapan langsung didepan Christ.
"Maaf bolaku kena kepalamu"
Christ terpaku. Eh bola? Sejak kapan dia disapa bola? Christ baru sadar kalau ternyata kepalanya bukan pening lagi tapi sakit, eh gila! Bola apa yang kena kepalanya? Bola pingpong? Bola cinta? Atau bola volly!
Pertanyaan Christ segera terjawab saat gadis itu mengangkat bola volly dari bawah lebih tepatnya di belakang kaki Christ. Sip. Kepala babang tampan kena bola volly.
"Maaf" Gadis itu menangkupkan kedua tangannya lalu memberikan tatapan memohon. Dih Christ mah ogah liat mata yang kaya gitu. Tapi kalau cewek secantik ini ya gak mungkin Christ diamin aja.
"Gapapa, gak sakit kok" Gak sakit pala lu peang! Bentak Christ pada hatinya sendiri. Ini kepala loh! Christ sih gak perduli sama kepala orang tapi ini kepalanya, catat kepalanya si babang tampan! Gimana kalau otaknya bergeser. Nanti jadi waras kan gak asik lagi.
"Raquel" Gadis itu mengulurkan tangannya kearah Christ "Klub Volly"
Christ tersenyum jenaka "Christ" tangannya membalas jabatan tangan Raquel "Klub Basket"
"Oh kelas berapa?"
Christ ingin tertawa kencang didepan wajah Raquel. Hell sebegitu tampannya kah dia sampai di bilang kelas berapa? Umur udah 25 tahun dan masih melajang gini masih aja dianggap anak SMA. Christ mah udah biasa digitukan.
"Kerja" Christ menatap wajah Raquel baik-baik. Gak cuma cantik, cewek ini tipenya! "Kamu sendiri?" Ini pertanyaan atau apaan! Duh Christ tahan-tahan dong nanti si Raquel jijik sama kamu gimana. Sendirinya nadanya kaya lagi nanya "masih sendiri?"
"Iya. Aku sudah kerja juga" Raquel tersenyum tipis.
"Mau minum kopi bersamaku?"
"Hmm boleh"
Dan akhirnya. Christ merasakan kelegaan yang ideal. Mudahan kecantol satu buat hatinya yang udah lama sendiri ini. Tunggu kemesraan kami Aninda!
●●●●
Christ mengernyit saat melihat gadis itu masih bermain volly dengan santai dan riangnya. Eh itu orang lupa ama janjinya apa ya?
"Maaf lama" Raquel tersenyum canggung sambil mengelap keringatnya yang membasahi tubuhnya. Melihat itu Christ menelan ludah secara kasar. Eh gila, kebayang ga kalau Christ lah pelaku pembuat wanita didepannya ini keringetan gini. Dih Christ ingat motto mu "ALWAYS POSITIVE......... pada saat-saat tertentu"
"Emm gapapa. Kalau mau main, main aja dulu" Elaah Christ kan udah capek nunggu malah nawarin main lagi.
"Oke. Sebentar ya satu set lagi"
Dan disinilah Christ. Di dalam lapangan volly sambil menonton seorang gadis atau lebih tepatnya wanita yang bermain bola volly dengan lihai. Beda sama dia, main basket tapi temannya gak ada yang datang. Kayanya semua pada musnah deh.
Raquel melirik Christ yang sibuk mengutak-atik ponselnya. Senyum tipis muncul dibibirnya. Pria yang dia taksir sejak SMA itu akhirnya melihatnya! Meliriknya! Ahh cinta pertamanya.
Gak salah deh dia nekat lempar bola volly itu kearah kepala Christ tadi.
Hey Cinta.... I'm Coming...
Ayoyooo...
Asikkueee akhirnya Christ resmi muncul di ceritanya sendiri.
Masih pembukaan wwkwk siap ber-baper ria sama abang yang pedenya tingkat DEWA?!!
Ini slow update ya krna masih fokus ke MPH.
see you when i see you 😍😍
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Salam cantik dari si RAQUEL
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.