ICSY - 5

49.3K 1.7K 107
                                    

Aku kangen liat kalian menghujat kesayanganku Christ :') maaf pendek. Ini ngetik disaat jam istirahat wuahahaha. Love yaah.

VOTE!!
KOMEN PERPARAGRAF!!
WAJIB




Raquel berhasil mendapatkan nafasnya kembali saat Christ sudah menjauhi wajahnya lalu pria itu pergi ke kasir untuk membayar bill makanan mereka.

"Hoy Q, ayo berangkat" Christ memberi Raquel kode untuk keluar dari restoran itu lalu tersenyum manis "Kau terlihat memerah dan itu lucu"

Raquel merasa telinganya mengeluarkan asap. Dia malu, astaga.. benar-benar malu.

"Sialan.." Raquel menendang kaki Christ saat hendak keluar lalu tertawa kecil saat melihat wajah kesakitan dari pria itu "Astaga aku baru menendang kakimu bukan barangmu"

"Jangan berbicara dengan kata-kata yang ambigu" desis Christ sambil menyamakan jalannya pada Raquel.

"Aku gak berbicara dengan bahasa yang ambigu kok" Raquel terkekeh lalu menarik lengan Christ agar mendekat kearahnya "Jangan jauh-jauh nanti kamu di culik tuh sama tante-tante"

Christ menelan ludahnya kasar saat melihat tante-tante yang, ya ampun itu dandanannya menor banget. Dengan santai Christ mengangkat tangannya lalu merangkul pinggang Raquel sambil berbisik "Bukannya kamu termasuk tante-tante juga ya Q?"

"Aku tante?" Raquel menghentak kasar tangan Christ "Kalau begitu kamu lebih cocok ku panggil paman"

"Kau memujiku sayang? Lelaki muda dan tampan sepertiku kau panggil paman?" Christ tertawa keras saat melihat wajah Raquel yang masam karena malu juga marah.

"Aku tidak memujimu sayang" desis Raquel "Dan tolong hapuskan kata-kata tampan barusan"

"Kenapa masih mengelak" Christ menahan tangan Raquel yang hendak membuka pintu mobil Christ.

"Kenapa kau tahan? Astaga Christ udara sedang sangat dingin"

Christ mencodongkan tubuhnya pada Raquel lalu menatap dalam matanya "Kenapa kamu mengelak ketampananku?"

Raquel memutar bola matanya jengah lalu mendorong dada bidang Christ yang.. astaga itu dada atau bantal? Sumpah enak banget jadi sandaran kepala Raquel. Raquel bersyukur berhasil menjauhkan Christ dari dirinya tapi Raquel lebih banyak merasa menyesal sih, kenapa pula tangannya dimundurkan? Kan masih mau rasa dada bidang Christ.

"Terserah apa katamu. Kalau kamu mau aku mengatakanmu tampan, oke kau tampan. Sangat tampan" Raquel mengerlingkan matanya lalu tersenyum menggoda "Tampan-tampan tapi single . Apa kau tidak menggunakan wajahmu dengan baik tuan sampai-sampai gadis diluar sana tidak nyangkut seorangpun padamu?"

"Oh My God... sadis sekali kamu gadis cantik.." Christ kembali mendekatkan dirinya bahkan jarak wajah keduanya hanya sisa beberapa senti saja. "Kau sendiri? Wajah oke, body mantap, tapi masih sendiri"

Raquel memajukan wajahnya hingga puncak hidung keduanya menyatu. Matanya menatap Christ tajam lalu berkata pelan seraya menginjak kaki Christ "Aku sedang menunggu pria bodoh yang rupanya sekarang bertambah bodoh" setelah itu Raquel mendorong keras tubuh Christ. "Buka kunci mobilnya atau aku kembali menggunakan taksi saja"

"Oh sayang jangan marah" Christ tertawa keras "Baiklah mari kita bunuh pria bodohmu itu"

Raquel menghela nafas pelan. Lihat kan? Pria bodoh ini tetap bodoh, ah tidak. Tambah bodoh. Kenapa sih Christ kamu keluar dari ekspetasinya Raquel?

I Can(t) See You (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang