ICSY - 2

72.8K 2.7K 137
                                    

Komen per-paragraf yak.

Anin-Lano mungkin bakal di apdet besok malem atau kamis pagi ya. Harap bersabar author lagi habis paket, ini dia pke wifi teman kosnya demi kalian oy!

♡♡♡♡♡♡♡♡♡

Raquel tersenyum bahagia berbeda dengan ekspresi sepupunya Rio yang menatapnya tidak suka. Kenapa pula wanita perawan setengah muda tua itu terlihat tersenyum penuh arti kepadanya?

"Ada apa?" Rio melirik Raquel yang sedang memberikan segelas teh ke atas meja kerjanya. "Masih terlalu pagi untuk berdebat denganku"

Raquel mencebik lalu dengan santai duduk di sofa ruangan Rio "Kak... Kapan aku di pindahkan ke kantor suami-- eh calon suamiku?"

Rio menatap Raquel tajam "Sudah berapa kali ku bilang. Dia tidak cocok denganmu. Hidup kalian tidak akan bahagia. Dia pria yang gagal move on!"

"Oh ayolah. Sudah berapa kali ku ucapkan ini padamu kakakku yang kucintai dan kusayangi selama ku hidup didunia ya sekitar 22 tahun," Raquel menunjuk dirinya dengan jari telunjuknya "Aku yang akan membuatnya berpaling Kak"

Rio menggeram tak suka. Kenapa pula Raquel sepupunya yang bodoh ini mesti naksir sama si bodoh Christ? Kebayang gak gimana anak mereka dua nanti? Astaga Rio segera menggelengkan kepalanya saat membayangkan betapa sempurnannya keluarga Raquel jika memang akan menikah dengan Christ. Raquel sepupu Rio dari sebelah Mamanya ini memang terbilang manja. Raquel adalah gadis manis yang dulunya saat SMA dibully karena tubuhnya yang gendut. Terkadang Rio ingin membakar sekolah Raquel beserta semua siswa didalamnya tapi dia ingat bagaimana senangnya Raquel saat menceritakan idamannya yang tak lain dan tak bukan adalah pria kolot.

"Jangan dia Raquel"

"Kak. Kita sudah pernah membahas ini sebelumnya."

"Aku... kau tau dia bukan pria baik"

"Kita tidak bisa menilai seseorang dari luarnya saja kak!" Raquel berdiri dari duduknya lalu menatap Rio tajam.

Rio menghela nafasnya kasar. Andai saja Jessie tidak memaksanya untuk menerima si sepupunya yang gila ini kerja dibawah naungannya maka Rio akan senang hati menelantarkan Raquel di bawah kendali si bodoh Christ. Tapi ayolah, Raquel adalah tanggung jawab Rio. Sejak Ibu Raquel meninggal dunia.

"Papamu akan berceramah," Rio mendesah kasar lalu menatap balik Raquel yang menaikkan satu alisnya "Kau itu anak dan putri satu-satunya yang dia miliki di dunia ini Raquel," Rio menyenderkan badannya pada kursi kebesarannya "Aku tidak mau membuatnya kecewa dengan melihat anaknya yang polos ini berakhir menangis di pojokkan dinding kamarnya"

"Aku bukan gadis remaja lagi!" Raquel mengembungkan pipinya lalu "Akan kubuktikan pada Christ kalau aku sudah berubah. Bukan gadis yang gendut dan tidak bisa berhenti makan seperti dulu"

"Raquel," Rio menegakkan badannya lagi. Kali ini dia memilih berdiri lalu menatap dalam mata sepupunya itu "Ketahuilah kau memiliki saingan yang mungkin akan membuatmu rusak. Maksudku, kecewa"

"Ketahuilah kak," Raquel tersenyum tipis "Siapapun dia yang berani menantang Raquel maka dengan senang hati Raquel menerima tantangannya"

"Sekalipun dia wanita yang amat cantik dan dewasa?"

"Ya"

"Sekalipun dia bisa membahagiakan Christ lahir dan batin?"

"Ya tentu saja"

"Sekalipun dia sudah memiliki suami?"

"Ya-- hah!!!" Raquel melotot lalu menatap Rio tak percaya "Su.. Suami?"

I Can(t) See You (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang