Christ menenggelamkan wajahnya pada dada Raquel. Setelah menjelaskan pada kekasihnya ini siapa sebenarmya Aninda, kenapa dia dekat pada Aninda, dan kenapa dia suka mengganggu Aninda, akhirnya Raquel menyerah dan memilih menertawakan dirinya. Raquel berkata bahwa Christ adalah pahlawan kesiangan. Dan Christ hanya mengangkat bahunya acuh, Raquel tidak tau betapa jengkelnya dia melihat Delano yang dulu ling-lung dalam hal percintaan. Hidupnya hanya tertekan dalam genangan masa lalu. Dan Christ merasa miris melihatnya.
"Sekarang ayo tidur." Bujuk Raquel sambil menarik rambut Christ. Sejak tadi pria ini hanya memeluknya dan menyembunyikan wajahnya pada dadanya sembari menghirup aroma tubuhnya.
"Aku masih mau begini." Christ menarik lembut tangan Raquel dan melanjutkan kegiatannya tadi. Bahkan Christ nyaris tertidur jika saja Raquel tidak memukul kepalanya dan mengatakan bahwa berat badan Christ menekan dadanya hingga Raquel sesak napas. "Q.. Aku masih mau be__akh!" Christ meringis saat Raquel mencubitnya dan menarik lengannya keras.
"Kita tidur! Besok kamu kerja, aku tidak mau kamu telat lagi."
"Aku yang pun__"
"Aku tau. Kamu yang punya perusahaan itu, kamu kaya, tapi bagaimana dengan karyawanmu? Mereka tidak memiliki perusahaan sendiri sehingga mereka harus selalu turun kerja. Dan kamu? Sebagai Boss seharusnya kamu menunjukan contoh yang baik pada bawahanmu!"
Christ tersentak. Dia tau Raquel dulu bekerja sebagai sekertaris di perusahan Zerlox. Euw.. Christ jengkel mendengar nama Zerlox itu. Rio Serlox eh Zerlox? Ah bacot...ck saingannya huh?
"Aku juga karyawanmu! Aku mau makan apa kalau kamu lalai? Bagaimana kalau perusahaan mengalami penurunan sedangkan bossnya asik mendusel-dusel dada kekasihnya di kamar?!"
"Ma..maaf Q.. Aku.."
"Ayo tidur. Besok kita harus bangun subuh."
"Iya." Christ mengangguk dan membiarkan Raquel menarik lengannya seperti seorang ibu yang membawa anaknya masuk kamar dan menidurkannya dengan paksa. Untung Christ ganteng jadi ga perlu di paksa eheeeuh... Apa hubungannya?
****
Christ menatap miris Bryan yang memeluk kakinya "Ayolah Bry! Paman butuh waktu bersama istri paman."
"Sama keponakan ga boleh jahat dong." Delano menggendong Bryan "Biarkan pamanmu menua tanpa kasih sayang dari anak kecil Bry."
"Orang tua macam apa kamu? Ck mengajarkan anak yang tidak sopan ya." Christ melirik Bryan yang turun dari gendongan Delano dan mendekati kakinya lagi. Mm memang anak yang sopan.
"Kamu sendiri yang mengajarkannya tidak sopan."
"Hei dimananya aku tidak sopan?"
"Kamu mengusirnya secara halus kan supaya bisa berduaan dengan si Q Q Q mu itu, padahal kamu tau aku juga butuh waktu berduaan dengan Aninda."
"Nah lihat? Siapa yang mengajarkanku? Kamu Lano!"
"Dasar orang tua." Gumam Delano.
"Dasar laki-laki penuh dosa."
"Jangan mengungkit masa lalu boss."
"Hiwaaay kamu yang merebut wanitaku Lano."
"Aku? Kamu kali!"
"Wey aku sudah jaga dia sejak pindah. Dan kamu? Datang-datang malah langsung di hamili."
"Itu supaya iblis yang mau mendekati Aninda gak akan berani."
KAMU SEDANG MEMBACA
I Can(t) See You (END)
Romansa[21+++ AYO ADEK MUNDUR DONG ADEK] Christopher Arsen si cowok tampan yang melajang selama 25 tahun akhirnya menemukan seorang wanita yang membuat dirinya pangling. Dialah si gadis gendut yang membuat Christ merasa jatuh cinta dengan gadis yang di bul...