Prolog 💜

296 30 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Prolog

“Dunia tidak akan peduli dengan hati yang rapuh.” – Asier de Azul.

Faktanya, hidup menjadi putri mermaid tidak selamanya indah bak di negeri dongeng. Di dunia Moirei, hidupku bertolak belakang dari takdir. Aku terkurung di dalam sangkar yang berduri, mengoyak mental dan terjatuh ke dalam pusaran laut.

Dianggap lemah, remeh dan payah. Apakah aku layak menjadi tokoh utama cerita? Realita, aku seorang putri mahkota yang cacat. Entah siapa yang mengutukku? Hingga ekor sialan ini mengering dan setiap hari terasa panas.

Hujatan rakyat menjadi makananku setiap hari, selain ganggang hijau. Mulut mereka pedas, mencaci dan menghina putri Kerajaan Arneval. Kerajaan yang berada di Samudera Xea. Samudera yang terlihat damai, tetapi berarus deras. Seolah menjadi saksi bagi putri yang lemah, polos dan bodoh.

“Dia tidak layak menjadi putri mahkota,” ucap rakyat Kerajaan Arneval yang tengah bergosip ria saat melihatku keluar kerajaan.

Bangsawan mermaid memandangku rendah dan mengatakan, “Asier hanya beban Kerajaan Arneval.”

Wanita bergelar ratu berbicara dengan tegas kepada pengawal kerajaan, “Asier harus mati.”

Pada akhirnya, aku mati karena kebodohan. Namun, aku tidak terima mati percuma. Aku ingin menentang takdir! Membalas dendam kepada mereka yang berani menjatuhkanku.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mermaid In Love With Handsome DragonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang