Tahun 3333 Lux, Kerajaan Arneval.
"Diam bukan berarti tidak bergerak," - Asier de Azul.
Apakah tokoh utama harus mati dengan sia-sia? bayangan jamuan makan malam Kerajaan Arneval yang menyambut kedatangan pangeran membekas di ingatan. Saat itu, aku hanya terdiam mendengar ucapan ayah. Raja Arfan yang agung dan bijaksana, telah berubah.
"Besok, pertunangan Pangeran Logel dengan Mimi akan berlangsung di Kerajaan Arneval. Mimi akan menggantikan perjodohan sakral, sesuai keinginan Pangeran Logel dan para bangsawan mermaid," ucap Raja Arfan dengan nada tegas, penuh tekanan di setiap katanya. Seolah-olah menolak bantahan yang akan keluar dari mulutku.
Semua orang bertepuk tangan dan bersorak gembira. Sementara aku, hanya mematung dan meratapi nasib. Tanpa melakukan perlawanan sama sekali. Bagiku, Pangeran Logel adalah segalanya. Melihatnya bahagia, lebih dari cukup.
Aku berenang kembali ke kamar. Terbaring lemah di cangkang kerang mutiara besar berwarna ungu muda. Di sinilah tempatku, mengeluh, menangis dan terdiam meratapi takdir Tuhan. Tiba-tiba, Ratu Raisma datang menghampiri dan meminta Yualia untuk keluar. Aku masih terkejut dengan ucapan Raja Arfan dan juga bisikan Ratu Raisma.
Ratu Raisma tersenyum dan mengelus rambut hitam panjangku, "Asier, maafkan ibu. Ibu tidak bisa menentang Raja Arfan."
"Aku tahu. Terima kasih, ibu."
Aku memeluk tubuhnya yang hangat, ia wanita paling baik dan pengertian. Ratu Raisma selalu menganggapku putri kandungnya. Ia bersikap adil terhadapku dan Mimi. Walaupun kecantikan tidak sebanding dengan mendiang ibu, tapi ia memiliki kekuatan spiritual level tinggi yang setara dengan ayah.
"Asier ... ," Ratu Raisma memanggil namaku dengan lembut.
Aku melepaskan pelukan dan menatap wajah yang memiliki mata teduh, "Iya, ibu?"
"Apa kamu mendengar bisikan ibu sebelumnya?" tanya Ratu Raisma dengan senyum tipis.
Aku mengangguk sebagai jawaban, bisikan itu mampu membuatku terkejut dan memberikan sedikit celah harapan.
"Ibu, bersungguh-sungguh dengan ucapan itu," ia terlihat sangat serius.
"Apakah kekuatan di pusat Dunia Moirei itu nyata?" aku bertanya dengan ragu.
Matanya ikut meyakinkanku, "Tentu, kamu bisa membuktikannya."
"Tapi-," aku hendak berbicara.
"Pengawal akan mengantarmu. Tidak perlu takut dan cemas," Ratu Raisma memegang tanganku, memberikan harapan yang tidak pernah ter bayangkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mermaid In Love With Handsome Dragon
Fantasy⚠️CERITA MENGANDUNG UNSUR KEKERASAN DAN ADEGAN DEWASA. ⚠️FOLLOW SEBELUM MEMBACA. Asier, putri mermaid Kerajaan Arneval yang ditindas, hingga tewas. Setelah bangkit dari kematian, Asier bersumpah untuk balas dendam. Asier bersama Deckey-pria tampan y...